SUKABUMIUPDATE.com - Jembatan bambu dan kayu di Kampung Cijambu Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mendapatkan perhatian dari dompet dhuafa. Jembatan gantung sepanjang 35 meter di atas Sungai Cijambu, sudah tak layak, miring-miring dan banyak materialnya yang rapuh.
"Jembatan tersebut, dipergunakan oleh warga Kampung Cijambu dan Citangkil sekitar 89 kepala keluarga," kata Kepala Desa Buniasih, Badrudin kepada Sukabumiupdate.com, Minggu, (26/9/2021)
Pemdes tidak membiarkan akses jembatan tersebut rusak hingga tidak bisa dilewati warga. Kepala Desa sudah berupaya memohon bantuan pembangunan jembatan ke berbagai pihak namun semuanya terkendala pandemi covid-19.
"Sempat diajukan ke aplikasi Sirampaksekar, permohonan bantuan ke provinsi, ternyata terjawab pada tahun 2021 akan dibangun. Kalau tidak salah ada 20 desa di Kabupaten Sukabumi termasuk Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, dan Desa Karangmekar Kecamatan Cimanggu, ternyata anggaranya kena refocusing," jelasnya Badrudin.
Pemdes dan warga kemudian berusaha melakukan pemeliharaan seadannya agar jembatan itu tetap berfungsi. Sudah dua kali dilakukan renovasi jembatan i tahun 2020 dan 2021. Mengganti material yang rusak, sehingga masih bisa digunakan oleh warga hingga sekarang.
"Tadi ada dari Dompet Dhuafa yang melakukan survey ke lokasi, melakukan pengukuran. Hasil survei mau disampaikan ke pimpinan dan dimusyawarahkan , mudah-mudahan di ACC, Amiin," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya. jembatan Sungai Cijambu ini pada bagian lantai pijakan terbuat dari potongan kayu yang disusun berderet, Sementara rangka utama jembatan, mulai dari tiang penopang sampai pagar pengaman di kedua tepian hampir sepenuhnya menggunakan batang bambu.
Menurut warga setempat, jembatan gantung yang berkontruksi tradisional tersebut sudah ada sejak puluhan tahun. Ini merupakan infrastruktur penghubung dua desa, yakni Desa Buniasih dengan Desa Sumberjaya.