SUKABUMIUPDATE.com - Apakah anak Anda mengalami batuk akhir-akhir ini? Jika ya, Anda harus waspada terhadap penyakit pneumonia.
Akhir-akhir ini anak sering mengalami batuk yang tak kunjung sembuh. Kekhawatiran terus bertambah saat anak belum pulang sekolah dan cuaca kian memburuk menjelang sore hari.
Melansir dari Halodoc, anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terkena pneumonia. Oleh sebab itu, orang tua dituntut untuk waspada agar anaknya tidak terkena pneumonia.
Dan inilah penjelasan tentang penyakit pneumonia yang wajib diketahui oleh orang tua.
Apa itu Pneumonia?
Pneumonia adalah jenis infeksi saluran pernapasan akut yang dapat menjangkiti salah satu atau kedua paru-paru.
Penyebab penyakit pneumonia bukan disebabkan oleh satu faktor saja. Pneumonia dapat terjadi akibat infeksi bakteri, virus, maupun jamur yang berkeliaran bebas di udara.
Gejala Pneumonia
Pneumonia biasanya dimulai setelah infeksi saluran pernapasan terjadi di bagian hidung dan tenggorokan.
Gejala pneumonia baru dimulai setelah 2–3 hari mengalami flu atau sakit tenggorokan. Setelah itu, infeksi akan berpindah ke organ paru-paru.
Anak-anak yang terkena pneumonia akan sulit dan terasa sakit untuk bernapas karena paru-parunya berisi nanah dan cairan. Gejala lain dari pneumonia termasuk demam dan batuk.
Selain penjelasan diatas, kami juga telah merangkum beberapa hal tentang penyakit pneumonia pada anak dari laman UNICEF Indonesia.
1. Penyebab Kematian Terbesar
Pneumonia termasuk penyakit penyebab kematian anak terbesar di seluruh dunia dibandingkan penyakit menular lain.
Di Indonesia, pada tahun 2018 lebih dari 19.000 balita meninggal karena pneumonia atau setara dengan lebih dari 2 anak setiap jamnya.
Sementara dalam lingkup dunia setiap tahun tercatat sebanyak 800.000 balita meninggal karena infeksi paru-paru ini.
2. Pneumonia adalah Penyakit Menular
Pneumonia adalah penyakit yang dapat menular dan bisa menyebar melalui beberapa cara.
Media penularan Pneumonia dapat berupa udara (batuk atau bersin) dan darah. Darah menjadi media penularan ketika ada permukaan yang terkontaminasi atau saat dan pasca-melahirkan.
3. 50 Persen Kematian Pneumonia pada Anak Disebabkan Oleh Polusi Udara
Polusi udara merupakan salah satu faktor yang melemahkan sistem kekebalan tubuh anak.
Polusi udara berpengaruh pada imun anak baik diluar maupun didalam ruangan. Saat di luar ruangan resiko meningkat akibat tingginya tingkat urbanisasi dengan angka pneumonia yang tinggi.
Akan tetapi, tahukah Anda polusi udara di dalam ruangan ternyata menimbulkan risiko global yang lebih tinggi!
Hal ini disebabkan oleh kualitas udara yang cenderung berasal dari bahan bakar untuk memasak dan menghangatkan.
Polusi udara di dalam ruangan berkontribusi sebanyak 62% terhadap kematian pneumonia pada anak.
4. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dapat Mengurangi Risiko Pneumonia hingga 50 Persen
Penyakit pneumonia dapat dicegah dengan meningkatkan tindakan-tindakan perlindungan yang aman dan sehat.
Tindakan tersebut yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dilakukan oleh anak dan orang tua.
Selain itu, tindakan perlindungan lain yakni mengurangi faktor risiko dari polusi udara (merokok, asap kendaraan dan asap bahan bakar) serta memastikan asupan gizi anak terpenuhi.
Studi menunjukkan bahwa mempraktikkan CTPS atau Cuci Tangan Pakai Sabun mampu mengurangi risiko terkena pneumonia. Mekanisme CTPS ini akan mengurangi paparan terhadap bakteri.
5. Air Susu Ibu (ASI) Mampu Melindungi Anak dari Pneumonia
Kegunaan Air Susu Ibu (ASI) sebagai sistem pertahanan tubuh sudah tidak diragukan lagi.
ASI eksklusif yang diberikan pada enam bulan pertama kelahiran adalah cara yang efektif untuk melindungi anak-anak dari pneumonia dan penyakit menular lainnya.
Bayi yang mendapat ASI akan memiliki sistem imun yang lebih kuat dibandingkan bayi yang mengkonsumsi susu formula saja.
6. Kematian Anak Akibat Pneumonia Dicegah Dengan Vaksin
Kematian akibat pneumonia hampir seluruhnya dapat dicegah.
Adapun pencegahan yang paling efektif untuk melindungi anak-anak dari pneumonia adalah dengan melakukan imunisasi. Imunisasi yang berkaitan dengan perlindungan anak seperti misalnya imunisasi pneumococcus, pertussis dan campak.
Writer: Nida Salma Mardiyyah