Kisah Tionghoa di Sukabumi: Pendakwah Muslim hingga Perlawanan Penjajah

Senin 24 Januari 2022, 11:35 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sudah lama masyarakat Tionghoa menjadi bagian perjalanan sejarah Sukabumi. Catatan statistik tertua dari Belanda menyebutkan keluarga Tionghoa di Sukabumi sudah tinggal sejak 200 tahun lalu (1821). Namun, berdasarkan catatan lokal jauh sebelum itu, pendakwah muslim Tionghoa dari Cirebon sudah memasuki daerah ini.

Pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah mengatakan pendakwah muslim Tionghoa dari Cirebon tersebut sudah memasuki Sukabumi pada masa Pajajaran. Bahkan menurut catatan penulis Belanda, pada 1500 kapal Tionghoa sudah memasuki Palabuhanratu dan sebagian rombongannya bergerak ke pegunungan Dayeuhluhur dan Pamotan, Jawa Tengah.

Panjangnya relasi menyisakan banyak jejak mulai kuliner, istilah ekonomi, hingga aukulturasi budaya spiritual. Mereka bahkan melakukan ritual muludan bersama warga lokal Sukabumi. Perannya dalam bidang ekonomi saat masa kolonial seperti percetakan, persuratkabaran, tekstil, perkebunan, dan lain-lain, mengangkat Sukabumi menjadi wilayah strategis dan dikenal luas.

"Hubungan sosial dengan masyarakat tak ubahnya hubungan sosial biasa. Ada yang baik, jahil, unik, bahkan ada yang tragis. Misalnya ada pekerja kina di Sukabumi orang Tionghoa yang membunuh orang Belanda yang menjadi bosnya karna gajinya ditahan," kata Irman yang juga Ketua Yayasan Dapuran Kipahare, Senin, 24 Januari 2022.

Irman mengungkapkan penentangan terhadap kolonial juga dilakukan lewat cara unik seperti memaki orang Belanda karena tidak memperbolehkan duduk di kursi orang Eropa. Ini adalah penentangan yang sangat dilarang pada masa itu.

photoAktivitas masyarakat Tionghoa di Sukabumi pada 1950-an. - (Antoni via Yayasan Dapuran Kipahare)

Baca Juga :

Lapang Merdeka Sukabumi: Macapat, Pidato Bung Karno, hingga Bencong Lapdek

Di sisi lain, pemerintah kolonial menjadikan posisi masyarakat Tionghoa dalam hal ekonomi dan hukum serba salah karena dicap pro penjajah, meski banyak para pejuang Tionghoa Sukabumi yang turut menentang penjajah, bahkan di antaranya tewas demi mempertahankan kemerdekaan.

Kebingungan masa revolusi dan provokasi Belanda melalui laskar Pao An Tui sempat menjadi dilema yang berujung sebagai korban dilematik. Namun, fakta tersebut tidak menutup fakta lain bahwa kemerdekaan juga didukung penuh oleh peran masyarakat Tionghoa. Bahkan Kawilarang menyebut nama orang Tionghoa Sukabumi dalam dukungan logistik para pejuang.

"Pertigaan Si Godeg menjadi saksi salah seorang Tionghoa yang berjasa mendukung perjuangan hingga Belanda hengkang," ujar Irman yang sudah menulis beberapa buku, salah satunya buku "Soekaboemi the Untold Story" dan "Hikayat Masyarakat Tionghoa Sukabumi".

Simpang tiga Si Godeg atau Cigodeg di Jalan RH Didi Sukardi, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, merupakan rumah orang Tionghoa bernama Lay tin Yung. Sebab memilik godeg, maka disebut Si Godeg. "Dulu berjuang membantu bagian logistik dan gerilya bersama pasukan Batalyon VII pimpinan Kabul Siraj," imbuh Irman.

Juga ada nama Lie Tek Fok yang memberikan banyak hartanya mendukung perjuangan. Keluarga mereka masih ada hingga kini. Pun para tokoh Tionghoa Sukabumi banyak yang berpengaruh dalam pentas nasional dan internasional dari dulu hingga kini."

Masa masa sulit juga dialami mulai dari penculikan di Sagaranten, dampak Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 1959 tentang Larangan bagi Usaha Perdagangan Kecil dan Eceran yang Bersifat Asing di Luar Ibu Kota Daerah Swatantra Tingkat I dan II serta Karesidenan, peristiwa Mei 1963, hingga masa Orde Baru. Tetapi, berkat keuletannya, masyarakat Tionghoa Sukabumi mampu bertahan.

"Proses asimilasi sosial alamiah juga terus berlangsung sejak masa reformasi seiring banyaknya deregulasi yang memberikan nafas ke-bhinneka-an. Proses ini terus diupayakan beragam komunitas Tionghoa yang ada di Sukabumi saat ini," tutup Irman.

