SUKABUMIUPDATE.com - Gangguan datang bulan merupakan kelainan yang terjadi pada siklus menstruasi wanita. Ada bermacam-macam jenis gangguan datang bulan mulai dari darah haid terlalu sedikit, nyeri sampai ada yang mengalami depresi saat menjelang atau premenstrual dysphoric disorder.
Siklus datang bulan yang normal akan terjadi setiap 21 sampai 35 hari dengan durasi menstruasi sekitar 4 - 7 hari.
Akan tetapi, siklus datang bulang dapat terganggu. Melansir dari laman alodokter.com, inilah lima jenis gangguan datang bulan yang wajib diwaspadai kaum hawa.
Daftar Isi
1. Amenorea
Gangguan amenorea dibagi ke dalam dua jenis, yaitu amenorea primer dan sekunder. Amenorea primer merupakan sebuah kondisi dimana seorang wanita belum mengalami menstruasi sampai usia 16 tahun.
Sementara itu, amenorea sekunder merupakan sebuah kondisi dimana wanita pada usia subur tidak dalam kondisi hamil dan pernah menstruasi sebelumnya namun berhenti datang bulang selama tiga bulan atau lebih.
Kedua jenis gangguan amenorea ini memiliki penyebab yang berbeda. Amenorea primer diakibatkan oleh kelainan genetik, gangguan otak yang mengatur hormon datang bulan dan adanya permasalahan pada indung telur atau rahim.
Sedangkan penyebab amenore sekunder disebabkan oleh banyak faktor, seperti kehamilan, menopause, sedang menyusui, menurunkan berat badan yang berlebihan, terkena penyakit tertentu, gangguan pada rahim, gangguan kelenjar pituitari, efek obat-obatan, penggunaan kontrasepsi dan dapat juga diakibatkan karena kekurangan gizi.
2. Dismenorea
Gangguan dismenorea merupakan sebuah kondisi dimana seorang wanita mengalami nyeri saat menstruasi, umumnya di hari pertama dan kedua menstruasi.
Gejalanya yaitu nyeri atau kram pada perut bagian bawah yang terus berlangsung dan terkadang akan menyebar sampai bagian punggung bawah serta paha. Rasa nyeri itu juga dapat disertai sakit kepala, mual hingga muntah. muntah.
Dismenorea dapat diakibatkan karena kadar hormon prostaglandin yang tinggi pada hari pertama mens. Setelah beberapa har, hormon tersebut kadarnya akan berkurang dan membuat nyeri haid mereda.
Selain karena hormon prostaglandin, gangguan dismenore juga dapat diakibatkan karena kelainan pada sistem reproduksi wanita seperti, miom rahim, kista atau tumor pada rahim, radang panggul, endometriosis dan karena penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD).
3. Menorrhagia
Gangguan menorrhagia merupakan gangguan datang bulan berupa keluarnya darah yang berlebihan sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gangguan tersebut termasuk durasi haid yang berlangsung dari durasi normalnya yakni lebih dari 5 - 7 hari.
Kaum hawa yang memiliki gangguan menstruasi ini akan mengalami beberapa akeluan berikut seperti:
- Mengeluarkan darah begitu banyak dari ms.v, sampai mengganti pembalut setiap jam
- Menggunakan dua pembalut untuk menampung darah
- Bangun saat tidur malam hanya untuk mengganti pembalut
- Mengalami gejala anemia
- mengeluara n gumpalan darah lebih dari satu hari
Gangguan Menorrhagia disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya perubahan pola makan, terlalu sering berolahraga, gangguan hormon, infeksi atau peradangan pada ms. v, miom, gangguan tiroid hingga kanker rahim atau kanker serviks.
4. Oligomenorea
Gangguan oligomenorea merupakan sebuah kondisi saat seorang wanita jarang sekali mengalami datang bulan, yakni siklus datang bulannya dapat lebih dari 35 - 90 hari atau datang bulan dengan jumlah kurang 8 - 9 kali dalam durasi satu tahun.
Gangguan ini sering dialami oleh remaja yang baru memasuki masa pubertas dan wanita yang memasuki masa menopause. Oligomenorea merupakan dampak dari aktivitas hormon yang sedang tidak stabil pada masa-masa tersebut.
Selain itu penyebab lain dari gangguan Oligomenorea beragam, diantaranya karena penggunaan alat kontrasepsi seperti pil KB, gangguan ovulasi, melakukan olahraga secara berlebihan, gangguan makan, menderita penyakit tertentu seperti diabetes, permasalahan psikologis seperti stress, dan efek samping dari obat-obatan.
5. Premenstrual dysphoric disorder (PMDD)
Saat menjelang datang bulang, tidak sedikit wanita yang mengalami kram perut, sakir kepala dan mengalami perubahan mood seperti cemas, gelisah hingga mudah emoosi. Semua gejala tersebut disebut sebagai PMS atau Premenstruasi Syndrome.
Namun ada juga wanita yang menderita PMS lebih berat seperti mengganggu aktivitas sehari-hari yang disebut dengan PMDD.
Selain nyeri karena haid disertai sakit kepala, gejala PMDD bisa berupa sulit tidur, gelisah, makan berlebihan, kesulitan berkonsentrasi, merasa lemas, depresi hingga memunculkan pemikiran untuk melakukan bunuh diri.
Penyebab dari gangguan PMDD dan PMS masih belum diketahui secara pasti. Namun, gangguan tersebut diduga terjadi karena adanya kelainan zat kimia dalam otak yang mengatur mood seorang wanita, salah satunya adalah zat kimia serotonin.
Selain zat kimia tersebut, ada beberapa faktor yang diduga turut andil dalam memunculkan kondisi ini seperti faktor keturunan, jarang olahraga, obesitas, mempunyai penyakit tiroid, sering mengkonsumsi alkohol dan penggunaan obat terlarang.
Untuk memastikan semua penyebab dari gangguan datang bulan tersebut diperlukan serangkaian pemeriksaan oleh dokter.
Pemeriksaan tersebut meliputi peninjauan riwayat datang bulan, pemeriksaan secara fisik, serta tes penunjang lainnya berupa tes darah, USG, histerosalpingografi dam MRI.
Beberapa pemeriksaan lain yang memungkinkan dilakukan agar mengetahui penyebab gangguan datang bulan adalah pap smear, biopsi rahim serta histeroskopi.
Penanganan untuk setiap jenis gangguan datang bulan berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Oleh karena itu, kamu disarankan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.