SUKABUMIUPDATE.com - Selain menyediakan sumber air untuk kehidupan manusia, kekayaan alam di dua sungai terkenal di wilayah Pajampangan Kabupaten Sukabumi, yakni Sungai Cikaso dan Sungai Cikarang dimanfaatkan oleh warga menjadi sumber ekonomi yang menjanjikan.
BACA JUGA: Harga Ikan Sidat Hasil Berburu di Muara Cikaso Tegalbuleud Tembus Rp 60 Ribu per Kg
Pengepul bibit ikan sidat asal Kampung Cilopang RT 01/04 Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Engkus Kusnadi (42 tahun) menjelaskan, di dua sungai tersebut tersimpan potensi budi daya bibit ikan sidat. Bahkan sudah mampu mengekspor bibit ikan sidat tersebut ke luar negeri.
"Seperti ke Jepang, Korea, Cina, Thailand, Filipina dan Taiwan," jelas Engkus kepada sukabumiupdate.com, Selasa (1/10/2019).
BACA JUGA: Hikayat Sidat Raksasa Dibalik Nama Leuwi Kokok Cibitung Sukabumi
Engkus menjelaskan, bibit ikan sidat diperoleh dari nelayan pinggiran yang sengaja memburu bibit ikan sidat ukuran kecil (Glass Eel) dan ukuran sedang jenis elver menggunakan alat tradisional ramah lingkungan yang disebut Sirib dan Bubu yang terbuat dari kawat.
"Bibit ikan sidat ukuran kecil dari nelayan harganya per kilogram Rp 1.500.000. Sedangkan bibit ikan sidat ukuran elver harganya Rp 100.000 per kilogram dari nelayan. Kebanyakan menjual ke PT jenis glass rel, namun ada juga pesanan jenis elver," lanjut Engkus.
BACA JUGA: Bak Penampungan Sidat Terbakar, Asap Hitam Membumbung di Karangpapak Sukabumi
Masih kata Engkus, penangkapan bibit ikan sidat dilakukan pada malam hari. Biasanya nelayan mulai beraksi pada pukul 18.30 WIB sampai pukul 04.00 WIB. Keseluruhan nelayan yang menangkap bibit ikan sidat di Sungai Cikaso dan Sungai Cikarang, berjumlah sekitar 200 orang, dengan rata rata penghasilan tiap malam sebanyak 20 kilogram.
"Bibit ikan sidat tersebut dijual ke PT yang ada di Palabuhanratu. Dari PT setelah ukuran 250 gram atau sudah bisa dikonsumsi, diekspor ke negara-negara di Asia," pungkasnya.