SUKABUMIUPDATE.com - Roof box merupakan kompartemen tambahan yang dipasang diatas kabin mobil. Komponen ini berfungsi untuk membawa barang agar ruang kabin tidak menjadi sempit oleh barang bawaan.
Namun, beberapa waktu lalu pemasangan roof box ini sempat hangat diperbincangkan karena kendaraan yang dipasangi roof box dapat dikenakan tilang.
Melansir dari Tempo.co, hal tersebut karena dapat mengakibatkan bertambahnya berat total mobil akibat roof box dan dianggap mempengaruhi daya angkut.
Pihak kepolisian sendiri sudah memastikan bahwa pemasangan roof box mobil bukan pelanggaran lalu lintas sepanjang ukuran dan dimensinya normal dan wajar.
Lalu, seperti apa pemasangan roof box yang benar agar sesuai dengan aturan yang berlaku? simak tips berikut!
1. Pastikan Roof Rail Terpasang pada Mobil
Roof box mobil tidak bisa diletakkan begitu saja di atap mobil karena dapat merusak serta tidak memiliki pegangan yang kuat. Untuk itu dibutuhkan roof rail berupa rel membujur tempat memasang roof rack sebagai tempat meletakkan roof box.
MPV dan SUV Toyota sudah memiliki roof rail dengan perhitungan teknis yang matang supaya dapat dipasang roof rack dan roof box di atasnya dengan mudah dan aman.
2. Pastikan Mobil Dipasangi Roof Rack
Roof rack merupakan struktur alas sebagai dudukan roof box. Pengemudi bisa saja meletakkan barang bawaan langsung di atas roof rack, tapi tidak direkomendasikan karena barang dapat terlepas sehingga berbahaya di jalan.
Pilih roof rack yang kokoh dan memiliki dudukan yang kuat serta mudah dibongkar-pasang. Termasuk sanggup menopang roof box di atasnya serta ukurannya tidak melewati lebar bodi mobil karena mengganggu secara estetika dan safety.
3. Pilih Roof Box yang Sesuai
Sebagai tempat menyimpan barang, pilih roof box sesuai kebutuhan dengan kapasitas yang memadai tapi tidak terlalu besar karena dapat mempengaruhi aerodinamika dan titik keseimbangan mobil.
Pilih material roof box mobil yang berkualitas tapi tidak terlalu berat untuk menjaga bobot total mobil, apalagi kalau ternyata mobil juga diisi penuh oleh penumpang.
Pelajari cara memasang roof box pada roof rack dan mekanisme penguncian tutupnya yang benar supaya aman di jalan. Pelajari pula posisi peletakannya yang pas di atap mobil untuk menjaga keseimbangan kendaraan dan tidak melewati dimensi mobil untuk menjaga safety dan estetika.
Supaya aman, pilih roof box bermerek yang telah memiliki sertifikat keamanan dan dijual oleh dealer resmi.
4. Perhatikan Daya Angkut Maksimal Kendaraan
Setiap kendaraan memiliki daya angkut maksimal untuk menjaga supaya kinerja mobil tetap terjaga optimal di jalan. Karena bukan merupakan komponen kendaraan, roof rack, dan roof box mobil harus dikategorikan sebagai barang bawaan.
Kurangi daya angkut maksimal dengan berat roof rack dan roof box untuk mendapatkan daya angkut maksimal baru pada mobil sebagai acuan dalam membawa penumpang dan barang, termasuk barang yang akan dimasukkan ke dalam roof box.
5. Hindari Mengemudi Agresif
Keberadaan roof box akan mengubah aerodinamika dan center of gravity serta menambah berat keseluruhan mobil. Biasanya mobil akan terasa lebih berat, limbung, dan sulit dikendalikan lantaran perubahan ketiga aspek tersebut.
Lakukan adaptasi saat mulai berjalan, pastikan selalu berkendara secara halus dan tenang serta tidak agresif, apalagi jarak pengereman juga akan bertambah jauh. Ingatlah selalu bahwa di atap mobil ada tambahan roof box yang mewajibkan pengguna mobil memperhatikan gaya mengemudi.
6. Hati-hati dengan Portal GTO
Ukur tinggi maksimal mobil setelah dipasang roof box mobil. Pastikan aman dan dapat melewati portal gerbang tol otomatis (GTO) khusus mobil penumpang. Jika tidak bisa, artinya wajib melalui GTO tanpa portal. Termasuk pula ketika melewati portal yang ada di kawasan wisata dan perumahan.
Sebagai pengingat, pengguna mobil dapat memasang stiker atau peringatan bahwa mobil membawa roof box yang bisa diletakkan di area kokpit pengemudi.
Sumber: Tempo.co