SUKABUMIUPDATE.com - Investasi tak melulu bicara megaproyek, tiga UMKM di Jabar berhasil menggaet investor dalam The 3rd WJIS (The 3rd West Java Investment Summit (WJIS) 2021. Bank Indonesia dan Pemda Provinsi Jawa Barar memfasilitasi pelaku UMKM di ajang ini.
Tiga UMKM ini “bersaing” dengan proyek besar di mata investor dalam dan luar negeri. Ketiganya adalah Palm Trees atau produk kelapa CV Mitra Niaga Indonesia, Hofland Coffee The Gunung Luhur Berkah, dan Kopi Malabar Indonesia CV Malabar.
Ketiga produk UMKM ini dalam proses didiskusikan dengan investor. Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dalam High Level Session pada hari kedua WJIS memaparkan strategi pengembangan UMKM melalui skema investasi.
Wagub yakin UMKM Jabar secara pasar sangat prospektif mengingat jumlahnya yang mencapai 5 juta unit usaha. Salah satu cara mengembangkan UMKM adalah dengan mempermudah perizinan dan sertifikasi halal.
Cara lain yaitu dengan memperkuat UMKM baik dari segi kapasitas produk, manajemen, skill, dan pemasaran. Kemudian, kata Wagub, Pemda provinsi Jawa Barat menjalankan program penyediaan modal, pendidikan dan pembinaan, serta berkolaborasi dengan beberapa instansi.
"Salah satu yang saat ini sedang berjalan adalah One Pesantren One Product (OPOP) untuk mengembangkan UMKM berbasis pesantren dan masyarakat sekitar. Diketahui pondok pesantren banyak terdapat di perdesaan," jelas Uu dikutip dari rilis Humas Jabar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto mengatakan salah satu keunggulan UMKM di Jabar adalah dalam bidang kreatif. Namun diakuinya masih banyak UMKM yang menggunakan modal usaha atau modal pribadi untuk mengembangkan usahanya sehingga lama berkembang.
Untuk mempercepat perkembangan usaha UMKM, Bank Indonesia dan Pemda Provinsi Jabar berkolaborasi untuk menjembatani investor dengan pelaku UMKM potensial untuk memberikan modal investasi. "Salah satu kunci pengembangan usaha UMKM adalah masuknya investor, yang sekiranya dapat menambah dana modal pengembangan usaha," tegasnya.
Menurut Hera perlu edukasi kepada pelaku UMKM agar membuka diri bagi masuknya investor untuk mengembangkan usahanya. Edukasi ini menjadi tugas bersama Bank Indonesia, Pemda Provinsi Jabar dan pihak terkait lainnya.
Baca Juga :
"Kalau ingin berkembang pesat, tidak bisa hanya mengandalkan anggaran internal dari hasil penjualan, mari membuka diri masuknya investor," tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Noneng Komara Nengsih mengatakan di hari kedua akan terjadi pertemuan one on one meeting antara pelaku atau pemilik UMKM dengan investor di WJIS.
Sekitar 750 perusahaan mulai dari skala UMKM hingga berkategori besar akan menawarkan usaha mereka kepada investor dari 17 negara. "UMKM pemenang lomba Civest, UMKM unggulan kami ikut sertakan dan ditawarkan kepada investor. Saya berharap khusus untuk UMKM investornya dari lokal Jabar," tutur Noneng.