SUKABUMIUPDATE.com - Kabupaten Sukabumi memiliki 100 calon guru penggerak (CGP) dari berbagai jenjang pendidikan yang saat ini masih melaksanakan pendidikan dan latihan (diklat). Mereka dipersiapkan untuk menjadi guru penggerak yang mendukung Program Merdeka Belajar.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sukabumi, Mohammad Solihin menyatakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2022 mengusung tema ' Pimpin Pemulihan, Bergerak Menuju Merdeka Belajar'.
Baca Juga :
Menurut dia, salah satu program Merdeka Belajar itu adalah guru penggerak yang merupakan penggerak transformasi pendidikan. Solihin menyatakan, guru Penggerak membentuk seorang tenaga pendidik menjadi pemimpin pembelajaran Abad 21 untuk menciptakan peserta didik yang kritis, kreatif, kolaboratif dan terampil atau profil pelajar pancasila.
"Alhamdulillah Kabupaten Sukabumi telah memiliki 100 calon guru penggerak dari berbagai jenjang Paud/TK, SD dan SMP serta SMA/SMK. Bertepatan dengan Hardiknas ini sedang diklat memasuki bulan ke-7 dari program diklat selama 9 bulan yang dibimbing dan difasilitasi oleh pengajar praktik," kata Solihin kepada sukabumiupdate.com, Jumat (13/5/2022).
Solihin menyatakan, pengajar praktik merupakan komunitas pendidikan pilihan, hasil seleksi Kemendikbud Ristek yang sangat ketat dan transparan. "Kabupaten Sukabumi memiliki 17 pengajar praktik dari berbagai jenjang," ujar Solihin.
Pada momen Hardiknas tahun 2022, Bupati Sukabumi atas nama pemda memberikan penghargaan kepada 17 pengajar praktik yang secara simbolis diterima oleh 4 pengajar praktik mewakili TK, SD, SMP dan SMA/SMK dan ucapan terima kasih yang telah mendedikasikan dirinya sebagai suluh semangat dan embun inspirasi bagi seluruh CGP.
"Kita jadikan Hardiknas ini merupakan momentum untuk menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme bagi seluruh insan pendidikan," ujarnya.
Kepada para guru di Kabupaten Sukabumi, Solihin berharap selalu bersemangat dan dapat mampu membuktikan sebagai guru yang berkompeten, kreatif dan inovatif.
"Harapan ke depan terhadap para guru agar bisa fokus pada siswa bukan kepada hal administratif di luar tupoksi guru dan dapat menggerakkan ekosistem pendidikan, menjadi teladan, menjadi agen-agen pendidikan," ujarnya.