SUKABUMIUPDATE.com - Panen raya mangga di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi tidak menjadi kabar baik bagi petani dan tengkulak di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Sebab, harga jual dari tengkulak ke bandar saat ini sedang anjlok.
Sebagian petani di tiga desa yakni Ciwaru, Mandrajaya, dan Mekarsakti, sudah mulai memanen mangga mereka. Panen raya di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi alias Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark ini akan berlangsung beberapa bulan.
Petani di ketiga desa tersebut menggarap kebun mereka, namun ada pula kebun yang disewa dan digarap tengkulak. "Ini panen raya mangga perdana di kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi," kata salah satu petani, Aldi Wibisana, Selasa (11/10/2022).
Aldi menyebut sebenarnya panen biasa bisa terjadi dua hingga tiga kali dalam setahun.
Pada panen raya di pekan-pekan ini, sambung Aldi, setiap petani atau tengkulak bisa memetik 2 ton mangga per hari. Diketahui, di tiga desa itu ada ratusan hektare perkebunan mangga milik petani yang sebagian disewa dan digarap oleh tengkulak.
"Harga saat ini dari tengkulak ke bandar adalah Rp 3 ribu sampai Rp 4.500 per kilogram. Ini turun dari sebelumnya bisa Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu per kilogram," ujarnya.
Ada banyak tengkulak yang menyewa lahan perkebunan mangga di tiga desa tersebut. Sehingga jika dijumlahkan, pada pekan-pekan awal panen raya ini ada sekitar 25 ton mangga sehari yang diangkut ke Sumatera, Lampung, Palembang, hingga Padang.
"Harga tergantung kualitas mangga. Kualitas bagus mencapai harga Rp 4.500 per kilogram, sedangkan level kedua harga Rp 3 ribu per kilogram," kata Aldi.