SUKABUMIUPDATE.com - Keinginan ratusan warga yang tinggal di Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akan hadirnya jembatan yang bisa memudahkan mobilitas segala aktivitas di Desanya sepertinya segera terealisasi.
Kepala Desa Nangela, Sudin mengabarkan, sejak satu minggu yang lalu warga bersama relawan secara swadaya bersama-sama membangun insfrastruktur berupa jembatan gantung tersebut di Desanya. Progresnya, kata Sudin, sudah mencapai 50 persen.
"Panjangnya 90 meter, dikerjakan oleh para relawan dari vertical Rescue Indonesia, relawan Sehati, Rapi lokal 08 Sukabumi Selatan, Pemdes, serta warga," ungkap Sudin kepada sukabumiupdate.com, Selasa (4/1/2022).
Baca Juga :
Adapun anggaran pembangunan jembatan yang sudah lama diidamkan warga ini, lanjut Sudin, yakni berupa hasil galang dana yang bersumber dari donatur perusahaan. Sedangkan warga sekitar membantu berupa tenaga.
"Alhamdulilah, ada kerjasama yang baik, karena memang warga sangat menginginkan adanya jembatan tersebut. Saat ini sudah mencapai 50 persen, dalam pengerjaan pasang kawat seling," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan tahun warga di Desa Nangela, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terisolir dengan kondisi infrastruktur, terutama akses berupa jembatan. Mereka selama ini harus menyeberangi derasnya arus Sungai Cicurug agar bisa beraktivitas.
Warga harus berjalan kaki kemudian bersusah payah menyeberangi Sungai saat ingin sekolah, pergi ke pasar dan menjual hasil tani. Bahkan saat ada orang sakit yang harus dibawa ke rumah sakit (RS) maka harus ditandu. Keadaan ini dialami sekitar 300 Kepala Keluarga di Kampung Selaeurih, Kampung Bojong Waru 1, Bojong Waru 2, Sukasirna, Cigugur, serta Cikuya.
Persoalan infrastruktur tersebut sudah sering diadukan kepada DPRD Kabupaten Sukabumi, bahkan kepada Pemkab. Namun keinginan warga belum juga ada respon, warga harus bersusah payah untuk ke perkotaan karena harus menyebrang Sungai Cicurug sejauh 60 meter. Semua kegiatan untuk mengakses kesehatan, pendidikan, ekonomi dan keperluan sosial lainnya harus melewati sungai tersebut.
"Sudah bertahun-tahun warga melintasi sungai ketika hendak berpergian dan akhirnya ada sebuah jembatan yang dibangun. 6 tahun warga menggunakan jembatan tersebut akan tetapi jembatan yang dibangun melalui aspirasi DPRD itu rusak dan terbawa arus air sungai," kata Sudin.