Ingin Adopsi, Bidan Perawat Bayi Cantik di Cikakak Sukabumi Hanya Punya Waktu 3 Hari

Rabu 02 Februari 2022, 23:08 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bayi perempuan yang ditemukan di salah satu teras rumah warga di Kampung Cidahu, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, kini dirawat oleh seorang bidan. Diketahui, bidan tersebut ingin mengadopsi sang bayi namun ia mengalami kendala terkait regulasi tata cara adopsi anak yang berlaku. 

Ellya Yuningsih, seorang bidan yang kini merawat  bayi perempuan tersebut di rumahnya, di Kampung Kurnia RT 03/06, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak

"Saya profesinya bidan, itu sudah kewajiban bidan untuk merawat balita, anak kecil, ibu hamil, nifas. Kebetulan ada bayi terlantar, ya kenapa tidak untuk dirawat sementara," ujarnya kepada wartawan, Rabu (2/2/2022). 

Mengenai kronologi penemuan bayi tersebut, Ia menjelaskan awalnya ada warga yang melapor padanya bahwa telah ditemukan seorang bayi di teras salah satu rumah warga. 

"Waktu itu suami saya kebetulan anggota Polsek Cikakak, dia cek ke TKP saya nunggu di rumah dan ternyata bayi tersebut dibawa ke puskesmas. Karena harus sesuai prosedur, setelah ada penanganan dari bidan di puskesmas, baru bisa saya ambil ke rumah," kata Ellya. 

Baca Juga :

Masih Terdapat Ari-ari, Bayi Perempuan Ditemukan Warga di Cikakak Sukabumi

Adapun kondisi terkini bayi tersebut menurut Ellya menunjukan perkembangan yang bagus dan sudah mulai mengkonsumsi susu formula. 

"Kondisinya sudah bagus, mulai aktif juga, sudah saya mandiin, sudah saya kasih susu formula, karena gak ada asi jadi saya bantu susu formula," tuturnya. 

Bayi perempuan itu pun  telah diberi nama oleh dirinya yaitu Sahla. Nama tersebut mirip dengan nama anaknya sendiri.

"Namanya udah, tapi masih ragu juga, sama kaya anak saya, kalau anak saya itu Sahira, kalau ini Sahla," ucapnya. 

photoBayi perempuan ditemukan di depan salah satu rumah warga di Kampung Cidahu, RT 06/05, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi - (Istimewa)</span

Ellya mengaku ingin sekali mengadopsi bayi perempuan itu namun mengalami kendala regulasi. 

Ia mengaku sudah didatangi oleh pihak dinas sosial, bahwa bayi tersebut harus dirawat di panti asuhan. Ellya menolak karena dirinya khawatir jika sang bayi belum kuat untuk dibawa perjalanan jauh.

"Kemarin ada dari dinsos, saya sudah berharap saya yang rawat saja jadi anak sendiri, tapi ternyata gak bisa harus sesuai prosedur katanya," ungkapnya.

Baca Juga :

Ellya mengatakan, bayi tersebut tetap akan dijadikan sebagai barang bukti untuk pihak kepolisian melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Kata mereka tidak bisa sembarangan (adopsi), harus diambil dan dirawat di panti," kata Ellya.

Ia mengungkapkan, dirinya hanya diberi waktu sampai tiga hari saja untuk merawat bayi tersebut, sebelum akhirnya nanti pihak dinsos akan membawa sang bayi ke panti asuhan.

"Kemarin saya dikasih waktu tiga hari, cuman saya nolak karena kalau perjalanan jauh takutnya bayi tidak kuat," ungkapnya.

Ellya menjelaskan, berdasarkan prosedur peraturan pemerintah mengenai tata cara adopsi anak, dirinya tidak masuk ke dalam kategori syarat untuk menjadi ibu angkatnya. 

Baca Juga :

"Kemarin ngobrol sama dinsos, saya tidak termasuk kategori, karena saya sudah memiliki dua anak," ujarnya.

Ia lalu meminta kepada pihak dinsos untuk memberinya waktu lebih hingga satu bulan ke depan untuk merawat bayi tersebut.

"Saya minta waktu satu bulan baru saya ke panti kan, meskipun sebenarnya berat, ingin saya adopsi sendiri tapi ternyata gak bisa dan prosedurnya harus di ke panti asuhan," pungkasnya.

Koleksi Video Lainnya:

Asap Misterius Keluar dari Dalam Tanah di Sukabumi

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sehat23 November 2024, 08:00 WIB

9 Komplikasi Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai, Stroke Hingga Edema Paru

Gejala Penyakit Jantung dapat berupa nyeri dada, sesak napas, kelelahan, atau pingsan.
Ilustrasi. Komplikasi Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai, Stroke Hingga Edema Paru (Sumber : Freepik/@freepik)
Food & Travel23 November 2024, 07:00 WIB

Resep Roti Es Krim Goreng, Camilan Manis Ini Cocok Jadi Stok Frozen Food Ringan!

Rasa Roti Es Krim Goreng ini semakin lezat jika disajikan dengan saus cokelat atau karamel.
Es Krim Goreng. Foto: Instagram/my.foodplace
Science23 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 November 2024, Waspada Hujan Deras di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 23 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 23 November 2024. (Sumber : Pixabay.com/@_Alicja_)
Sukabumi23 November 2024, 01:29 WIB

Distan Dan Forkopimcam Ciemas Sukabumi Tanam Padi Gogo 40 Hektar

Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, bersama Forkopimcam Ciemas, melakukan penanaman padi gogo diatas lahan milik Kelompok Tani Barokah Desa Mekarsakti, Kecamatan Ciemas.
Distan, perani dan Forkopimcam Ciemas malakukan penanaman padi gogo di Desa Mekarsakti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih23 November 2024, 01:17 WIB

KH Nawawi Pimpin Istighosah untuk Kemenangan Ayep Zaki-Bobby Maulana

Menjelalang Pilkada, pasangan calon nomor urut 2, menggelar istighosah bertempat di rumah calon Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di Cikondang, Citamiang, Kamis malam (21/11/2024)
KH Nawawi saat memimpin istighosah dikediaman calon Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin