SUKABUMIUPDATE.com - Selain minyak goreng, ketersediaan komoditas lain seperti tahu dan tempe ikut langka di Pasar Surade, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Pasokan dua bahan makanan tersebut telah berkurang dari produsen sejak Selasa, 22 Februari 2022.
Selain pasokan yang berkurang, salah satu pedagang di Pasar Surade, Ajat Munajat, mengatakan ukuran tahu dan tempe pun diperkecil, namun dengan harga yang tetap sama. Harga tempe dari produsen adalah Rp 3 ribu per batang, sementara tahu Rp 3 ribu per kantong isi 10 buah.
"Biasanya pedagang di kios Pasar Surade bisa memesan lebih dari 50 batang tempe dan 50 kantong tahu kepada produsen. Tapi, mulai kemarin dibatasi paling per kios diberi 15-20 batang tempe atau 15-30 kantong tahu," kata Ajat kepada sukabumiupdate.com, Rabu, 23 Februari 2022.
Menurut produsen tahu dan tempe di wilayah Tegalbuleud, Surade, dan Waluran, Ajat menyebut kelangkaan ini dipicu sejumlah faktor seperti kenaikan harga kacang kedelai. Alhasil, produsen menyesuaikan ukuran komoditas tersebut dan memproduksinya secara terbatas, daripada tidak.
Baca Juga :
Ajat pun mengeluhkan langkanya minyak goreng, yang sudah terjadi beberapa waktu sebelumnya. Menurut dia, kelangkaan minyak goreng berimbas pada pedagang lain, terutama mereka yang selama ini mengais rezeki dari berjualan gorengan. Ajat menyebut banyak pedagang yang tidak berjualan.
"Biasanya dari pagi hingga siang pasar masih ramai. Sekarang pagi juga sepi, terlihat hanya beberapa warga yang belanja," katanya. "Sejak minyak goreng langka, kami di Pasar Surade sering didata untuk mendapat minyak subsidi, namun hingga sekarang belum ada realisasinya," imbuh dia.