SUKABUMIUPDATE.com - Masalah infrastruktur tampaknya masih menjadi persoalan serius di Kabupaten Sukabumi. Ini pula yang dialami Rina Herawati, bidan di Puskesmas Pembantu atau Pustu Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud. Rina, kerap bersusah payah melewati jalan bebatuan dan berlumpur saat akan menjalankan tugasnya.
Situasi tersebut sering dialami Rina ketika musim penghujan. Dia yang bertugas di Pustu Nangela harus berjalan kaki melewati jalan bebatuan licin dan berlumpur saat menuju Posyandu Bojongwaru yang masih berlokasi di Desa Nangela. Sudah sejak Maret 2009, Rina melakukan aktivitas ini demi membantu melayani kesehatan masyarakat.
"Sebulan sekali mendatangi Posyandu Bojongwaru. Kalau musim hujan, jalan sangat sudah dilalui," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Ahad, 6 Februari 2022.
Untuk sampai di Posyandu Bojongwaru saat musim kemarau, Rina berangkat dari Pustu Desa Nangela menggunakan sepeda motor bersama seorang rekannya dan menempuh perjalanan kurang lebih dua jam. Namun jika musim hujan, dia menyimpan sepeda motornya di hutan yang aman dan berjalan kaki selama dua hingga tiga jam sampai posyandu.
"Lamanya jalan kaki tergantung kondisi jalan. Kalau dulu, menyeberang sungai Cicurug, nah sekarang sudah ada jembatan gantung," ucap dia. Rina pun harus menerabas hutan dengan jalan terjal untuk sampai ke Posyandu Bojongwaru.
"Pernah saat itu air sungai meluap sampai empat meter (belum ada jembatan gantung). Kebetulan ketika itu kami lagi di posyandu, mau pulang ke Pustu Desa Nangela. Akhirnya menunggu air surut sejak pukul 14.00 hingga 17.30 WIB. Setelah itu, melewati sungai dan lanjut berjalan kaki. Sampai di Pustu Desa Nangela malam," ungkap Rina.
Baca Juga :
Selain rutin ke posyandu, Rina dan tim Pustu Desa Nangela juga melaksanakan vaksinasi di Dusun Cibelut (di dalamnya ada Kampung Bojongwaru). Hingga saat ini, penyuntikkan dosis satu dan kedua di kedusunan tersebut pun sudah selesai, tinggal vaksinasi anak dan booster atau dosis ketiga. "Kalau warga sakit dan butuh penanganan segera, biasanya oleh warga lain ditandu atau pakai akses jalan ke Desa Bangbayang karena lebih dekat ke rumah sakit," kata dia.
Terpisah, Kepala Desa Nangela, Sudin, mengatakan jalan tersebut merupakan akses penghubung Desa Nangela dan Desa Bangbayang dengan panjang 24 kilometer dan lebar 4 meter. Menurut Sudin, 8 kilometer (4 kilometer di Nangela dan 4 kilometer di Bangbayang) adalah kewenangan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan sudah diaspal.
"Namun sisanya 16 kilometer merupakan kewenangan dua desa dan letaknya ada di tengah-tengah. Di sana pun ada tiga jembatan yang harus dibangun," kata Sudin menjelaskan sisa panjang jalan yang masih rusak. "Kalau mengandalkan anggaran desa tidak akan mampu. Sehingga kami memohon untuk peningkatan status jalan desa ke kabupaten, dan nanti bisa diperbaiki oleh pemda."
Sudin pun mengungkapkan anggaran desa saat ini terfokus untuk penanganan pandemi Covid-19, khususnya Bantuan Langsung Tunai Dana Desa atau BLT DD.