SUKABUMIUPDATE.com - PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi (anak perusahaan SCG) menggelar sosialisasi sekaligus mengumumkan pemenang kompetisi membuat tempat sampah dan video TikTok mengenai konsep ekonomi sirkular untuk warga Desa Sirnaresmi di Kantor Desa Sirnaresmi pada Rabu, 22 September 2021, dengan tema "Mengenal Ekonomi Sirkular sebagai Teman Baru Kita".
Ekonomi sirkular merupakan model ekonomi yang bertujuan untuk memproses kembali sisa bahan baku dalam rangkaian lingkaran. Berbagai kompetisi dan sosialisasi diselenggarakan guna memberikan pemahaman dan memotivasi masyarakat dalam menerapkan ekonomi sirkular di kehidupan sehari-hari, sehingga masyarakat dapat berkontribusi dalam melestarikan lingkungan.
"SCG menyadari masyarakat memegang peranan penting dalam kelestarian dan keberlanjutan lingkungan. Terlebih berdasarkan data KLHK, lebih dari 37 persen sampah diperoleh dari aktivitas rumah tangga. Ini memotivasi kami untuk mendorong masyarakat agar dapat menjadikan ekonomi sirkular sebagai teman baru di dalam kehidupan sehari-hari. Kami harap melalui program ini, masyarakat dapat saling menginspirasi satu sama lain agar dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik," ungkap Somchai Dumrongsil selaku Presiden Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi.
Serangkaian acara kompetisi ekonomi sirkular ini diselenggarakan sejak 1 hingga 30 Agustus 2021 dengan menggandeng instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perindustrian dan ESDM, BAPPEDA, dan Pemerintah Desa Sirnaresmi sebagai dewan juri.
Pada kompetisi membuat tempat sampah ini, aspek dinilai berdasarkan pada kemampuan mengolah bahan bekas (kreatifitas), design, pewarnaan, dan kerapihan pengerjaan (keindahan), kesesuaian tema, serta ketahanan material yang digunakan. Kompetisi diselenggarakan sebagai salah satu cara untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya memilah sampah sebagai penerapan ekonomi sirkular.
Selain itu, terdapat pula kompetisi video Tiktok yang bertujuan agar masyarakat dapat ikut menjadi agen perubahan dengan membagikan pengetahuannya mengenai ekonomi sirkular. Kompetisi ini juga diselenggarakan untuk mendorong masyarakat melakukan kegiatan positif selama berada #dirumahaja pada masa pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi Teja Sumirat mengatakan, "penerapan konsep ekonomi sirkular dapat diawali dari pentingnya memilah sampah yang dimulai dari sampah rumah tangga. Dengan memahami pentingnya penerapan konsep tersebut, kami berharap masyarakat dapat mengambil manfaat dari kegiatan ini sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi lingkungan di sekitarnya," kata dia.
Juara pertama kompetisi membuat tempat sampah dimenangkan keluarga Aryo Sulistyo dan mendapatkan hadiah senilai Rp 3 juta dan juara kedua dimenangkan keluarga Ai Hamimah dengan hadiah senilai Rp 2 juta.
Selain itu, kompetisi foto keluarga terbaik juga digelar untuk meningkatkan antusiasme masyarakat untuk menerapkan konsep ekonomi sirkular. Kategori ini dimenangkan keluarga Dedeh Ratnaningsih. Sedangkan, pada kompetisi TikTok, juara pertama dimenangkan Rahma Alini, Karyna sebagai juara kedua, Vissy sebagai juara ketiga, dan Eril sebagai juara harapan 1.
"Sebelumnya saya tidak menyadari barang-barang yang sering dianggap tidak terpakai atau bekas dapat menjadi sesuatu yang berguna. Melalui gerakan yang diinisiasi PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi ini, saya menjadi lebih sadar bahwa banyak sekali manfaat yang didapatkan ketika kita menerapkan ekonomi sirkular di dalam keseharian baik untuk lingkungan maupun diri sendiri bahkan secara ekonomi," ujar Sri Mulyati, perwakilan Masyarakat Desa Sirnaresmi.
Sejak 2013, PT Semen Jawa telah berkontribusi dalam peningkatan hidup di masyarakat sekitar daerah operasinya seperti pengembangan bank sampah Sirnaresmi, program klinik keliling, program makanan tambahan, dukungan dan pengembangan UMKM, penyediaan sarana air bersih, pembangunan masjid, perbaikan infrastruktur dan dukungan beasiswa pendidikan kepada lebih dari 400 siswa dan siswi SD, dan SMP serta 150 beasiswa pendidikan SMA setiap tahunnya.
SUMBER: SIARAN PERS