Tim Peneliti Temukan 28 Spesies Kumbang Moncong di Pulau Sulawesi

Jumat 05 November 2021, 16:29 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tim peneliti menemukan 28 spesies baru kumbang moncong (Curculionidae) dari genus Trigonopterus di Pulau Sulawesi.

Puluhan spesies kumbang tersebut ditemukan oleh peneliti bidang zoologi dari Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) Pusat Riset Biologi BRIN Raden Pramesa Narakusumo dan peneliti dari Natural History Museum Karlsurhe, Dr Alexander Riedel.

Baca Juga :

"Temuan jenis baru menjadi penting bagi kepentingan bangsa dan negara, karena sebagian besar biodiversitas kita belum ada yang meneliti dan potensinya begitu banyak," kata Kepala Pusat Riset Biologi BRIN Anang Setiawan Achmadi dalam keterangan tertulis, seperti dilansir dari Suara.com.

Temuan tersebut menggenapi temuan mereka sebelumnya, yakni 103 jenis kumbang Trigonopterus pada 2019, sehingga total jumlah Trigonopterus yang telah terdiskripsi di Pulau Sulawesi menjadi 132 jenis.

Anang menuturkan penemuan kumbang moncong itu menjadi sangat penting sebagai langkah untuk terus mendapatkan informasi dan inventarisasi jenis fauna, khususnya serangga di Indonesia. Selain itu, studi taksonomi dan sistematika adalah fondasi awal bagi studi lanjutan seperti konservasi hingga bioprospeksi.

Sementara itu peneliti Pramesa mengatakan mayoritas lokasi penemuan kumbang moncong adalah Gunung Dako dan Gunung Pompangeo, Sulawesi Tengah.

photoKumbang Moncong - (Twitter/@pei_pusat)</span

Menurut dia, temuan jenis-jenis baru yang telah dipublikasikan pada Zookeys bulan Oktober 2021, hanya sebagian dari keseluruhan jenis Trigonopterus di Pulau Sulawesi.

Kumbang Trigonopterus merupakan kumbang moncong yang tidak dapat terbang dan tinggal di lokasi-lokasi terisolir di hutan pegunungan dan telah berevolusi secara cepat selama jutaan tahun, sehingga tingkat endemisitas dan biodiversitasnya sangat tinggi.

Baca Juga :

Beberapa penamaan unik diberikan kepada ke-28 jenis baru tersebut. Salah satu diantaranya diberi nama Trigonopterus gundala yang terilhami dari warna tubuh kumbang yang mirip dengan tokoh superhero Indonesia "Gundala Putra Petir".

Kemudian, ada kumbang yang diberi nama Trigonotperus unyil karena salah satu jenis kumbang memiliki tubuh yang sangat kecil dibandingkan jenis lain.

Baca Juga :

Selain itu, ada juga kumbang Trigonopterus moduai, yang mana namanya diilhami dari nama tarian khas Toli-toli, Trigonopterus ewok yang namanya diambil dari tokoh fiksi film Star Wars, serta Trigonopterus corona sesuai waktu ditemukannya jenis baru, yaitu saat pandemi COVID-19 melanda negeri.

Penamaan pada jenis-jenis baru menjadi tantangan tersendiri karena nama setiap jenis tidak boleh sama seperti dijelaskan oleh International Code of Zoological Nomenclature.

Oleh karena itu, selain menggunakan penamaan jenis dari karakter ataupun nama lokasi dapat juga menggunakan nama-nama unik seperti nama dari tokoh fiksi, tarian daerah ataupun nama tokoh.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi18 April 2024, 11:35 WIB

Dianggarkan DPUTR, 29 Jalan di Kota Sukabumi akan Diperbaiki Tahun 2024

Perbaikan jalan ini diharapkan bisa segera dilaksanakan dalam waktu dekat.
(Foto Ilustrasi) DPUTR menyediakan alokasi anggaran untuk melakukan perbaikan pada 29 ruas jalan di Kota Sukabumi. | Foto: Pixabay
Sehat18 April 2024, 11:30 WIB

