SUKABUMIUPDATE.com - Olahraga dan menjaga asupan makanan, kerap menjadi pilihan dalam mengatasi permasalahan berat badan.
Meskipun terdengar klise, namun itulah yang menentukan berat badan seseorang. Hal tersebut merupakan cara paling sederhana yang dapat dilakukan dalam upaya menurunkan berat badan.
Sebagian orang kerap kali mengeluhkan berat badan yang tidak kunjung turun dalam jumlah banyak, atau malah bertambah. Padahal sudah menerapkan olahraga dan makan makanan yang sehat.
Bahkan, tidak jarang orang melakukan diet ekstrim dan olahraga yang terlalu keras demi angka timbangan yang turun drastis.
Padahal, hal tersebut justru dapat membahayakan kesehatan. Alih-alih mendapatkan body goal yang indah, yang ada justru akan menimbulkan permasalahan baru terhadap kesehatan tubuh.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi kamu yang sedang melakukan upaya menurunkan berat badan, tidak hanya berfokus pada menjaga pola makan, olahraga, dan timbangan.
Melansir dari tempo.co, empat poin berikut ini akan menjelaskan mengapa berat badan bertambah meski sudah olahraga dan makan sehat. Ternyata, bukan berarti usaha yang sudah kamu lakukan itu sia-sia.
Daftar Isi
1. Retensi air setelah berolahraga
Banyak orang merasa senang ketika melihat timbangan turun beberapa ons saja dalam waktu singkat setelah berolahraga.
Namun, hal itu biasanya terjadi setelah melakukan aktivitas berat seperti olahraga. Retensi air atau berkurangnya cairan tubuh karena proses tersebut.
Seorang ahli fisiologi dari Florida, Amerika Serikat, Jeffrey A Dolgan menjelaskan, pada dasarnya berat tubuh manusia sebagian besar didominasi oleh cairan.
“Air membentuk sekitar 65 hingga 90 persen dari berat badan seseorang, dan variasi kandungan air dalam tubuh manusia dapat bertambah 10 pon (4,5 kg) atau lebih dari hari kehari,” ucap Dolgan.
Hal ini juga yang menjadi alasan diuretik sangat populer dalam menurunkan timbangan berat badan, karena dapat mengeluarkan cairan tubuh secara cepat dan instan. Sehingga berat badan berkurang.
Proses tersebut biasanya ada dalam produk suplemen pelangsing, yang banyak menjadikan klaim sebagai penurun berat badan dalam waktu singkat.
Sayangnya, masih banyak yang belum menyadari kalau hasil tersebut hanyalah sementara. Bahkan, dapat mengganggu kesehatan. Seperti munculnya diare, dan dehidrasi.
2. Perubahan komposisi massa tubuh
Berat badan seseorang merupakan kombinasi dari massa otot, tulang, lemak, darah dan sebagainya. Jadi, tidak bisa difokuskan pada satu bagian tubuh saja.
Setelah melakukan perubahan kebiasaan seperti pola diet, dan olahraga. Komposisi tubuh secara keseluruhan akan mengalami perubahan, “Setelah latihan rutin persentase massa di masing-masing kategori ini bisa bergeser sebanyak 15 persen,” ujar Dolgan.
Hal itulah yang bisa saja menjadi sebab berat badan bertambah setelah berolahraga dan makan sehat. Seperti, faktor hidrasi yang berubah sehingga banyak minum, perbaikan kerusakan massa otot, maupun hal lainnya.
3. Massa otot
Sebab berikutnya cenderung dialami oleh orang yang aktif olahraga angkat beban atau weight lifting, biasa dikenal dengan gym atau fitness.
Olahraga yang satu ini, dapat meningkatkan massa otot lebih cepat dibandingkan dengan olahraga kardio. Volume otot yang bertambah, akan menyerap nutrisi makanan lebih banyak.
Volume otot yang besar, akan lebih banyak menyimpan cadangan energi, juga lebih cepat membakar lemak. Sehingga bentuk tubuh akan terlihat lebih padat, karena pertambahan volume otot tersebut.
Tampilan berat badan seseorang yang memiliki volume otot lebih banyak, tentunya akan berbeda dari orang yang lebih banyak memiliki besaran volume lemak.
Hal inilah yang bisa jadi penyebab timbangan bertambah setelah olahraga dan makan sehat. Namun bertambahnya berat badan karena yang satu ini, cenderung diharapkan sebagian orang.
4. Timbangan bukan segalanya
Dari penjelasan tiga poin diatas dapat disimpulkan, dalam menurunkan berat badan ukuran timbangan bukanlah satu-satunya patokan dalam menilai pencapaian tersebut.
Jadikan penerapan pola diet bukan sekedar untuk menurunkan angka timbangan, melainkan juga untuk kebugaran tubuh.
“Jika ingin mencoba meningkatkan kebugaran, sebaiknya abaikan timbangan dan lebih memperhatikan alat pengukuran objektif seperti (alat yang dapat mengukur) komposisi tubuh, untuk melacak kemajuannya,” jelas Dolgan.
Pada dasarnya, olahraga dan konsumsi makanan sehat memang merupakan kunci dalam menurunkan berat badan. Namun hal itu perlu kesabaran dalam menjalaninya.
Tubuh akan memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan pola hidup yang kita terapkan, bisa dalam beberapa bulan atau bahkan setahun dua tahun. Karena kondisi tubuh setiap orang tentunya berbeda.
Faktor genetik juga dapat mempengaruhi berat badan seseorang. Apabila dirasa dalam waktu lama sudah menjalankan pola hidup sehat, namun berat badan masih berlebih. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Jadi, jangan sampai karena obsesi menurunkan badan dengan cepat. Membuat kamu mengalami permasalah kesehatan, ya.
Writer: Fira Alfi Syahrin