SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa mengerikan dialami lebih dari 350 orang di Amerika Serikat terancam menderita kebutaan akibat penanaman chip retina atau implan bionik pada organ mata.
Menyadur dari suara.com, implan bionik atau retinal prosthesis adalah produk berbentuk sebuah chip kecil yang ditempel di bagian belakang bola mata, tempat retina berada.
Chip ini bekerja dengan cara memberi sinar visual yang langsung mengarah ke saraf mata, sehingga penglihatan jadi lebih baik.
Kini Perusahaan Biotek, Second Sight Medical Products, berada di ambang kebangkrutan, yang membuat ratusan orang yang masih memiliki implan bionik lama dibiarkan menderita.
Ratusan orang ini dibiarkan tidak mendapatkan update perangkat lunak seperti yang dijanjikan, bahkan tidak akan diperbaiki jika di perangkat terjadi kesalahan.
Hal ini menyebabkan mereka kehilangan penglihatan, dan lebih banyak risiko lainnya.
Baca Juga :
Padahal produk yang dulu dianggap paling mutakhir, karena bisa mengembalikan penglihatan jadi normal ini, sudah mendapat persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika atau FDA, pada 2013 silam.
Namun produk yang dinamakan implan retina Argus II ini dihentikan produksinya pada 2019, demi menciptakan teknologi yang lebih baru.
Mengutip dari Insider, Kamis (17/2/2022) teknologi yang lebih baru itu disebut Orion, yang bekerja menggunakan kacamata serupa kamera video. Alih-alih merangsang kinerja mata, alat ini langsung merangsang otak untuk bekerja memperbaiki penglihatan.
Orion saat ini sedang dalam masa uji klinis terhadap enam pasien yang didanai oleh dana hibah Institut Kesehatan Nasional AS, dan akan dijadwalkan rilis lima tahun mendatang.
Namun beberapa peserta uji coba Orion, mengaku akan melepas implan di akhir penelitian, karena masa depan perusahaan yang tidak pasti.
"Seandainya saya tahu tiga tahun lalu apa yang akan terjadi saat ini, saya mungkin tidak akan mendaftar untuk (penelitian) itu," ujar Benjamin Spencer, Peserta Uji Coba Orion, yang dipasang implan di sarafnya pada 2018 silam.
Akibat perusahaan di ambang kebangkrutan ini, mereka yang dipasang implan bionik mengalami kebutaan selain karena alat yang seharusnya di update karena ada kesalahan.
Bahkan kini, alat terancam tidak bisa dilepas dari belakang mata atau saraf lokasi pemasangan alat.
Parahnya implan yang masih berada di tubuh mereka bisa menimbulkan risiko jika melakukan prosedur seperti scan MRI.
Tidak hanya itu, untuk mencabutnya memerlukan biaya yang mahal dan menyakitkan. Ini karena alat berada di dalam tubuh atau tepatnya tertanam di kepala mereka.
Sumber: suara.com