SUKABUMIUPDATE.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki bersama Staf Khusus Wakil Presiden RI Lukmanul Hakim mendorong kolaborasi terpadu para pemangku kepentingan untuk mendongkrak ekspor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di pasar global.
Saat ini baru 14 persen UMKM menembus pasar ekspor, walaupun secara jumlah UMKM merupakan mayoritas pelaku usaha dalam perekonomian nasional.
Demikian salah satu poin penting dalam Focus Group Discussion (FGD) Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Ekonomi dan Keuangan yang dihadiri Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki selaku pembicara utama (keynote speaker) secara daring, Kamis (4/11/2021) .
FGD Series bertajuk "Global Halal Hub: Peningkatan Kompetensi SDM dalam Mendorong UMKM yang Baik secara Kuantitas, Kualitas dan Kontinuitas untuk Ekspor" dipandu Asisten Staf Khusus Wapres Guntur Subagja Mahardika dan Dhika Yudistira dari Ruang Sinergi Sekretariat Wakil Presiden RI. Hadir menjadi narasumber Plt Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Reni Yanita, Asisten Deputi Koperasi & UMKM Kemenko Perekonomian Iwan Faidi, Kepala Balai Besar Perluasan Ketenagakerjaan Kemenaker Iwan Darmawan, Asisten Deputi Pengembangan SDM UKM Kemenkop & UKM Dwi Andriani Sulistyowati, dan Teguh Rahadian dari Divisi Kewirausahaan dan Inkubasi BRI serta panelis para pelaku ekspor, UMKM, dan CSR BUMN.
Menkop Teten Masduki mengungkapkan sejumlah tangan UMKM di tengah pandemi covid-19. Salah satunya adalah kenaikan biaya logistik yang tinggi. "Kenaikan biaya kontainer mencapai 400 persen," ungkap Menteri Teten Masduki dikutip dari rilis Kemenkop.
Karena itu ia mengajak para stakeholders bekerjasama untuk menekan biaya-biaya sehingga skala ekonominya kompeyitif dan bersaing di pasar global. Salah satunya, Menkop & UKM sedang menyiapkan rumah produksi bersama. Juga membangun warehouse di sejumlah negara tujuan ekspor kawasan di Eropa, amerika, dan Timur Tengah. Disamping itu melakukan marketing intelligence produk-produk yang dibutuhkan pasar global, serta ekosistem digital UMKM.
Staf Khusus Wapres Lukmanul Hakim menindaklanjuti refocusing Wapres dalam mengakselerasi pengembangan UMKM dan industri halal, termasuk pengembangan produk-produk halal.
Ia menyebut perlu kolaborasi semua pihak memanfaatkan momentum pandemi untuk meningkatkan ekspor UMKM, termasuk ekspor produk halal. "Melalui Global Halal Hub kita bangun orkestrasi dalam ekosistem,"jelas Lukmanul Hakim.
Ada tiga prioritas utama untuk membangun ekosistem penguatan UMKM dan produk halal. Pertama adalah peningkatan kapasitas SDM. Kedua, peningkatan kualitas produk dan kemasan. Ketiga adalah pemasaran global melalui online maupun offline.
"Saat ini 23,9 persen UMKM masuk ke dalam platform digital,"jelas Lukmanul Hakim. Ia mendorong Asosiasi Platform Digital Ekspor (PDExpor) dan marketplace lainnya lebih agresif memasarkan produk Indonesia ke pasar global, khususnya produk UMKM.
Dirjen IKMA Kementerian Perindustrian Reni Yanita mengembangkan industri terpadu untuk mendorong industri kecil menengah berkembang dan bersaing. Selain melalui rumah produksi bersama juga mengembangkab rumah desain dan kemasan terpadu. Kementerian Perindustrian juga mengikuti sejumlah pameran di dalam dan luar negeri untuk promosi industri kecil dan menengah.
Kepala Balai Besar Perluasan Ketenagakerjaan Kemenaker Iwan Darmawan mengungkapkan Balai Latihan Kerja (BLK) Kemenaker mencetak calon tenaga kerja terampil yang memiliki kemampuan hard skill dan soft skill. Sebagian besar para lulusan memilih menjadi wirausaha ketika bekerja formal. "Sebagian besar menjadi wirausaha,"jelas Iwan.
Iwan Faidi dari Kemenko Perekonomian mengungkapkan keberpihakan pemerintah mendorong UMKM. Selain melakukan kebijakan kemudahan berusaha dan perizinan bagi UMKM melalui UU Cipta Kerja juga mengalokasikan dana Pemulihan Ekonomi NasionaL untuk UMKM.
Sementara Dwi Andriani Asdep Pengembangan SDM UKM Kemenkop & UKM memaparkan strategi pengembangan kapasitas SDM UMKM secara terpadu. Sementara Teguh Rahardian menyampaikan program inkubasi dan pendampingan BRI terhadap UMKM.
FGD dihadiri para panelis Hadi Lee (Ketua Umum PDExpor), Rachel (Gerai Nusantara), Prima R dan Agus Yuswanta (Divisi CSR PLN), Bambang Febriansyah (Divisi CSR Telkom), Amalia Prabowo (Managing Director GETI), Radityo Triatmojo (Shopee), Juan (Ayo Ekspor), Betty (BNSP), Irham Amir (Aspenku), Reni Anggraeni (IIYH), dan Rahmat dari JF Entrepreneur Academy Masjid Janatul Firdaus.