SUKABUMIUPDATE.com - Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, mengimbau perkantoran untuk kembali melaksanakan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home atau WFH dalam dua pekan ke depan.
Dilansir dari tempo.co, meski tak wajib, kebijakan ini dianggap bisa menekan angka penyebaran varian Covid-19 Omicron yang terus menanjak di Indonesia, khususnya di Jabodetabek.
“Kalau WFH masih mampu mencapai tingkat produktivitas, kita serahkan pada pimpinan perusahaan untuk melakukan asesmen sendiri. Saya imbau opsi tersebut diambil untuk menjaga kasus tetap terkendali,” ujar Luhut dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Minggu (16/1/2022).
Baca Juga :
Penambahan kasus baru untuk varian Omicron telah menembus lebih dari 1.000 orang per hari, meski telah kembali turun ke 800-an.
Luhut mengatakan, peningkatan kasus ini harus terus diwaspadai agar dampak yang ditimbulkan tidak terlalu dalam.
Lanjutnya, penyebaran varian Omicron kini bukan lagi didominasi oleh kasus impor dari pelaku perjalanan luar negeri, melainkan transmisi lokal. Oleh Karena itu, pemerintah akan menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan di luar rumah seumpama tak mendesak.
Selain menyarankan perkantoran melaksanakan WFH, Luhut mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah meminta semua kementerian dan lembaga untuk tidak melaksanakan rapat secara luring.
“Sebisa mungkin secara daring, tapi tidak melarang untuk ketemu,” kata Luhut.
Kemudian, Jokowi juga telah mengeluarkan larangan bepergian ke luar negeri bagi para menteri sampai tiga pekan ke depan.
Secara paralel, pemerintah akan melakukan percepatan vaksinasi untuk meningkatkan imunitas masyarakat. Selanjutnya, pemerintah akan melanjutkan kebijakan PPKM dan melakukan evaluasi secara rutin.
“Pemerintah akan kembali melakukan asesmen yang dievaluasi tiap minggunya,” tutur Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu.
Menurut Luhut, Indonesia sudah lebih siap menghadapi ancaman gelombang varian Omicron. Adapun gelombang ini diperkirakan akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022 berdasarkan pemantauan penyebaran Covid-19 di Afrika Selatan.
“Pemerintah akan mendorong penyuntikan vaksin dosis kedua bagi daerah yang belum mencapai 70 persen,” kata Luhut.
Sumber: tempo.co