SUKABUMIUPDATE.com - Kamu pasti pernah kan mencoba terlihat baik-baik saja didepan orang lain? Padahal kenyataannya kondisimu sedang buruk. Dalam kondisi seperti itu, kamu bisa saja melakukan smiling depression.
Istilah smiling depression mungkin belum terlalu familiar di telinga orang Indonesia. Namun, tindakan tersebut sebenarnya sering dilakukan orang-orang lho.
Seperti dihimpun oleh suara.com dari hops.id, smiling depression merupakan sebuah perilaku dimana seseorang mencoba tersenyum setiap hari dalam berbagai situasi. Padahal pada kenyataannya, orang tersebut mengalami permasalahan hingga depresi.
Hal ini jarang diketahui oleh orang-orang, karena mereka melakukannya dengan begitu baik hingga tak terlihat depresi.
Lantas apa sih alasan seseorang melakukan smiling depression? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Alasan seseorang melakukan Smiling Depression
1. Takut Menjadi Beban untuk Orang Lain
Selalu ingin terlihat baik-baik saja dan mencoba menyimpan semuanya seorang diri tanpa pernah mau membaginya dengan orang lain.
Karena kamu tahu dan paham bahwa setiap orang memiliki permasalahan masing-masing di dalam hidupnya dan tidak mau menambah beban mereka dengan menceritakan apa yang sebenarnya dirasakan.
Kamu beranggapan bahwa cukup dirimu saja yang terbebani dengan semua perasaan itu dan orang lain tidak perlu ikut merasakannya juga.
Padahal, mungkin saja itu semua hanyalah ketakutan yang dirimu ciptakan sendiri dan pada kenyataannya mereka akan dengan sangat senang hati mau mendengarkan atau bahkan membantumu.
2. Tidak Mau Terlihat Lemah
Mungkin selama ini kamu menganggap bahwa menceritakan apa yang kamu rasakan dengan segala permasalahan yang terjadi di hidupmu kepada orang lain hanya akan membuatmu terlihat lemah.
Padahal, bercerita dan membaginya bukan semata-mata ingin dikasihani oleh orang lain. Namun, setidaknya dapat membuatmu merasa lebih lega dan tidak lagi merasa sendirian.
Mungkin kamu belum siap dan berani untuk menceritakan semuanya secara detail. Maka, cobalah memulainya dengan menceritakan apa saja yang telah kamu lakukan hari ini.
Lama-lama kamu akan merasa nyaman dan terbiasa, sehingga secara perlahan dapat mulai membuka diri dan menyampaikan apa yang sebenarnya sedang kamu rasakan.
3. Takut Diberikan Stigma Negatif
Terlalu banyaknya stigma negatif dari lingkungan sekitar yang kamu lihat atau bahkan rasakan sendiri akan membuatmu menjadi takut untuk berkata jujur dengan kondisimu saat ini.
Kamu takut dianggap aneh atau bahkan diabaikan begitu saja ketika sudah mencoba mengatakan yang sebenarnya kepada mereka.
Mungkin tidak semua orang di lingkungan sekitarmu paham bahwa kondisi yang sedang kamu alami saat ini adalah hal yang wajar dan masih menilai dari sudut pandang negatif.
Alhasil, menyembunyikannya dan berusaha terlihat baik-baik saja adalah salah satu cara untuk melindungi diri dari pandangan negatif orang lain.
4. Merasa Malu
Mungkin kamu masih merasa malu dengan kondisi yang dialami saat ini, sehingga lebih memilih menyembunyikannya dan berusaha terlihat baik-baik saja di hadapan orang lain.
Bahkan belum menerima sepenuhnya apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam dirimu, sehingga untuk menyampaikan dan menunjukkannya pada mereka rasanya belum sanggup dilakukan.
Karena kalau dirimu sendiri sudah menerima sepenuhnya, rasa malu itu tidak mungkin muncul di dalam dirimu.
Kamu akan dengan senang hati membagi kisahmu dan menceritakannya agar mereka bisa belajar dari apa yang pernah atau sedang terjadi pada dirimu saat ini.
Itulah alasan yang mungkin menjadi penyebab kamu memilih untuk terlihat baik-baik saja di depan orang lain untuk menutupi gejala depresi yang sebenarnya sedang dirasakan.
SOURCE: SUARA.COM