SUKABUMIUPDATE.com - Di tengah ancaman berbagai potensi kebencanaan, TNI dan BPBD kota Sukabumi melakukan simulasi tanggap bencana. Langkah antisipatif dan edukasi ini bencana berlangsung di aula dan lapangan Markas Kodim 0607 Sukabumi, Jumat (17/9/21).
Simulasi ini juga dihadiri oleh Kepala Staf Kodim 0607 Kota Sukabumi, Suntoro dan Perwira Seksi Teritorial Ahmad Samas. Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami mengatakan, simulasi ini merupakan Program Pembinaan Masyarakat Tanggap Bencana Kodim 0607 bersama BPBD Kota Sukabumi.
Baca Juga :
"Tujuannya agar kapasitas dan pemahaman masyarakat khususnya Sukabumi Raya meningkat dalam antisipasi terhadap kejadian yang trennya terus naik. Sehingga saat bencana datang warga sudah tahu apa yang harus diperbuat terutama memanfaatkan golden time untuk selamat dari malapetaka," ujarnya.
Lanjut kata Zulkarnain, masyarakat diharapkan mampu memahami peringatan dini yang harus terbangun. Dimulai dengan pengenalan risiko bencana seperti mengenal bahaya-bahaya yang sering mengancam di sekitar lingkungan.
"Memanfaatkan layanan peringatan dini yang dirilis pemerintah sebagai upaya teknis menghindari bencana, Diseminasi dan Komunikasi dengan berbagai media dan aplikasi yang tersedia seperti InaRisk serta bagaimana membangun Respon Cepat masyarakat terbangun dengan berbagai upaya latihan gladian drill dalam menghadapi bencana secara rutin," tuturnya.
Simulasi ini diikuti 40 peserta, yang berlatih praktik sederhana tanggap bencana di lapangan makodim. Simulasi menyelamatkan diri dan penanganan di lapangan akibat gempa yang disusul kejadian longsor, termasuk evakuasi korban.
Wali Kota Sukabumi dalam mendorong kesiapsiagaan segenap lapisan telah mengeluarkan himbauan melalui suratnya bernomor 363/989/BPBD/20211 bertanggal 17 September 2021. Mendorong peningkatan kapasitas kesiapsiagaan aparatur pemerintah daerah, lembaga non pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi frekuensi kejadian bencana yang akan terus meningkat," jelasnya.
Peningkatan dan penguatan kapasitas kesiapsiagaan bencana dilaksanakan melalui sosialisasi, edukasi, melakukan uji sirine, latihan penanggulangan kedaruratan bencana, pembuatan peta jalur evakuasi secara partisipatif, mitigasi berbasis ekosistem, dan gerakan aksi bersih lingkungan serta menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode ke depan.
"Hujan secara sporadis, lebat, dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. Untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi dan terakhir kami meminta agar melakukan koordinasi pencegahan dan penanggulangan bencana ke BPBD Kota Sukabumi," pungkasnya.