SUKABUMIUPDATE.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan jika kekebalan komunal (herd immunity) tercapai dengan target sekitar 37 juta warga Jabar selesai divaksin sampai akhir tahun nanti, maka sektor pariwisata akan bangkit pada awal 2022 mendatang.
Hal ini disampaikan Ridwan Kamil dalam acara Webinar 83 Tahun Sinarmas bertajuk Indonesia Sehat Ekonomi Bangkit secara virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (14/9/2021).
"Saya memprediksi awal 2022 pariwisata akan normal lagi karena vaksin ditargetkan selesai, pandemi mudah-mudahan seperti ini terus sehingga kita betul-betul bisa move on dari pandemi ke endemi tinggal kami menata," kata Ridwan Kamil.
Pria yang karib disapa Kang Emil ini menggambarkan dalam situasi adaptasi kebiasaan baru endemi COVID-19 tetap akan ada pembatasan pengunjung di destinasi wisata."Tapi tetap kami tidak akan seperti semula 100 persen. Kami pasti batasi apakah 25, 50 atau 75 persen. Artinya pergerakan ada tapi dibatasi," ujarnya.
"Sampai kapan? Sampai presiden memproklamasikan merdeka dari penjajah yang namanya Covid. Tidak tahu kapan masker boleh dibuka. Sebelum hari proklamasi itu, mari kita beradaptasi," imbuh Ridwan Kamil.
Saat ini Pemda Provinsi Jawa Barat sudah mulai mengizinkan beberapa destinasi wisata untuk kembali beroperasi. Namun hal itu akan disesuaikan dengan level atau tingkat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di setiap daerah wisata tersebut.
Artinya, meski beroperasi namun akan tetap ada pembatasan yang diberlakukan di objek wisata. Dengan begitu tidak ada kerumunan yang berpotensi menularkan virus.
Ia mengatakan Pemda Provinsi Jawa Barat juga menggunakan aplikasi Peduli Lindungi sebagai alat untuk masuk ke objek wisata dan tempat umum lainya.
"Jadi kesimpulan pertama pariwisata akan dibuka sesuai level PPKM. Kedua, kami menggunakan benteng seleksi melalui aplikasi Peduli Lindungi siapa yang masuk ke sana harus buktikan," bebernya. Apalagi saat ini minat masyarakat untuk divaksin juga sangat tinggi.
Pengelola tempat umum mensyaratkan sertifikat vaksin untuk bisa masuk."Jadi sekarang vaksin bagus, orang berlomba-lomba karena syarat-syarat kegiatan publik dan akses ke ruang publik wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi," imbuhnya.