SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa penusukan yang menewaskan Siti Umi Kulsum (32 tahun) di Cibadak, Kabupaten Sukabumi, terjadi sehari setelah korban rujuk dengan mantan suaminya.
Hal itu diungkapkan ayah korban, Endang (63 tahun). Menurut dia, satu tahun lamanya korban bercerai dengan suaminya itu.
Saat berstatus janda, korban dekat dengan seorang pria yang diduga pelaku penusukan. Pria tersebut menyukai korban dan selama 4 bulan mereka menjalin hubungan.
Menurut Endang, pria tersebut tidak bekerja dan sering mabuk-mabukan. Bahkan ketika datang yang kedua kalinya ke rumah korban, pria itu dalam keadaan mabuk.
"Pria itu datang yang keduanya kalinya ke rumah kira-kira beberapa hari setelah lebaran. Dia datang malam sekitar pukul 21.00 WIB dalam kondisi mabuk. Ketika itu dia bilang ingin menikahi korban," ujar Endang, Sabtu (14/5/2022).
Namun Endang menolak permintaan pria tersebut dan menasehatinya. Endang pun menyampaikan bahwa korban sudah berencana rujuk dengan mantan suaminya.
Mendengar hal itu, pria itu pergi. Namun selang beberapa jam pria itu datang lagi ingin bertemu dengan korban.
Endang kemudian meminta pria tersebut pulang. Namun pria itu meradang kemudian melontarkan ancaman dan tak datang lagi. “Dia bilang awas lihat saja nanti akibatnya,” ujar Endang.
Kendati mendapatkan ancaman seperti Endang tidak melaporkan hal itu kepada siapapun.
Kemudian pada Kamis malam, 12 Mei 2022, korban dan mantan suaminya rujuk kembali lantaran melihat masa depan anak mereka yang masih kecil. Keduanya rujuk di rumah kakak korban di daerah Kecamatan Kalapanunggal, disaksikan orang tua, RT dan Ustaz.
Selang satu hari setelah rujuk itu, pada Jumat, 13 Mei 2022, korban dan suaminya kembali ke rumah korban di Kampung Babakansirna RT 005/013, Kelurahan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Lalu pada Jumat pukul 20.00 WIB, peristiwa itu terjadi.
Saat itu Endang dan suami korban berada di ruang tengah rumah. Sedangkan korban dengan adiknya dan ibunya berada di kamar.
Kamar tersebut masih satu bagian dengan rumah. Tapi pintu kamar langsung mengarah ke luar.
Korban lantas keluar kamar dan pelaku langsung menghujamkan senjata tajam ke tubuh korban. Senjata tajam itu menusuk bagian leher dan melukai tangan korban.
"Korban itu mau ke dalam rumah yang niatnya mau salat Isya, nah di situ mungkin pelaku sudah mengintainya dan langsung melakukan penusukan," kata Endang.
Pelaku kemudian kabur dan korban berteriak. Mendengar itu, suami korban dan Endang bergegas menolong kemudian warga berdatangan. Beberapa warga mencoba mengejar pelaku dan warga lainnya berada di lokasi penusukan.
“Darah itu keluar terus menerus dan korban meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit,” kata Endang.
Pelaku penusukan mengarah kepada pria yang menyukai korban, sebab ketika ditusuk itu korban meneriakan nama pelaku.
Pihak keluarga begitu terpukul dengan kejadian tersebut, terutama bagi sang suami Iwan Setiawan yang baru saja rujuk dengan korban. Iwan mengaku penasaran ingin bertemu dengan pelaku sebelum polisi nanti menangkap dan membawa ke Kantor Polisi.
"Pengen bertemu orang yang membunuh istri saya, sebelum dibawa ke kantor polisi pengen ketemu pokoknya sama pelakunya," singkatnya.
Sementara itu jenazah Siti Umi Kulsum sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Babakansirna, Sabtu pada pukul 17.00 WIB.