SUKABUMIUPDATE.com - Pergerakan tanah di kawasan perbukitan yang oleh warga setempat dinamai Gunung Beser terus terjadi. Kini warga Kampung Ciherang RT 01/01 Desa Cijangkar Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi, semakin sulit tidur malam karena selalu mendengar suara gemuruh.
Pemerintah Desa Cijangkar mencatat sedikitnya 30 rumah terdampak karena berada di jalur retakan tanah. 19 bangunan rumah rusak baik ringan, sedang hingga berat, dan 21 Kepala Keluarga kini tiap malam harus mengungsi ke rumah kerabat atau posko pengungsian.
"Mulai terdeteksinya tiga minggu kebelakang, bertahap pergerakan tanah semakin meluas khususnya tiga hari terakhir makin parah dan merusak," jelas Kepala Desa Cijangkar Heri Suherlan kepada sukabumiupdate.com, Jumat (8/1/2021).
19 rumah mulai dikosongkan oleh pemiliknya atau minimal ditinggalkan saat hujan atau malam tiba. Badan Penanggulangan Bencana Daerah membangun tenda pengungsian tak jauh dari SDN Ciherang, yang berada di bagian atas kawasan bencana.
BACA JUGA: 21 Keluarga Mengungsi, Rumah Retak Akibat Pergerakan Tanah di Gunung Beser Nyalindung Sukabumi
Heri Suherlan menuturkan warga mengungsi karena pergerakan tanah makin meluas dan selalu mendengar suara gemuruh dari pergerakan tanah. "Kampung ini berada di tebing yang 3 tahun lalu pernah terjadi longsor. Cerita warga jaman dulu juga pernah terjadi longsoran besar, perkampungan ini berada di tanah longsoran besar itu,," ungkapnya.
Saat ini Pemdes tengah menunggu penelitian dari Badan Geologi untuk memutuskan apakah kampung harus dievakuasi ke lokasi yang aman.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.