SUKABUMIUPDATE.com - Pemuda Kampung Cipeusing RT 01/05 Desa dan Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, berinisiatif mendirikan Bank Sampah Cipeusing (BSC).
Selain untuk memberikan kesadaran warga untuk tidak membuang sampah ke Sungai Cipeusing, program ini juga bertujuan untuk memberdayakan para pemuda, terutama yang menganggur untuk mengelola sampah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis.
"Bank sampah ini baru didirikan dua bulan," ucap penggagas BSC sekaligus ketua pemuda setempat, Zhaidan Ridwan (28 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (5/12/2020).
Zhaidan menuturkan, sementara ini baru terkoordinir 99 kepala keluarga dalam program tersebut. Adapun teknisnya setiap rumah diberi satu kantong untuk tempat sampah dan setiap hari Sabtu sampah itu akan diambil.
BACA JUGA: Bank Sampah Tumbuh Pesat di Indonesia, Ini Datanya
"Pada hari Minggu dan Senin baru disortir. Sedangkan untuk sampah yang tidak terpakai dimasukkan ke lubang dan dibiarkan membusuk untuk bahan baku pelet," jelasnya.
Zhaidan berujar, saat ini ada 30 petugas yang terbagi dua, di mana yang bertugas mengambil sampah ke rumah 20 orang dan melakukan sortir 10 orang. Berbagai sampah ia angkut untuk selanjutnya disortir.
"Pada intinya kami memanfaatkan sampah rumah tangga dan meminimalisir kebiasaan warga untuk membuang sampah ke Sungai Cipeusing," jelasnya. "Saat ini masih dalam pengumpulan belum ada penjualan. Kami sudah sosialisasi dan komitmen untuk hasilnya nanti baik kepada yang kerja maupun kepada warga. Alhamdulillah ada dukungan dari Pemdes dan Muspika Kecamatan Jampang Tengah," pungkasnya menambahkan.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.