SUKABUMIUPDATE.com - Hingga Rabu, 19 Januari 2022, lima warga Kampung Ciasahan RT 11/03 Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, masih menjalani perawatan medis di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan lantaran diduga keracunan makanan pada Ahad, 16 Januari 2022.
Kepala Kepolisian Sektor Jampangtengah Ajun Komisaris Polisi Usep Nurdin dalam laporannya mengatakan keracunan ini bermula dari acara di kampung tersebut pada Sabtu, 15 Januari 2022. Ketika itu sejumlah warga sekitar rumah penyelenggara menerima nasi boks dan dibawa pulang untuk disantap di rumah masing-masing.
"Sesampainya di rumah, warga menyantap makana tersebut. Pada tengah malam menjelang pagi, banyak warga yang sakit perut dan BAB terus-menerus. Kemudian pada Ahad, 16 Januari 2022, warga berobat ke tenaga medis di sekitar Jampangtengah," kata AKP Usep Nurdin. Ada delapan orang yang mengalami keluhan.
"Selanjutnya pada Selasa, 18 Januari 2022, warga yang berobat masih mengalami sakit semakin parah dengan gejala lemas. Ini langsung dilaporkan ke Puskesmas Jampangtengah untuk dilakukan perawatan medis lebih lanjut," imbuhnya.
Kekinian, berdasarkan data yang dihimpun, dari delapan orang tersebut, lima di antaranya masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Jampangtengah dan Rumah Sakit Kartika Kasih Kota Sukabumi. Termasuk ada pula yang dirawat di klinik sekitar.
Berikut rinciannya:
1. Daman (L) 56 tahun, rawat inap di RS Kartika Kasih Kota Sukabumi.
2. Yani (P) 27 tahun, rawat inap di Puskesmas Jampangtengah.
3. Yeni (P) 45 tahun, rawat inap di Puskesmas Jampangtengah.
4. Lukman (L) 12 tahun, rawat inap di Puskesmas Jampangtengah.
5. Ika (P) 38 tahun, rawat inap di klinik Tabayyun Jampangtengah.
6. Ridwan (L) 4 tahun, sudah diperbolehkan pulang dari klinik Tabayyun setelah observasi namun masih dalam pantauan klinik.
7. Adit (L) 7 tahun, kondisi membaik dalam pantauan Puskesmas Jampangtengah.
8. Uum (L) 65 tahun, kondisi sehat.
Kepala Puskesmas Jampangtengah Imanuel mengatakan belum diketahui penyebab pasti keluhan yang dialami warga tersebut. "Betul ada delapan warga dengan keluhan sama, namun penyebabnya belum diketahui. Memang pernah menyantap makanan pada sebuah acara dengan domba, tapi rentang waktunya cukup lama," kata dia.
"Makanya kami tim medis sedang ke lokasi untuk memastikan penyebab muntah dan diare. Mereka sedang ditangani medis, kondisinya sudah mulai baik," tambah Imanuel.