SUKABUMIUPDATE.com - Orang buta atau tunanetra memiliki kekurangan pada penglihatan. Lalu bagaimana seseorang yang buta bisa bermimpi? terkadang mimpi yang kita alami berasal dari penglihatan kita ketika beraktivitas.
Melansir suara.com, orang buta dapat dan memang bermimpi, meskipun mimpi mereka bisa agak berbeda dari orang awas. Jenis bayangan yang dimiliki oleh orang buta dalam mimpi mereka juga dapat bervariasi, tergantung pada saat mereka kehilangan penglihatan.
Sebelumnya, secara luas diyakini bahwa orang buta tidak bermimpi secara visual. Dengan kata lain, mereka tidak “melihat” dalam mimpi mereka jika mereka kehilangan penglihatan sebelum usia tertentu.
Baca Juga :
Tetapi penelitian yang lebih baru menunjukkan orang yang buta, sejak lahir atau lainnya, masih dapat mengalami gambar visual dalam mimpi mereka.
Orang buta sebagian besar bermimpi tentang hal yang sama yang dilakukan orang awas.
Satu studi pada tahun 1999 mengamati mimpi 15 orang dewasa buta selama dua bulan - total 372 mimpi. Para peneliti menemukan bukti yang menunjukkan bahwa mimpi orang buta sebagian besar mirip dengan orang yang melihat, dengan beberapa pengecualian:
Orang buta memiliki lebih sedikit mimpi tentang kesuksesan atau kegagalan pribadi.
Orang buta cenderung tidak bermimpi tentang interaksi agresif.
Beberapa orang buta tampaknya lebih sering bermimpi tentang binatang, seringkali anjing penjaga mereka.
Beberapa orang buta melaporkan lebih sering bermimpi tentang makanan atau makan.
Temuan lain dari penelitian ini melibatkan mimpi yang mencakup beberapa jenis kemalangan. Orang buta yang berpartisipasi dalam penelitian ini bermimpi tentang perjalanan atau kemalangan terkait gerakan sekitar dua kali lebih sering daripada orang yang terlihat.
Hal ini tampaknya menunjukkan bahwa mimpi orang buta, seperti orang yang memiliki penglihatan, dapat mencerminkan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan mereka, seperti kekhawatiran atau kesulitan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Teori tentang hal ini berbeda-beda, tetapi secara umum dianggap bahwa baik orang yang lahir buta (kebutaan bawaan) dan orang yang menjadi buta di kemudian hari memiliki gambaran visual yang lebih sedikit dalam mimpi mereka daripada orang yang tidak buta.
Penelitian menunjukkan orang buta yang kehilangan penglihatannya sebelum usia 5 tahun biasanya tidak melihat gambar dalam mimpi mereka. Menurut alur pemikiran ini, semakin di kemudian hari seseorang kehilangan penglihatan, semakin besar kemungkinan mereka untuk terus mengalami mimpi visual.
Orang dengan kebutaan bawaan juga lebih mungkin mengalami mimpi melalui rasa, penciuman, suara, dan sentuhan, menurut sebuah studi tahun 2014. Mereka yang menjadi buta di kemudian hari tampaknya memiliki lebih banyak sensasi sentuhan (sentuhan) dalam mimpi mereka.
Sumber: suara.com