SUKABUMIUPDATE.com - Ini contoh semangat pantang menyerah lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di Sukabumi. Namanya Rizwan Abdillah yang pengusaha muda sekaligus perajin kukumul atau kukumbul (pelampung pancing) berbahan spons yang karyanya menyebar di nusantara.
Di Usia 20 tahun, lulusan SMKN 1 Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi menjadi salah satu pengrajin kukumul di Sukabumi yang masih bertahan. Masih bertahan karena Rizwan memulai usaha rumahan tersebut sejak 2014, jatuh bangun dan masih bisa bertahan ditengah hantaman telak pandemi covid-19 bagi sektor usaha.
"Omset kami selama pandemi lumayan menurun drastis. Dari Rp 3 juta menjadi Rp 1.5 juta per bulan," jelas Rizwan kepada reporter praktek kerja lapangan STAIS sukabumiupdate.com, Rabu (20/1/2021).
Di rumah sekaligus bengkel kukumulnya di Kampung Cipurut RT 23/07, Desa Gunung Endut Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi, Rizwan menunjukkan proses produksi piranti mancing yang ukurannya kecil-kecil ini. Butuh ketelitian khusus, memproduksi kukumul spons, dengan beragam bentuk, bulat, lonjong bahkan runcing.
"Saya sudah bikin kukumul (pelampung pancing) ini dari kelas 6 SD," ungkap Rizwan.
Pekerjaan tersebut terus berlanjut hingga ia lulus Mts, dan akhirnya setelah menyelesaikan bangku SMK Rizwan sudah punya perusahaan sendiri. "Dibantu oleh kakak saya, Agus Suhendar," lanjut pemuda yang juga piawai menabuh gendang pencak silat ini lebih jauh.
Rizwan Abdillah, pengusaha sekaligus pengrajin kukumul/kukumbul (pelampung pancing) asal Kalapanunggal Sukabumi
Ketelitian diperlukan karena spons yang digunakan sebagai bahan kukumul ini terdiri dari banyak lapisan beda warna. Ini untuk memastikan kukumul tersebut tidak mudah tenggelam, karena fungsi utamanya mengambang di air sebagai alat deteksi umpan disambar ikan.
"Bahan-bahan yang digunakan dalam membuat pelampung pancing adalah spons, amplas, selang, lem,mesin bor.. Pembuatannya cukup dengan menempelkan spons dengan spons yang lain kemudian dirapikan menggunakan mesin bor dan amplas. Susah-susah gampang sih," beber Rizwan.
BACA JUGA: Musim Cupang, Aquarium Soliter Akrilik Made in Cicantayan Sukabumi Tembus Malaysia
Ia kemudian curhat jika usahanya kendala utamanya adalah ketersedian bahan baku utama yaitu spons. Di Sukabumi masih cukup sulit mendapatkan spons harga miring, "Saya seringnya mengambil atau dikirim dari Tangerang," ungkapnya.
Dibawah pemasaran Batara Fishing Sukabumi, kukumul buatan Rizwan dan sejumlah perajin lainnya ini sudah cukup dikenal penggemar mancing mania di Indonesia. Dijual dengan harga satuan Rp 1.500 hingga Rp 2.500 rupiah.
"Untuk pemasaran distributor menyuplai banyak daerah di luar Jawa seperti ke Sulawesi, Sumatera dan Papua," tegasnya.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.