Kekurangan Oksigen, Profesor IPB Soal Burung Pipit Mati Massal

Kamis 16 September 2021, 09:27 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa burung pipit mati massal terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Sukabumi, Cirebon, dan Bali. Dua peristiwa di antaranya mencakup populasi cukup besar yang berguguran dari pohon tempat burung-burung itu singgah pada malam sebelumnya.

Profesor di Fakultas Kedokteran Hewan, IPB University, I Wayan Teguh Wibawan menyebut kematian mendadak dan bersamaan burung-burung bertubuh dan patuk kecil itu sebagai fenomena sudden death. Menurutnya, ada beberapa kemungkinan penyebab keajdian ini.

Selain stres dan keracunan seperti yang disebut beberapa kalangan sebelumnya, Wayan memunculkan kemungkinan penyebab lain yakni hipoksia atau kekurangan kadar oksigen dalam darah. "Ada beberapa penyebabnya, salah satunya adalah hipoksia karena burung pipit itu kan jenis burung yang bergerombol di mana pun mereka berada," kata Wayan, Rabu 15 September 2021.

Wayan menunjuk kemungkinan perubahan cuaca sebagai pemicu. Burung pipit disebutnya jenis unggas yang biasa hidup di cuaca hangat. "Ini bisa juga karena kedinginan, terus mereka berjubel satu sama lain dan dalam kondisi seperti itu hipoksia atau kekurangan oksigen bisa saja terjadi."

Seperti yang terjadi di Gianyar, Bali pada Jumat pekan lalu dan viral di media sosial. Wayan menerangkan, kematian massal burung pipit ditemukan di antara dua pohon asam. "Kemungkinan bisa saja, burung itu berebut oksigen antar habitatnya juga dengan pohon yang mereka hinggapi untuk oksigennya," ucap dia.

Baca Juga :

photoFenomena burung pipit mati massal di Cirebon - (Istimewa)

Faktor kelelahan juga diperhitungkannya. Secara teoritis, Wayan menjelaskan bisa saja kawanan burung itu mengalami fenomena sudden death karena kelelahan dan stres. Saat di satu daerah mengalami cuaca dingin maka burung-burung itu melakukan migrasi yang jauh mencari tempat-tempat yang hangat sesuai habitat mereka.

Setelah melakukan perjalanan atau penerbangan jauh, burung-burung itu satu atau dua di antaranya kelelahan dan mati. Sebab kematian itu, membuat stres kawanan burung pipit lainnya. "Itu secara teoritis ya," katanya sambil menambahkan koleganya di Balai Veteriner Denpasar, Bali, sedang melakukan pemeriksaan penyebab pasti fenomena itu. "Kita tunggu hasilnya nanti apa," kata Wayan.

Sebelumnya, misteri burung pipit mati massal di Sukabumi mulai terungkap. Lokasinya di Kampung Cibeureum, Desa/Kecamatan Sukaraja dan berlangsung selama beberapa hari. Saat itu, ditemukan warga setempat dan divideokan oleh Ahmad Yuda Ardiansyah (30 tahun) yang kemudian viral di media sosial.

Ahmad bercerita pada Kamis, 29 Juli 2021 sekira pukul 06.00 WIB, ia memperbaiki saluran air ke kolam yang tersumbat karena sampah. Lokasinya di belakang rumah kontrakan neneknya. "Tiba-tiba banyak anak kecil yang memberi tahu bahwa mereka menemukan banyak burung pipit yang mati. Awalnya biasa saja tetapi istri bilang banyak, saya baru melihat dan langsung ngambil videonya," jelasnya ketika itu. 

Video itu kemudian dibagikan netizen di sejumlah grup media sosial, termasuk diunggah channel YouTube Ganesha Adventure. "Saat itu yang saya temukan ada 13 bangkai burung pipit tergeletak di tangga belakang rumah kami," ungkap Ahmad.

Setelah viral, warga kemudian banyak yang melaporkan temuan burung pipit mati di lingkungan tersebut sudah mulai terjadi pada Selasa, 27 Juli 2021. Saat itu warga yang mengontrak di sana melihat ada lima ekor burung pipit yang mati. "Masih kami temukan burung pipit yang mati di sekitar rumah dan kontrakan. Jadi totalnya kurang lebih ada 20 ekor," lanjutnya, 30 Juli 2021.

