SUKABUMIUPDATE.com - Mungkin sebagian dari Anda belum mengenal apa itu Inner Child atau sebagian lagi tengah mengalami Inner Child.
Lantas apa yang dimaksud dengan Inner Child ini sebenarnya?
Inner Child merupakan sebuah konsep yang menggambarkan dimana sifat dan sikap kekanak-kanakan yang mungkin dimiliki oleh seseorang. Inner Child sendiri terbentuk karena pengalaman-pengalaman sewaktu kecil.
Lebih jauh, Inner Child dapat digambarkan sebagai bagian dari diri kita. Beriringan dengan waktu saat kita tumbuh, bagian ‘itu’ tidak ikut tumbuh dewasa dan masih menjadi anak-anak. Dalam arti lain, merupakan bagian yang terus menetap dan bersembunyi di dalam diri.
Bagian ini pula yang menggenggam erat setiap ingatan dan emosi yang pernah dialami saat masih kecil, baik pengalaman yang indah maupun pengalaman yang buruk.
Kondisi tersebut tidak menetap dalam diri seseorang tanpa sebab, melain akan ada sebab yang memicu.
Penyebab Inner Child
1. Pernah kehilangan orang tua atau keluarga dekat
2. Pernah mengalami kekerasan fisik, emosional atau seksual.
3. Merasa diabaikan secara emosional
4. Menjadi korban perundungan atau bullying
5. Mengalami perpecahan dan kekerasan dalam keluarga
6. Terpisahkan dari keluarga
Adapun Ciri-ciri yang memiliki sifat dan sikap dari Inner Child yang ada pada diri seseorang. Apa saja ciri-cirinya?
Ciri-ciri Inner Child
1. Merasa ada yang salah dengan diri sendiri
2. Selalu berusaha menyenangkan semua orang
3. Sering kali merasa cemas jika dihadapkan dengan sesuatu yang baru
4. Rasa bersalah jika memberikan Batasan atas diri sendiri terhadap orang lain
5. Selalu berusaha untuk menjadi yang terdepan
6. Selalu mengkritik diri sendiri
7. Sering merasa malu dan sulit saat menyatakan perasaan
8. Sering menaruh curiga terhadap orang lain
9. Berusaha menghindari konflik bagaimanapun caranya.
10. Takut ditinggalkan.
Jika sifat dan sikap Inner Child dianggap mengganggu dan mempengaruhi terhadap kehidupan Anda dan kehidupan sosial Anda maka segera atasi.
Cara Mengatasi Inner Child
1. Temukan dan salurkan emosi yang selama ini kita tekan dan pendam. Ketika sudah menemukan dan mengetahui apa yang membuat pengalaman kecil kita merasa terluka, akui itu. Bisa juga dengan cara menuliskan pengalaman-pengalaman buruk saat kecil.
2. Kenali kebutuhan-kebutuhan batin yang belum terpenuhi. Misalnya, saat mengakui bahwa dulu kita tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup atau merasa diabaikan orang tua.
3. Belajar memperhatikan diri kita dengan melakukan self-care dengan mengucapkan kalimat – kalimat positif, contohnya; “semua bukan salahmu” “kamu sangat berharga dan mampu melewati semuanya dengan baik”
4. Step yang paling penting adalah menerima diri sendiri, bagaimanapun kondisinya, kita harus berdamai dengan diri kita sendiri, terlebih lagi berdamai dengan masa lalu kita. Meskipun bukalah proses yang mudah dan sebentar, kita harus sabar menghadapi prosesnya.
“Luka yang tidak pernah dibicarakan adalah luka yang akan menetap selamanya,” jika kamu merasa kesulitan untuk melakukanya sendirian, cobalah minta bantuan ahli psikolog.