SUKABUMIUPDATE.com - Dinsos Kota Sukabumi masih melakukan pendampingan terhadap balita Daffa Fairus Oktariyan warga Kampung Tanjung, Kelurahan Baros, Kecamatan Baros, yang menderita penyakit Leukimia.
Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Dinsos Kota Sukabumi Undang Hidayat mengatakan, Balita yang menderita penyakit Leukimia itu pernah mendapatkan bantuan Rp 10 juta lewat program udunan online. "Iya pada tahun 2021 kita sudah memberikan bantuan yang diserahkan langsung Oleh Wali kota Sukabumi yakni Achmad Fahmi," ujar Undang, kepada sukabumiupdate.com, Rabu (17/2/2022).
Baca Juga :
Selain memberikan sejumlah uang, Dinsos juga membantu merubah kartu BPJS mandiri menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan.
"Semua kita sudah lakukan, bahkan ketika ada permasalahan orang tuanya itu suka menghubungi saya, kita arahkan dan kita selalu memberikan solusi, dan pernah juga mendapatkan bantuan dari pihak lain sebesar Rp 40 juta," tuturnya.
Sebelumnya, sebuah akun Facebook Putra Daffa memposting sebuah foto penertiban PKL dan foto anak yang sedang menjalani perawatan.
Dalam postingannya, akun tersebut menjelaskan bahwa dirinya menganggur setelah lapak PKL di kawasan Pasar Pelita dibersihkan. Dia berharap apabila ada yang menawarkan pekerjaan untuk berobat sang buah hati yaitu Daffa Fairus Oktariyan.
“Assalamu'alaikum punten kasadayana nyuhunkeun bantosana manawi Aya NU peryogi padamel damel naon wae abdi nju peryogi padamelan kanggo berobat murangkalih kumargi di pasar kaki lima di pelita Sukabumi TOS di bersihan janteun abdi nganggur sedangkeun murangkalih nju teu damang hapunteun pisan,” tulis akun Putra Daffa.
Mengenai postingan tersebut, Undang menyatakan sudah menghubungi akun tersebut. Menurut dia, postingan dibuat oleh Ruslan Abdulgani (33 tahun), ayah dari Daffa Fairus Oktariyan.
Ruslan mengaku cemas sebab anaknya itu harus dibawa ke rumah sakit yang ada di Bandung untuk Kemoterapi.
"Tadi saya telpon dan katanya panik, ketika anaknya itu disarankan untuk melakukan tindakan Kemo di Rumah Sakit yang ada di Bandung, kita sarankan kalau mau jadi berangkat ke Bandung kita fasilitasi dengan mobil ambulans dan untuk tinggal di sana juga kita persiapkan rumah singgah," jelasnya.
Sementara itu, ayah Daffa Fairus Oktariyan, Ruslan Abdulgani mengatakan, dirinya memang bekerja sebagai tukang parut kelapa disebuah lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang pendapatan bersih per hari Rp 50 ribu hingga Rp 80 ribu.
Namun lapaknya itu terkena penertiban pada sabtu (12/2/2022) dan dia pun kehilangan pekerjaan.
"Iya, saya sejak hari sabtu tidak punya penghasilan lagi, terus anak saya ngedrop lagi jadi saya panik, makanya saya posting di Facebook. Saya hanya ingin kerja apa saja, yang penting ada,” ujar Ruslan.