6 Manfaat Air Rebusan Kayu Manis untuk Kesehatan, Bisa Menurunkan Gula Darah

Meskipun air rebusan kayu manis memiliki potensi manfaat kesehatan, penting untuk diingat bahwa efeknya mungkin bervariasi dari individu ke individu.
Ilustrasi. Rempah Alami. Manfaat Air Rebusan Kayu Manis untuk Kesehatan (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stock)
Sukabumi18 April 2024, 11:17 WIB

Perumdam TJM Cicurug Sukabumi Perbaiki Pipa Distribusi, Ini Wilayah Terdampak

Wilayah yang akan terhenti aliran airnya adalah Koramil dan Purwasari.
Petugas Perumdam TJM Sukabumi Cabang Cicurug. | Foto: Istimewa
Life18 April 2024, 11:00 WIB

7 Hal yang Tidak Bisa Dibeli dan Ditukar dengan Uang dalam Hidup, Apa Saja?

Dalam hidup di dunia ini, ada beberapa hal yang sejatinya tidak bisa dibeli maupun ditukar dengan uang. Sebab, hal tersebut sangat esensial dalam hidup.
Ilustrasi. Hal yang tidak bisa dibeli dengan uang. Sumber Foto : Pexels/cottonbro studio
Sukabumi18 April 2024, 10:55 WIB

Darurat di Pinggir Jalan, Wanita Tegalbuleud Sukabumi Melahirkan di Ambulans

Nina melahirkan di mobil ambulans karena sudah tidak kuat ketika dalam perjalanan.
Ambulans tempat Nina (30 tahun) melahirkan di wilayah kebun kelapa, Kampung Puncak Sobong, Desa Calingcing, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Kamis (18/4/2024). | Foto: Istimewa
Life18 April 2024, 10:30 WIB

6 Bahaya Besar Jika Orang Tua Terlalu Memanjakan Anak, Bisa Jadi Durhaka?

Bahaya memanjakan anak sangat buruk bagi perkembangan mental dan karakternya. Itu sebabnya kebiasaan tersebut perlu dihindari.
Ilustrasi. Bahaya memanjakan seorang anak. Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi18 April 2024, 10:26 WIB

Jadi Musuh Petani, Ketika Babi Hutan Diserang Anjing Pemburu di Puncak Buluh Sukabumi

Pasukan anjing berburu diturunkan hingga ke dalam hutan Leuweung Kiarajegang.
Tangkapan layar saat pasukan anjing pemburu menyerang babi hutan di Puncak Buluh, Desa Karanganyar, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Life18 April 2024, 10:00 WIB

9 Ciri Orang yang Tidak Gampang Stres dan Hidupnya Selalu Bahagia, Apa Kamu Termasuk?

Meskipun tidak mudah, menjadi orang yang tidak mudah stres adalah kemampuan yang dapat dipelajari dan diperkuat melalui latihan dan kesadaran diri.
Ilustrasi - Meskipun tidak mudah, menjadi orang yang tidak mudah stres adalah kemampuan yang dapat dipelajari dan diperkuat melalui latihan dan kesadaran diri.  (Sumber : unsplash.com/Elsa Tonkinwise)
Sukabumi18 April 2024, 09:48 WIB

Diduga Overdosis! Anak Jalanan Tewas di Sukaraja Sukabumi, Ini Identitasnya

Dedi menyebut korban diduga overdosis setelah mengonsumsi obat-obatan.
Anak jalanan yang ditemukan tewas di sebuah jongko dagangan milik warga di Cimahpar, Desa/Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Kamis (18/4/2024). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 April 2024, 09:30 WIB

Lowongan Kerja Jawa Barat Lulusan S1, Usia Maksimal 27 Tahun

Berikut Informasi Lengkap Lowongan Kerja di Jawa Barat untuk Lulusan S1, Usia Maksimal 27 Tahun
Lowongan Kerja Jawa Barat Lulusan S1, Usia Maksimal 27 Tahun (Sumber : Istimewa)