Perajin Sapu Ijuk Asal Sagaranten Sukabumi Tinggal di Rumah Tanpa Jendela

Selasa 21 Mei 2019, 01:30 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Keluarga Asep Saefulloh (52 tahun), warga Kampung Cicadas, Desa Hegarmanah, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi sudah tujuh tahun terakhir menggeluti usaha pembuatan sapu ijuk. Asep beserta enam orang anaknya tinggal di sebuah gubuk sederhana yang juga mereka buat sendiri.

BACA JUGA: Nyanyian Sepasang Pengamen di Pabuaran Sukabumi, Suami Rela Berdandan Demi Istri

Setiap hari Asep dibantu istri dan anak-anaknya menyelesaikan sedikitnya 100 buah sapu ijuk pesanan yang dipasarkan hingga DKI Jakarta. Meski harga yang mereka terima tak seberapa, namun Asep akui penghasilannya cukup untuk memenuhi mimpinya menyekolahkan keenam orang anaknya.

"Cita-cita saya adalah menyekolahkan anak-anak saya hingga bangku SMA, agar mereka tidak susah seperti saya karena tidak memiliki ijazah," ungkap Asep kepada sukabumiupdate.com, Senin(20/5/2019).

BACA JUGA: Rahmi Apriani, Mahasiswi Sukabumi Pemilik Usaha Seblak Beromset Rp 4 Juta Perhari

Asep yang mengakui hanya mampu membiayai sekolah dan makan keluarga. Kondisi tersebut membuat Asep tak mampu memperbaiki rumahnya yang bahkan tak memiliki kaca pada jendelanya ini.

"Tujuh tahun lalu kami memutuskan pindah ke Sagaranten dari Cisaat Sukabumi karena di daerah perkotaan persaingan usaha sangat ketat, dan bahkan mungkin jika masih disana saya tidak bisa menyekolahkan anak-anak saya," sambungnya.

BACA JUGA: Curhat Tukang Becak di Kota Sukabumi, Tersaingi Transportasi Online

Ketersediaan bahan baku dan rendahnya angka persaingan menjadi sebagai alasan pindah ke daerah, meskipun tetap saja kondisi ekonomi keluarganya tetap masuk dalam kategori miskin.

Harga jual sapu setengah jadi buatannya yang hanya dibanderol dengan harga Rp 5.000 rupiah. Meski tak dapat untuk melimpah lantaran biaya produksi semakin mahal, namun tetap disyukuri Asep sebagai berkah bagi keluarganya.

"Kami tidak memiliki modal, dan hanya mengandalkan kepercayaan modal pengepul. Jadi tidak ada alasan untuk tidak kami syukuri. Meskipun saya tak mampu memperbaiki rumah saya yang sering bocor dan kehujanan setiap kali hujan turun, namun kami tetap bersyukur, terlebih di bulan Ramadan ini," pungkas Asep.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Inspirasi27 April 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 27 April 2024, Yuk Cek Dulu Sebelum Jalan-jalan di Akhir Pekan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 26 April 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Sabtu 26 April 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)