SUKABUMIUPDATE.com - Bocah laki-laki usia 3 tahun yang diduga jadi korban tindak kekerasan teman ibunya mengalami trauma psikis. Bocah ini berubah jadi agresif, kemudian dibawa untuk menjalani trauma healing ke P2TP2A Kota Sukabumi.
Bocah malang ini diantar langsung oleh SI (26 tahun) ibunya ke Kantor Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Kamis (30/9/2021) pagi. Kedatangan mereka selain itu memberikan keterangan terkait dugaan kasus tindak pidana juga untuk bantuan pemulihan korban.
"Tadi kita sudah sampaikan kronologis yang terjadi ke P2TP2A, dan langsung akan ditindaklanjuti. Termasuk dari pihak kepolisian yang hari ini sedang menindaklanjuti," ungkapnya
SI melapor ke P2TP2A, karena kondisi anaknya mengalami perubahan psikologis. Anak yang biasanya pendiam, saat ini menjadi agresif atau tempramen. "Jadi secara psikis ad perubahan psikis nya, jadi agak galak, kalau ngambek biasanya bisa dibujuk, sekarang malah berani melawan," ujar SI.
Orang tuanya khawatir perubahan tersebut akibat dari tindak kekerasan yang dialaminya. SI berharap kasus ini segera tuntas dan terduga pelaku segera ditangkap dan diadili.
"Saya berharap trauma psikologis anak saya bisa disembuhkan," ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris P2TP2A Kota Sukabumi Sri Lena yang menerima pengaduan ini mengatakan bahwa laporan dugaan kasus penganiayaan tersebut sudah diterimanya.
"Hasil assesment dan proses hukum terhadap kasus ini sudah masuk dan kita tunggu proses hukum terhadap pelaku penganiayaan. Dan untuk korban kita assessment lebih lanjut mengenai traumanya," ujar Sri Lena singkat.
Seperti diberitakan sebelumnya, merasa sebagai teman dekat SI menyetujui tawaran menitipkan anaknya saat ia bekerja ke pelaku. Dugaan terjadinya tindak kekerasan itu mulai terkuak setelah pelaku menyerahkan korban dalam kondisi yang memprihatinkan.
"Wajah anak saya membengkak dan panas. Dari situ anak saya minta pulang sambil nangis," tutur SI kepada awak media.