Bakteri Mematikan Ditemukan pada Landak, Ini Bahayanya!

Senin 25 April 2022, 08:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Para ilmuan di Finlandia baru-baru ini menemukan bakteri mematikan yang disebut dengan superbug pada Landak

Bakteri tersebut sulit untuk diobati dan umumnya terjadi di rumah sakit dan sangat untuk antibiotik normal bekerja, sehingga akan membuatnya menjadi salah satu bakteri mematikan bagi pasien yang lemah.

photoLandak - (Freepik)</span

Para ilmuwan mengatakan menemukan bakteri ini di alam liar, yang berarti bakteri menyebar dengan cepat dan akan terus berevolusi.

Kepala kesehatan mengatakan resistensi antibiotik sekarang menjadi salah satu ancaman utama bagi kelangsungan hidup manusia dan dapat membuat infeksi umum atau operasi mengancam jiwa.

"Penularan dari manusia ke satwa liar perkotaan dapat menciptakan reservoir di lingkungan dari mana resistensi yang signifikan dapat menyebar," kata penulis studi, Venla Johansson dikutip oleh suara dari The Sun.

Penelitian tersebut menemukan 10 persen landak di pusat penyelamatan di Helsinki membawa versi bakteri resisten yang sangat menular.

Bakteri ini termasuk MRSA, E.coli dan Klebsiella pneumoniae yang berisiko kebal dari obat-obatan garis terdepan, termasuk penisilin.

Baca Juga :

Penderita bisa mengalami infeksi saluran kemih yang membandel, demam, infeksi kulit dan gangguan pernapasan.

Studi itu juga menemukan beberapa bakteri dua kali lebih umum pada landak seperti pada manusia.

Meskipun landak memang membawa bakteri ini, mencuci tangan setelah memegangnya sudah cukup untuk mencegah serangga tersebut.

Ms Johansson, seorang mahasiswa PhD, mengatakan hewan seperti landak biasanya terinfeksi bakteri mematikan ini dari sampah, limbah dan peternakan.

Kepala kesehatan global di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mencantumkan resistensi antibiotik sebagai salah satu bahaya kesehatan utama dalam studi yang dipresentasikan pada Kongres Eropa Mikrobiologi Klinis & Penyakit Menular.

Sebuah studi oleh Universitas Oxford tahun ini juga memperkirakan 1,27 juta kematian di seluruh dunia disebabkan oleh infeksi yang tidak dapat diobati pada 2019.

"Resistensi antibiotik meningkat ke tingkat yang sangat tinggi di semua bagian dunia. Mekanisme resistensi baru muncul dan menyebar secara global, hingga mengancam kemampuan kita untuk mengobati penyakit menular umum lainnya," jelasnya.

Baca Juga :

SOURCE: SUARA.COM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Mobil19 Januari 2025, 09:12 WIB

Travel Gelap Menjamur, Operasi Penertiban Angkutan Liar di Sukabumi

mendorong masyarakat yang ingin menggunakan kendaraan pribadi sebagai sarana usaha agar melengkapinya dengan badan hukum, seperti koperasi atau bentuk legalitas lainnya
Operasi penertiban angkutan liar, travel atau taksi gelap di Kabupaten Sukabumi (Sumber: su/ibnu)
Sehat19 Januari 2025, 09:00 WIB

Cara Efektif Mengatasi Alergi, dr. Zaidul Akbar Ungkap dengan Membersihkan Usus

dr. Zaidul Akbar memberikan cara untuk mengatasi alergi dengan membersihkan usus.
dr. Zaidul Akbar memberikan cara untuk mengatasi alergi dengan membersihkan usus. (Sumber : Youtube/@dr.Zaidul Akbar Official)
Life19 Januari 2025, 08:00 WIB

7 Ciri Orang yang Suka Menghakimi Secara Halus dan Cara Menghadapinya

Berikut Sederet Ciri Orang yang Suka Menghakimi Secara Halus dan Cara Menghadapinya.
Ilustrasi. Cara Menghadapi Orang yang Suka Menghakimi Secara Halus. (Sumber : Freepik/@yanalya)
Food & Travel19 Januari 2025, 07:00 WIB

3 Resep Smoothies Buah untuk Sarapan Sehat di Pagi Hari, Cocok Buat Diet!

Smoothie populer di kalangan orang yang mencari gaya hidup sehat karena bisa menjadi cara enak untuk mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran.
Ilustrasi. Minuman Smoothies Buah, Sarapan Sehat di Pagi Hari untuk Diet. (Sumber : Freepik/@rorozoa)
Science19 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 Januari 2025, Sedia Payung Sebelum Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 19 Januari 2025. (Sumber : Freepik.com/@pvproductions)
Sukabumi18 Januari 2025, 23:13 WIB

5 Tempat Jogging Nyaman Di Sekitar Kota Sukabumi untuk Menjaga Kesehatan

Bagi warga Sukabumi yang ingin menikmati manfaat olahraga ini, berikut adalah delapan tempat jogging yang nyaman dan cocok untuk meningkatkan kesehatan:
Rekomendasi tempat jogging yang ada di sekitar Kota Sukabumi | Foto : Istimewa
Nasional18 Januari 2025, 22:24 WIB

MUI Tolak Dana Zakat Dipakai untuk Makan Bergizi Gratis

Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menolak anggaran program MBG diambil dari dana zakat. Menurutnya menggunakan dana zakat untuk mendukung program unggulan Presiden Prabowo tersebut bakal berpotensi menimbulkan masalah dan perbedaan
Kegiatan Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional. Foto: IG/@badangizinasional.ri
Sukabumi18 Januari 2025, 20:39 WIB

Mulai Tahun Ini, Dinsos Sukabumi Akan Labelisasi Rumah Milik Peserta PBI

ebanyak 5.000 rumah warga tidak mampu di Kabupaten Sukabumi yang terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penerima bantuan iuran (PBI) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi akan labelisasi rumah milik warga penerima PBI ABPB | Foto : shutterstock.com
Gadget18 Januari 2025, 20:00 WIB

Spesifikasi HP Oppo Reno 13 yang Dibekali CPU Mediatek Dimensity 8350 dengan RAM 12 GB

Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya.
Oppo Reno 13 hadir sebagai salah satu seri Reno terbaru yang menawarkan desain elegan, performa tinggi, dan fitur-fitur menarik lainnya. (Sumber : oppo.com).
Keuangan18 Januari 2025, 19:54 WIB

Jelantah Bisa Jadi Rupiah, Begini Cara Jual Minyak Goreng Bekas Ke Pertamina Rp 6000 / Liter

Minyak jelantah yang biasanya dibuang, kini bisa menjadi rupiah, dengan cara dijual ke Pertamina. Untuk apa Pertamina mengumpulkan minyak jelantah dan bagaimana cara menjualnya ke Petamina?
Cara jual jelantah ke Pertamina | Foto : Dok. Pertamina