SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) drh Slamet mempertanyakan soal izin impor komoditas hortikultura.
Slamet menilai, pengaturan impor komoditas hortikultura ini melalui sistem kuota, sedangkan perizinan berusaha lebih melihat ke sisi bisnis yang tidak lagi menjadikan kuota sebagai alat pembatas impor yang utama.
"Jika melihat data nilai impor produk hortikulutra khususnya buah dan sayuran (trademap.com), China adalah negara terbesar yang menyuplai kedua produk tersebut," ujar Slamet kepada media di sela-sela RDP dengan Kementerian Pertanian, khususnya Ditjen Hortikultura, Selasa (19/1/2021).
BACA JUGA: Sederet Catatan Drh Slamet ke Pemerintah Soal Pupuk Bersubsidi dan Kartu Tani
Menurut Slamet, kondisi tersebut menunjukkan ketergantungan Indonesia terhadap produk hortikultura asal China.
"Pertanyaannya, bagaimana cara Indonesia untuk mengurangi ketergantungan tersebut, terutama buah yang melonjak sangat signifikan di era Presiden Jokowi ini," tegas Slamet.
Oleh sebab itu, Slamet berharap ada komitmen pemerintah untuk meningkatkan produksi dalam negeri. Termasuk upaya untuk pengendalian impor hortikultura.
Ia mengatakan, di era pemberlakuan UU Cipta Kerja, pembatasan impor sudah hampir tidak relevan lagi. Sehingga beberapa ahli mengatakan, membangun strategi perdagangan adalah jawaban dari dihilangkannya pembatasan impor.
BACA JUGA: Drh Slamet Ingatkan Dugaan Tipu-tipu Kementan Soal Pengalihan Aset ke PTPN
Strategi itu, kata Slamet, dapat dilakukan melalui penyusunan posisi ofensif dan defensif yang dapat menjadi referensi dalam pengambilan kebijakan perdagangan internasional.
"Posisi yang cenderung defensif semisal substitusi impor dianggap menunjukkan orientasi masih pada inward looking/kepentingan sesaat," ujarnya.
Ia menyebut, strategi promosi ekspor semakin diperlukan dengan pondasi daya saing yang dibangun dengan investasi yang membawa manfaat, baik dari sisi supply maupun demand.
Ingat Pesan Ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.