SUKABUMIUPDATE.com - Akhir-akhir ini cukup sering terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh mobil mengalami malfungsi rem atau rem blong.
Rem merupakan komponen yang sangat penting pada sebuah kendaraan, apapun jenis kendaraannya pastilah dilengkapi dengan sistem pengereman.
Komponen ini berfungsi menurunkan kecepatan kendaraan dan menghentikan laju kendaraan. Saat sistem pengereman pada kendaraan tidak berfungsi dengan baik, maka dapat menyebabkan risiko terjadinya kecelakaan.
Sudah banyak kecelakaan yang disebabkan karena kendaraan mengalami rem blong. Pada beberapa kasus, kecelakaan tersebut menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.
Lalu, mengapa rem kendaraan dapat mengalami mengalami blong atau tidak berfungsi? Hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal. Namun, sebelum itu kita harus tahu dulu cara kerja dari rem pada kendaraan khususnya mobil.
Cara Kerja Sistem Pengereman
Secara umum, rem bekerja memanfaatkan gesekan yang terjadi antara cakram maupun tromol dengan kampas rem. Jadi saat pedal rem ditekan, maka kampas rem akan menjepit atau menekan permukaan cakram rem maupun tromol.
Hal itu bertujuan untuk menambah beban pada roda sehingga putaran roda kendaraan dapat melambat dan berhenti. Gesekan yang terjadi antara kampas rem dengan tromol atau cakram akan menghasilkan panas yang cukup tinggi.
Penyebab Rem Blong
Beberapa hal yang sering menjadi penyebab terjadinya rem blong di jalanan menurun dan bagaimana langkah darurat mengatasinya.
1. Cakram atau Tromol Rem Terlalu Panas
Ketika melalui jalanan menurun tentunya kecepatan mobil akan terus bertambah. Rem menjadi komponen mobil yang bertugas memperlambat laju kendaraan.
Namun, kebiasaan terlalu sering menginjak pedal rem untuk menurunkan kecepatan akan meningkatkan suhu cakram atau tromol rem secara cepat akibat gesekan yang terus menerus.
Bahkan, tampilan cakram atau tromol bisa membara seperti besi terbakar dan yang lebih parahnya lagi ketika suhu plat rem terlalu panas fungsi kerja pengereman mobil justru semakin berkurang untuk menghentikan kecepatan mobil.
Saat rem yang terlalu panas tetap dipaksakan bekerja hal ini bisa membuat cakram atau kampas rem hancur berantakan dan mobil pun kehilangan sistem pengeremannya.
Hal ini akan sangat membahayakan apalagi jika terjadi di jalanan menurun.
Meskipun pada mobil keluaran terbaru cakram rem telah dilengkapi dengan saluran udara untuk menurunkan panas.
Namun, tetap saja cara terbaik untuk menghindari plat rem terlalu panas saat melintasi jalanan menurun adalah dengan mengistirahatkan mobil sejenak agar fungsi pengereman mobil tetap dapat bekerja dengan baik
2. Kondisi Minyak Rem Tidak Diperhatikan
Sistem pengereman pada mobil penumpang pada umumnya menggunakan sistem pengereman hidrolik yang bekerja dengan cara mengubah gaya tekanan dari pedal rem menjadi gaya dorongan kanvas rem untuk menekan dinding cakram rem.
Sistem rem hidrolik ini bekerja dengan menggunakan cairan rem atau brake fluid atau biasa disebut minyak rem yang dikirimkan melalui saluran pipa ke masing-masing piston rem di keempat roda melalui cairan rem.
Hasil tekanan pada pedal rem langsung diubah sama persis menjadi tekanan kanvas.
Agar dapat berfungsi dengan baik, cairan rem pada saluran sistem pengereman harus tetap terisi penuh tidak boleh berkurang dan tidak boleh kotor sehingga harus diganti secara berkala agar dapat bekerja dengan optimal.
3. Kebocoran Cairan Rem
Beberapa kelemahan sistem pengereman hidrolik yang mengandalkan cairan rem adalah cairan rem dapat memicu timbulnya korosi pada saluran rem serta cairan menjadi panas dan menguap.
Semua itu dapat menimbulkan terjadinya kebocoran pada piston kaliper dan yang paling parah adalah terjadinya kebocoran pada pipa saluran rem.
Jika kebocoran ini terjadi saat di tengah jalan maka tentunya akan berakibat fatal karena mobil akan kehilangan kemampuan melakukan pengereman.
Untuk mengantisipasinya yaitu dengan selalu memastikan tidak adanya kebocoran pada bagian pengereman di keempat roda dan pada bagian pipa saluran cairan rem di bawah mobil sebelum melakukan perjalanan jauh.
4. Kampas Rem Aus
Kampas rem menjadi bagian terlemah ketika terjadinya gesekan pada sistem pengereman mobil.
Ada berbagai jenis kanvas yang sudah tersedia saat ini mulai dari jenis organik, semi metalik, sampai kepada jenis keramik yang semuanya dirancang untuk mampu menghasilkan gesekan secara kuat.
Namun seiring waktu kampas rem tetap akan mengalami aus atau menipis dan berdampak pada fungsi pengereman menjadi berkurang.
Karena itu, sebaiknya melakukan pengecekan ketebalan kampas rem secara berkala, saat kampas sudah tipis maka segeralah ganti dengan yang baru agar tidak membahayakan.
5. Menggunakan Kanvas Rem Palsu
Keberadaan kampas rem KW atau palsu sangat menarik minat pembeli karena harganya yang murah dibandingkan dengan kampas rem ori.
Meskipun kampas rem palsu sangat murah sebaiknya kita jangan langsung terbujuk untuk menggunakan kanvas rem tersebut karena sebenarnya penggunaan kanvas rem palsu memiliki banyak kekurangan.
Salah satu kekurangannya yaitu kanvas rem palsu menggunakan bahan material yang keras sehingga tidak mampu meredam panas gesekan pada cakram atau tromol mobil.
Hal tersebut akan berdampak buruk pada fungsi pengereman terutama saat melintasi jalanan menurun.
Selain itu, kampas rem palsu yang berbahan keras juga mudah melukai permukaan Cakram atau tromol sehingga menjadi tergores atau bergelombang.
Jadi, meskipun kampas rem ori lebih mahal, tapi akan lebih aman digunakan mengingat fungsi rem yang begitu vital pada kendaraan.