SUKABUMIUPDATE.com - Curhat salah seorang wisatawan berinisial MG (22 tahun) yang merasa tertipu booking homestay online saat akan berlibur bersama kekasihnya di Pantai Cibuaya, Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu 4 Mei 2022 menjadi buah bibir netizen.
MG yang sudah membayar kamar di OYO Sandi Homestay yang dipesannya via Aplikasi Agoda harus gagal "Check-In" karena berdasarkan penuturan MG, ia dianggap tidak pernah booking tempat.
Menurut pemilik Sandi Homestay, rumah yang ia sewakan memang ada, namun menurut MG, Sandi Homestay menggunakan foto-foto bangunan penginapan dan fasilitas-fasilitas mewah dari penginapan lain di Pantai Cibuaya.
Reporter sukabumiupdate.com kemudian menelusuri lokasi penginapan berupa rumah warga tersebut. Ternyata Sandi Homestay memanglah ada, lokasinya masih di Kawasan Pantai Cibuaya. Hanya saja, bentuk bangunannya tak seluas yang ada di foto yang tertera di aplikasi dan tak memiliki banyak kamar. Sandi Homestay terpantau hanya memiliki dua kamar, itupun untuk satu pemesan saja.
Baca Juga :
Saat dimintai klarifikasi, Sandi selaku pemilik Sandi Homestay mengakui adanya sejumlah konsumen atau wisatawan yang telah pesan penginapan OYO Sandi Homestay lewat aplikasi namun harus gagal menginap. Menurut Sandi, hal itu diakibatkan penginapannya sudah terisi atau sold out oleh pengunjung yang lain.
"Saya bekerjasama dengan OYO, baru satu bulan. Sebenarnya kepada pihak OYO sudah minta ditutup, terutama untuk libur panjang lebaran. Memang sebelum lebaran juga pada aplikasi OYO Sandi Homestay sudah ada keterangan terjual habis (sold out), namun saya juga heran kenapa masih ada juga tamu yang booking," kata Sandi kepada sukabumiupdate.com, Sabtu 7 Mei 2022.
Menurut Sandi, hingga Jumat 6 Mei 2022 diperkirakan sudah hampir 30 konsumen yang mendatangi penginapannya namun gagal menginap.
"Mereka kan punya aplikasi masing-masing, baik Agoda, Tiket.com, atau Booking.com. Mereka kirim uang ke aplikasi tersebut. Saya sudah jelaskan kepada mereka, bahwa dengan kejadian ini, saya pun jadi korban, karena harganya sangat murah ada yang Rp.120 ribu, Rp.130 ribu, Rp.200 ribu lebih tergantung tipe, bahkan ada yang Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribu dua kamar. Yang lebih herannya kenapa aplikasi tersebut masih update atau menjual OYO Sandi Homestay, padahal sudah habis (sold out)," bebernya.
Karena banyak yang merasa dirugikan terutama juga dirinya, Sandi mengaku bahwa mulai hari ini pemesanan kamar di OYO Sandi Homestay sudah ditutup dari semua aplikasi. Adapun saran darinya untuk pengembalian dana (refund) kepada konsumen yang sudah terlanjur membayar, bisa melalui aplikasi masing-masing yang sudah di booking.
"Saya sudah menghubungi pihak OYO, untuk memproses satu persatu pengembalian konsumen yang sudah booking dan melakukan refund. Karena lewat aplikasi, tentunya butuh proses, biasanya pengembalian butuh waktu tiga hari atau seminggu," pungkasnya.