Sembunyi di Gununghalu, Pelaku Pembunuhan Sejoli Ternyata Berandal Motor

Jumat 08 Januari 2021, 13:17 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pelaku pembunuhan dan penganiayaan terhadap sepasang kekasih (Sejoli) di sebuah kamar kontrakan di Kampung Rancagoong, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Minggu (3/1/2021) malam lalu, berhasil diciduk jajaran Polres Cianjur, Jumat (8/1/2021). 

Pelaku berinisial HP (19 tahun) itu ditangkap setelah sempat melarikan diri ke kampung halamannya di wilayah Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat dan bersembunyi di kawasan perbukitan yang ada di wilayah itu. 

Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai, mengungkapkan, keberadaan pelaku didapatkan dari keterangan sejumlah saksi dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP). 

Pelaku yang diketahui anggota salah satu berandalan bermotor itu, lanjut Rifai, tega menganiaya hingga membunuh korban setelah aksi perampokannya diketahui salah satu korban. 

BACA JUGA: Sejoli Ditemukan Bersimbah Darah di Kamar Kontrakan di Cianjur, Laki-laki Tewas Perempuan Kritis

"Awalnya pelaku hanya ingin merampok harta korban. Namun, saat menjalankan aksinya, salah seorang korban mengetahui aksinya. Takut, korbannya berteriak meminta tolong, pelaku langsung menganiaya korbannya dengan sebuah batu, hingga tewas," kata Rifai, kepada wartawan, Jumat (8/1/2021). 

Setelah menganiaya salah satu korbannya hingga tewas, lanjut Rifai, pelaku juga menganiaya korban lainnya yang saat itu sedang terlelap tidur hingga mengalami luka serius. 

Selain menangkap pelaku, kata Rifai, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti, di antaranya sepeda motor, batu yang digunakan pelaku untuk menganiaya korban, dan handphone. 

"Untuk mengelabui polisi, pelaku mengubur sepeda motor hasil kejahatannya itu di sebuah hutan dan pelaku juga membakar handphone milik korban," jelasnya. 

BACA JUGA: Sejoli Bersimbah Darah di Kamar Kontrakan, RS jadi Saksi KuncI

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, sambung Rifai, pelaku dijerat dengan pasal berlapis, yaitu pasal 365, pasal 351, dan pasal 338 KUHPidana. 

"Pelaku masih diperiksa oleh petugas, untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait kejahatan yang telah dilakukannya," tandasnya. 

Sebelumnya, sepasang kekasih ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di dalam kamar kontrakan di Kampung Rancagoong, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Minggu (3/1/2021) malam. 

laki-laki berinisial R (24 tahun) ditemukan dalam kondisi tewas, sedang kekasihnya RS (24 tahun) kondisinya kritis. Keduanya langsung dibawa ke RSUD Sayang Cianjur. 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi13 November 2024, 13:43 WIB

Cuaca Ekstrem Sukabumi Berlanjut, Dampak Longsor dan Angin Kencang di 10 Kecamatan

Terdapat tujuh rumah rusak ringan dan tiga lainnya terancam.
Salah satu titik bencana longsor di Kabupaten Sukabumi pada 12 November 2024. | Foto: Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi
Sehat13 November 2024, 13:00 WIB

Kaitan antara Kesehatan Mental, Stres dan Kesehatan Jantung Menurut Para Peneliti

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kesehatan mental, stres,memiliki keterkaitan dengan kesehatan jantung
Ilustrasi kaitan antara kesehatan mental, stres dan kesehatan jantung (Sumber : pexels.com/@Inzmam Khan)
Sukabumi13 November 2024, 12:42 WIB

Hitam dan Kuning, Warga Jayanti Berharap Buaya Sungai Cimandiri Sukabumi Dievakuasi

Jaelani (42 tahun), warga setempat, mengatakan, penampakan buaya ini sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir, sempat tidak terlihat selama kemarau.
Ilustrasi. Warga Jayanti Sukabumi berharap buaya sungai cimandiri dievakuasi (Sumber: freepik)
Sehat13 November 2024, 12:00 WIB

Manfaat Berjalan Kaki untuk Kesehatan Mental : Simak 5 Cara Membuat Rutinitas nya

Berjalan kaki secara teratur dapat membantu meredakan gejala yang terkait dengan kondisi kesehatan mental kronis seperti kecemasan dan depresi.
Ilustrasi manfaat berjalan kaki untuk kesehatan mental (Sumber : pexels.com/@Tirachard Kumtanom)
Entertainment13 November 2024, 11:30 WIB

Ditemukan Sebuah Surat di TKP, Song Jae Rim Diduga Bunuh Diri

Aktor asal Korea Selata, Song Jae Rim meninggal dunia pada Selasa, 12 November 2024 sore kemarin. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di usia 39 tahun.
Ditemukan Sebuah Surat di TKP, Song Jae Rim Diduga Bunuh Diri (Sumber : Istimewa)
Nasional13 November 2024, 11:11 WIB

Sampai Kapan La Nina Picu Hujan Deras dan Angin Kencang di Indonesia? Cek Dampaknya

Termasuk Sukabumi, sejumlah wilayah di Indonesia mengalami hujan deras, sambaran petir dan angin kencang dalam sepekan terakhir.
Longsor di Cipetir Kadudampit Kabupaten Sukabumi, Senin 11 November 2024 (Sumber: SU/Asep Awaludin)
Nasional13 November 2024, 11:04 WIB

307 ASN Langgar Netralitas di Pemilu 2024, Mayoritas Dukung Caleg

Dari 307 ASN, 216 di antaranya terbukti mendukung caleg.
(Foto Ilustrasi) Banyak pelanggaran netralitas ASN dalam pemilu serentak 2024. | Foto: Menpan.go.id
Life13 November 2024, 11:00 WIB

Memberikan Perhatian Melalui Tindakan, 10 Ciri-ciri Orang Introvert Jatuh Cinta

Introvert yang sedang jatuh cinta cenderung memperhatikan detail-detail kecil tentang orang yang mereka sukai, seperti kebiasaan, kesukaan, hingga hal-hal yang mungkin terlewatkan orang lain.
Setiap orang berbeda, dan ekspresi cinta pada introvert bisa sangat bervariasi. | (Sumber : Freepik.com)
Science13 November 2024, 10:29 WIB

Gempa M5.1 Guncang Samudra Hindia Selatan Jawa Barat, BMKG: Akibat Deformasi Batuan

Gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).
Peta guncangan gempa bumi di Samudra Hindia selatan Jawa Barat pada Rabu (13/11/2024). | Foto: BMKG
Sukabumi13 November 2024, 10:09 WIB

Tersinggung Difoto Lagi Mabuk, Motif Penyerangan Komunitas Vespa di Kota Sukabumi

F alias E dan PF alias AS adalah terduga pelaku utama dari enam terduga pelaku lain.
Konferensi pers kasus penyerangan dan penganiayaan anggota komunitas Vespa di Mapolres Sukabumi Kota pada 12 November 2024. | Foto: SU/Asep Awaludin