SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi pasangan suami istri R (38 tahun) dan U (33 tahun) warga Kampung Cipaku, Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi dikabarkan membaik.
R adalah pelaku pembacokan terhadap istrinya sendiri, yakni U pada Minggu (10/1/2021) malam lalu. Usai membacok istrinya menggunakan golok sintung, R mencoba bunuh diri dengan menusukkan golok ke perutnya sendiri. Keduanya lalu dibawa ke RSUD Jampang Kulon.
Kakak ipar korban, Sulaeman (40 tahun) mengatakan, baik R maupun U hingga kini masih menjalani perawatan di RSUD Jampang Kulon. "Mereka masih dirawat di RSUD Jampang Kulon, kondisi terakhir sudah mulai membaik," terang saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Senin (11/1/2021).
BACA JUGA: Kepala Macan! Inilah Golok Sintung, Barang Bukti Suami Bacok Istri di Ciracap Sukabumi
Sulaeman bercerita, selama ini R berprofesi sebagai nelayan, lebih tepatnya sebagai asisten nelayan yang dalam bahasa sunda dikenal dengan istilah Juru Batu. "Kerjanya sebagai juru batu atau mengurus perahu," lanjut Sulaeman.
Sebagai informasi, profesi Juru Batu ini lazim dikenal di kalangan nelayan pesisir selatan Jawa Barat. Juru Batu adalah orang yang menyiapkan segala keperluan dan perlengkapan nelayan sebelum sang nelayan berangkat untuk berlayar.
Diberitakan sebelumnya, tindakan sadis ini dilakukan di rumah orang tua korban di Kampung Cipaku, Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Golok Jadi Barang Bukti, Ini Kondisi Istri Dibacok Suami di Ciracap Sukabumi
Pembacokan terjadi di kamar mandi. Korban yang bersimbah darah berlari ke depan rumah menyelamatkan diri, sedangkan pelaku menusukan golok ke perutnya.
Pasca kejadian, di lantai rumah hingga teras terdapat banyak tetesan darah mengering. Sedangkan di kamar mandi berserakan potongan rambut korban. Sebab kepala korban menjadi sasaran pembacokan sang suami.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.