SUKABUMIUPDATE.com - Data terbaru mencatat ada 30 rumah terdampak karena berada di jalur retakan pergerakan tanah kawasan perbukitan yang disebut Gunung Beser, Kampung Ciherang RT 01/01 Desa Cijangkar Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi.
Dari 30 rumah terdampak, 19 diantaranya dilaporkan rusak. Kondisi itu diperparah saat turun hujan deras. Kemudian 21 Kepala Keluarga kini tiap malam harus mengungsi ke rumah kerabat atau posko pengungsian darurat.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Muhammad Maulana Parhan mengatakan, dampak kerusakan akibat pergerakan tanah yang meliputi Kampung Ciherang ini semakin hari semakin bertambah.
BACA JUGA: Dihantui Sejarah Longsor, Warga Ciherang Sukabumi Tiap Hari Dengar Suara Gemuruh
"Jumlah rumah yang rusak dan terdampak terus bertambah dari tiga minggu ke belakang. Warga yang rumahnya terdampak sekarang diungsikan ke Posko Pengungsian Darurat," kata Parhan saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Jumat (8/1/2021)
Salah satu warga terdampak yang sedang berada di Posko Pengungsian Darurat, Neneng (30 tahun) mengaku pasrah saat setiap malam ia bersama suami dan anaknya harus mengungsi.
"Tiap malam saya tidur di bangunan SD Ciherang karena takut sekali ada lagi pergerakan tanah. Hari Selasa tanggal 5 Januari 2021 sekitar jam 10 malam, jelas sekali saya mendengar suara gemuruh yang sangat keras ngabeledug (seperti suara bom). Dari situ saya sangat khawatir dan takut. Saya sama warga yang lainnya pun juga berharap ada dapur umum," kata Neneng.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.