SUMBER: TEMPO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Bola22 Februari 2025, 16:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan pekan ke-24 BRI Liga 1 2024/2025 yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, pada Sabtu, 22 Februari 2025.
Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Sukabumi22 Februari 2025, 15:23 WIB

Erik Ditemukan, Pemancing Hilang Disapu Ombak Pantai Karang Daeu Sukabumi

setelah tiga hari hilang, Jenazah pemancing yang tenggelam di pantai karang daeu Sukabumi ditemukan
Proses evakuasi jenazah Erik, pemancing yang hilang disapu ombak pesisir geopark ciletuh Sukabumi (Sumber: dok balawista)
Entertainment22 Februari 2025, 15:00 WIB

Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya

Grup band asal Purbalingga, Sukatani tengah menjadi sorotan publik usah mengunggah video permintaan maaf atas lagunya berjudul Bayar Bayar Bayar dinilai mengkritik kepolisian.
Sejumlah Musisi Indonesia Berikan Dukungan Untuk Sukatani: Gausah Ditarik Lagunya (Sumber : Instagram/@dugtrax)
Sukabumi22 Februari 2025, 14:24 WIB

Saksi Ungkap Fakta Soal Tanah, Adik Bacok Kakak Hingga Tewas di Cikahuripan Sukabumi

Saksi kasus adik bacok kakak hingga tewas ungkap fakta soal tanah
TKP adik bunuh kakak di Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 14:00 WIB

Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025

Persita Tangerang akan menjadi temanya Borneo FC dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 2024/2025 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Indomilk Arena, Tangerang.
Link Live Streaming Persita Tangerang vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025 (Sumber : Instagram/@borneofc.id dan @persita.official)
Sukabumi22 Februari 2025, 13:43 WIB

Pedagang Makanan Merugi, Emak-emak Tunggu Solusi Wabah Lalat Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Pemukiman warga di Desa Caringin Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi adalah salah satu wilayah yang terdampak wabah lalat . Jarak pemukiman dengan lokasi perusahaan ayam itu kurang dari 1 kilometer.
Pedagang makanan merugi sejak wabah lalat serbu pemukiman di sekitar peternakan ayam di Cidahu Sukabumi (Sumber: dok pedagang)
Sukabumi22 Februari 2025, 13:02 WIB

Kakak Tewas Di Tangan Adik, Geger Pembacokan di Cikahuripan Sukabumi

Peristiwa kakak tewas di tangan adik, bikin geger kampung Sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi
TKP pembacokan di kampung sayangkaak Cikahuripan Kadudampit Sukabumi (Sumber: su/awal)
Bola22 Februari 2025, 13:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung akan bertemu dengan Madura United dalam pertandingan lanjutan BRI Liga 1 pekan ke-24 yang bakal digelar pada Sabtu, 22 Februari 2025 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Prediksi Persib Bandung vs Madura United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor (Sumber : Instagram/@persib dan @maduraunited.fc)
Nasional22 Februari 2025, 12:19 WIB

Retret Kepala Daerah, Wali Kota Sukabumi Bicara Fiskal dan Banyak Materi Penting untuk Kemajuan Daerah

“Hari kedua retret dimulai dengan pemaparan materi dari Mendagri, membahas hubungan pusat dan daerah, baik pemerintahan, keuangan dan lainnya,” ucap Ayep.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki dalam retret kepala daerah hari kedua (Sumber: dok ayep zaki)
Entertainment22 Februari 2025, 12:00 WIB

Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan

Tagar Kabur Aja Dulu sedang viral di media sosial sebagai bentuk kekecewaan sekaligus keresahan masyarakat generasi muda terhadap kondisi Indonesia dari segi ekonomi, sosial, hingga politik.
Tagar Kabur Aja Dulu Viral, Raffi Ahmad Bikin Tandingannya: Pergi Migran Pulang Juragan (Sumber : Instagram/@raffinagita1717)