SUKABUMIUPDATE.com - Saham dan Reksadana Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang cukup banyak dipilih oleh masyarakat, karena keduanya memberikan return atau imbal yang tinggi.
Meski sama-sama menggunakan kata ‘saham’, namun keduanya ternyata memiliki banyak perbedaan. Maka dari itu, untuk pemula sebaiknya mengetahui terlebih dahulu perbedaan kedua instrumen tersebut agar tidak menyesal kemudian.
Berikut ini tujuh perbedaan saham dan reksadana saham:
Baca Juga :
1. Pengelola dana
Baik saham maupun reksadana saham rupanya memiliki pengelola yang berbeda. Perbedaan pengelola dana juga dapat berpengaruh pada investasi itu sendiri.
Pada investasi saham, dana dikelola langsung oleh sang investor tanpa melalui pihak manapun. Maka dari itu, semua keputusan dana yang akan diinvestasikan atau dijual diputuskan oleh investor sendiri.
Meski begitu, investor bisa berkonsultasi dengan pialang atau broker, tentunya itu akan mengharuskan investor mengeluarkan dana lebih.
Sedangkan pada investasi reksadana saham, dana investasi dikelola oleh manajer investasi atau agen reksadana.
Pada reksadana saham, investor tidak perlu pusing memberikan keputusan dan memantau pergerakan nilai saham, karena semua tugas itu akan dikerjakan manajer investasi.
2. Tingkat risiko
Dilihat dari poin sebelumnya, maka sudah terlihat bahwa tingkat risiko pada investasi saham sangatlah tinggi karena semua keputusan investasi ada pada investor itu sendiri.
Jika investor tidak memahami investasi saham maka bukan tidak mungkin akan terjadi kebangkrutan. Maka dari itu, pemula tidak disarankan untuk langsung terjun di investasi saham.
Berbeda saham, tingkat risiko pada reksadana saham lebih rendah. Hal ini dikarenakan pengelolaan investasi ditangani oleh ahlinya, jadi investor tidak perlu khawatir.
3. Imbal balik
Ada salah satu alasan mengapa banyak orang memilih investasi saham, yakni imbal balik nya yang sangat besar. Namun, investasi saham mengharuskan investor membayar biaya trading sebesar 0,1 - 0,5 persen.
Reksadana saham juga memiliki imbal balik yang besar, namun tidak setinggi saham.
Karena reksadana saham menggunakan manajer investasi, maka akan ada fee yang harus dibayarkan sebagai upah setiap kali investor menarik dana keuntungan.
Biasanya agen reksadana sudah menentukan fee untuk pengelola dana, namun ada juga yang melakukan negosiasi harga dulu.
4. Minimum investasi
Investasi saham dikenal karena modalnya yang sangat tinggi, bisa jutaan hingga puluhan juta rupiah. Namun kini banyak sekuritas yang menetapkan batas minimum investasi sebesar satu juta rupiah.
Namun, kamu dilarang berinvestasi saham, jika modal investasi yang dikeluarkan setara lebih dari 5 persen total kekayaanmu.
Misal total kekayaanmu 10 juta rupiah, maka 5 persen dari kekayaanmu adalah 500 ribu rupiah. Dengan begitu, kamu diperbolehkan melakukan investasi saham.
Jika modal investasi mu masih minim, maka reksadana saham bisa menjadi pilihan yang tepat. Rata-rata agen reksadana menetapkan minimum investasi 100 ribu rupiah, namun ada juga yang menetapkan di angka 50 ribu rupiah.
5. Pajak
Investasi saham selain memberikan keuntungan yang tinggi, juga mengharuskan investor mengeluarkan biaya lebih. Selain biaya trading, investor juga akan dikenai pajak 10 persen saat mendapatkan dividen.
Sedangkan pada reksadana saham, investor tidak diharuskan membayar pajak, namun diharuskan melaporkan keuntungan pada SPT tahunan.
Reksadana saham merupakan himpunan dana masyarakat yang disatukan dan diinvestasikan. Mengacu UU perpajakan dan pasar modal, reksadana saham bukanlah termasuk objek pajak.
6. Pencairan dana
Pencairan dana pada saham terbilang sangat cepat, pasalnya investasi saham tidak memerlukan pihak ketiga.
Sedangkan reksadana saham dalam proses pencairan dana terbilang cukup lama, bisa mencapai 3 hari sampai 1 minggu. Namun jika terdapat kendala pada prosesnya, maka pencairan dana bisa lebih lama lagi.
Pencairan dana yang terbilang lama dikarenakan investasi reksadana saham melibatkan pihak ketiga.
7. Kebebasan memilih saham
Ini merupakan salah satu keunggulan saham, yakni kebebasan dalam memilih. Investor bisa dengan bebas memilih akan berinvestasi pada perusahaan mana, karena semua keputusan ada di tangan investor.
Berbeda halnya dengan saham, dana investasi reksadana saham akan disetor terlebih dahulu ke agen reksadana. Baru kemudian manajer investasi akan menyalurkan dana kita ke perusahaan yang akan ditanami modal.
Jadi investor pada reksadana saham tidak tahu uangnya diinvestasikan ke perusahaan mana. Namun beberapa agen reksadana ada yang melampirkan nama perusahaan yang jadi tempat investasi uang kita.