SUKABUMIUPDATE.com - Peyronie merupakan sebuah kondisi saat mr.p membengkok karena pembentukan jaringan perut di sepanjang batang mr. p.
Perubahan bentuk mr.p ini akan menimbulkan rasa nyeri dan akan terlihat sangat jelas ketika pria ereksi.
Mungkin sudah diketahui sebagian orang jika setiap pria memiliki mr.p dengan ukuran dan bentuk yang berbeda.
Pada beberapa pria, mr.p yang sedikit melengkung saat ereksi merupakan hal yang normal. Namun, pada penyakit Peyronie, bengkok pada mr.p cukup signifikan dan menimbulkan gangguan.
Mengutip my.clevelandclinic.org via Tempo.co, dalam kebanyakan kasus, bekas luka terbentuk di bagian atas mr.p sehingga menyebabkan melengkung ke atas saat ereksi.
Mr.p akan menekuk ke bawah jika bekas luka ada di bawah dan ke samping jika bekas luka ada di samping.
Dalam beberapa kasus, bekas luka berkembang di bagian atas dan bawah batang mr.p, yang dapat menyebabkan organ vital pria itu menjadi ‘penyok’ atau lebih pendek.
Terkadang bekas luka akan menyebar ke seluruh bagian mr. p dan membuatnya menyempit seperti leher botol atau bagian tengah jam pasir.
Sekitar satu dari tiga pria dengan kondisi ini mungkin memiliki kalsium di jaringan parut yang dapat membuatnya terasa seperti tulang.
Seberapa Umum Penyakit Peyronie?
Melansir urologyhealth.org, peyronie diperkirakan terjadi pada sekitar 4 dari 100 pria berusia antara 40-70 tahun.
Penyakit ini jarang terjadi pada pria muda, tetapi telah terlihat pada pria berusia 30-an.
Jumlah kasus mungkin lebih tinggi dari perkiraan karena banyak pria mungkin malu dan memilih untuk tidak menemui penyedia layanan kesehatan.
Faktor Risiko
Mengutip Mayo Clinic, cedera ringan pada organ intim pria ini tidak selalu menyebabkan penyakit peyronie. Namun, berbagai faktor dapat berkontribusi pada penyembuhan luka yang buruk dan penumpukan jaringan parut yang mungkin berperan dalam penyakit peyronie, termasuk:
1. Keturunan
Apabila anggota keluarga memiliki penyakit peyronie, maka Anda memiliki peningkatan risiko kondisi tersebut.
2. Gangguan Jaringan Ikat
Pria yang memiliki gangguan jaringan ikat tertentu tampaknya memiliki peningkatan risiko terkena penyakit peyronie.
Misalnya, sejumlah pria yang menderita penyakit peyronie juga memiliki penebalan seperti tali di telapak tangan yang menyebabkan jari-jari tertarik ke dalam (kontraktur dupuytren).
3. Faktor Usia
Penyakit peyronie dapat terjadi pada pria dari segala usia, tetapi prevalensi kondisi ini meningkat seiring bertambahnya usia, terutama untuk pria berusia 50-an dan 60-an.
Kelengkungan pada pria yang lebih muda lebih jarang disebabkan oleh penyakit peyronie dan lebih sering disebut kelengkungan mr.p bawaan.
Sedikit kelengkungan pada pria yang lebih muda adalah normal dan tidak mengkhawatirkan.
#SHOWRELATEBERITA
Sumber: Tempo.co (Rindi Ariska)