SUKABUMIUPDATE.com - Terinspirasi dari tempat ngopi di Blitar yang ada di pedesaan, Rafhy Aditya (23 tahun) menerapkan konsep serupa di Perumahan Bumi Pasir Rahayu, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. Rafhy membuat kedai kopi dengan suasana perumahan.
Sudah lama Rafhy menyimpan rencana tersebut. Namun, dia baru bisa mewujudkannya saat temannya dari Jerman bernama Muhammad Syahrul menyampaikan keinginannya mempunyai usaha kecil-kecilan saat pulang ke Tanah Air. Alhasil, mereka dua mendirikan 7an Koffie pada 7 Juni 2022.
"Tujuan tempat ngopi ini agar konsumen tetap merasakan suasana rumah. Kami mengusung tema familly friendly," kata Rafhy kepada sukabumiupdate.com, Ahad, 3 Juli 2022. Kedai 7an Koffie mulai beroperasi satu pekan lalu di rumah Rafhy, berangkat dari modal Rp 13 juta yang dikirim Syahrul.
Rafhy mengatakan modal sejumlah Rp 13 juta digunakan membeli peralatan pengolah kopi, meja, kursi, pemasangan jaringan internet, dan fasilitas lain untuk kenyamanan konsumen. Target pasar kedai kopi ini adalah orang-orang atau kerabat terdekat lewat kampanye di sosial media seperti Instagram.
Tak hanya menjual kopi dan camilan seharga Rp 10 ribu hingga Rp 18 ribu, 7an Koffie juga membuka ruang untuk konsumen yang ingin belajar tentang kopi, seperti cara membuat kopi. "Meski alat kopi dan harga jualnya murah, tapi rasanya tidak kalah dengan tempat-tempat kopi lain," kata Rafhy.
Rafhy mengatakan kopi yang mereka gunakan berkualitas baik dan berasal dari UMKM Kota Sukabumi yaitu Code Coffee Company. "Harapan saya konsumen tidak hanya datang lalu membeli, tapi mereka juga dapat merasakan kehangatan kekeluargaan dari tempat kami," katanya.
Mereka juga berencana akan membuat kampanye lanjutan yang berhubungan langsung dengan konsumen-konsumen mereka agar dapat menjalin rasa kekeluargaan yang kuat.
REPORTER: CRP/GIANNI FATHIN RABBANI