Koleksi Video Lainnya:

NGOPI di SU bareng Hasim Adnan, dari Kobong, Kampus, ke Gedung Sate

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi19 Mei 2024, 21:16 WIB

Meninggal saat Ngojek, Cerita Pilu Istri Hendi Korban Kecelakaan di Cibadak Sukabumi

Istri Hendi, korban kecelakaan di Cibadak Sukabumi ungkap cerita pilu detik-detik sebelum suaminya tewas terlindas mobil.
Tangkapan layar video saat Hendi (35 tahun) dievakuasi warga. Hendi meninggal dunia setelah kecelakaan di Jalan Suryakencana, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (27/4/2024). | Foto: Istimewa
Life19 Mei 2024, 21:00 WIB

13 Tips Menenangkan Pikiran yang Sering Overthinking Agar Hidup Kembali Bahagia

Begini Tips Menenangkan Pikiran yang Sering Overthinking Agar Hidup Kembali Bahagia. Segera Lakukan!
Ilustrasi. Berpikir | Cara Menenangkan Pikiran yang Sering Overthinking  (Sumber : pixabay.com/@DanaTentis)
Sukabumi19 Mei 2024, 20:15 WIB

Industri Retail Pakaian Sukabumi Terus Berkembang, PLN Energize Perubahan Daya PT Doosan Jaya

Pada tahun 2024, PT Doosan Jaya Sukabumi kembali mengajukan permohonan penambahan daya menjadi 1.730 kVA.
PLN Sukabumi Energize Perubahan Daya PT Doosan Jaya Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel19 Mei 2024, 20:00 WIB

7 Kategori Makanan Agar Sakit Asam Urat Tidak Menganggu Tidur, Konsumsi Yuk!

Dengan memilih kategori makanan-makanan ini, penderita asam urat dapat membantu mengurangi gejala asam urat dan mendukung tidur yang lebih nyenyak.
Ceri adalah salah satu dari tiga obat alami yang dipercaya bisa mengobati penyakit asam urat. (Sumber : freepik.com/@azerbajian_stockers)
Sukabumi Memilih19 Mei 2024, 19:27 WIB

Tetap dan Tepat, Filosofi Logo Achmad Fahmi Menuju Pilkada Kota Sukabumi 2024

Kontinuitas menunjukkan Achmad Fahmi berkomitmen melanjutkan program dan kebijakan yang sudah berjalan baik pada masa sebelumnya.
Achmad Fahmi resmi dideklarasikan oleh DPD PKS Kota Sukabumi sebagai bakal calon Wali Kota Sukabumi di Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Nasional19 Mei 2024, 19:09 WIB

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan Sempat Hilang Kontak

Pesawat latih milik Indonesia Flying Club dengan nomor registrasi PK-IFP tersebut memiliki rute Tanjung Lesung-Pondok Cabe.
Kondisi pesawat latih yang jatuh di BSD Tangerang Selatan. (Sumber Foto : Akun X TMC Polda Metro Jaya)
Life19 Mei 2024, 19:00 WIB

15 Sikap Seenaknya yang Membuatmu Dibenci Orang, Jangan Lakukan!

Inilah Sederet Sikap Seenaknya yang Membuatmu Dibenci Orang, Jangan Pernah Lakukan!
Ilustrasi. Sikap Seenaknya yang Membuatmu Dibenci Orang (Sumber : Pexels/KeiraBurton)
Sukabumi19 Mei 2024, 18:28 WIB

Kawanan Monyet Resahkan Warga Nagrak Sukabumi, Masuk Warung hingga Kejar Anak Kecil

Kawanan monyet liar memasuki permukiman warga Kampung Kubang RT 03/RW05, Desa Cisarua, Nagrak Sukabumi, Minggu (19/5/2024).
Tangkapan layar video kawanan monyet ekor panjang memasuki warung warga di Nagrak Sukabumi, Minggu (19/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Life19 Mei 2024, 18:00 WIB

Bacaan Doa Memohon Kebahagiaan Hidup di Dunia dan Akhirat

Berikut bacaan doa memohon kebahagiaan hidup kepada Allah SWT yang bisa diamalkan umat muslim.
Ilustrasi - Bacaan Doa Memohon Kebahagiaan Hidup di Dunia dan Akhirat. (Sumber : pexels.com/@Monstera Production)
Nasional19 Mei 2024, 17:31 WIB

Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan, 3 Orang Tewas

Pesawat latih jatuh di BSD Tangerang Selatan. Tiga orang dikabarkan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Kondisi pesawat latih yang jatuh di BSD Tangerang Selatan. (Sumber : Istimewa)