SUKABUMIUPDATE.com - Muhamad Kurniawan, seorang bayi berusia delapan bulan asal Kampung Babakan RT 01 RW 02 Desa Cimanggu, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membutuhkan uluran tangan karena tumor.
Anak dari pasangan suami istri Andriawan (27 tahun) dan Meti (21 tahun) ini telah divonis menderita penyakit tumor. Kondisi tersebut berdasarkan hasil diagnosa dokter.
Akibat penyakitnya itu kini sang bayi dalam kondisi memperihatinkan karena perutnya kian hari semakin hari membesar.
Menurut Meti, perut anaknya tampak terus membesar saat usianya masuk 3 bulan. Tidak hanya itu, pada bagian tubuh lainnya sebelah kiri terdapat benjolan kecil.
Semula Meti mengira anaknya itu mengalami kembung akibat masuk angin."Karena itu kami membawanya berobat ke bidan, takutnya kembung karena masuk angin," ungkap Meti.
"Meski telah berobat, nyatanya perut dia masih tetap terlihat kembung, malah semakin membesar sampai sekarang usia 8 bulan ini," lirihnya.
Karena keterbatasan biaya, akhirnya pihak keluarga hanya membawa Muhamad Kurniawan berobat secara tradisional.
Sesekali berobat ke bidan, hingga akhirnya melalui bantuan kepala desa Muhamad Kurniawan dibawa ke rumah sakit Palabuhanratu untuk menjalani pemeriksaan. Hanya saja bayi nahas tersebut tidak sampai di rawat karena harus di rujuk ke rumah sakit di Bandung.
"Bantuan dari kepala desa bisa ke rumah sakit, ternyata tidak bisa di rawat disana tapi harus dirujuk ke Bandung. Karena tak punya biaya, akhirnya cuma bisa di rumah saja, sebab uang yang ada hanya buat makan sehari hari aja," jelasnya.
Karena kondisinya kian memprihatinkan, satu minggu lalu Muhamad Kurniawan di bawa ke rumah sakit Bandung untuk menjalani perawatan dengan menggunakan bantuan KIS.
Meti mengaku, sampai Rabu (15/9/2021) kemarin, anaknya terpaksa dipulangkan terlebih dahulu karena harus menunggu jadwal operasi.
"Di rawat 5 hari kemarin di Rumah Sakit Bandung, terus pulang karena masih menunggu jadwal belum jelas kapan, nungguin jadwalnya dirumah aja, biar lebih hemat," ujar Meti.
Tidak hanya jadwal saja, Meti dan keluarganya pun masih menunggu hasil pemeriksaan tim medis. Dari informasi pihak rumah sakit, anaknya itu harus di menjalani kemotherapi.