SUKABUMIUPDATE.com - 5 ABK kapal terbakar yang selamat ingin pulang ke kampung halamannya, termasuk tiga orang warga Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Salah seorang awak yang selamat mengaku proses pencarian 25 awak kapal lainnya masih dilakukan basarnas dan pihak berwenang di perairan Maluku Tenggara, dua korban diduga meninggal terjebak di kapal yang terbakar.
Hal ini ditegaskan Ardian Rahman (30 tahun) wakil tekong atau kapten KM Hentri yang terbakar pada 3 September 2021. Ardian adalah satu dari tiga warga Kabupaten Sukabumi (Angga Framudia dan Asep Suryana) yang selamat bersama dua awak lainnya asal Jakarta (Henky) dan Ambon (La Asri).
"Iya kami ingin secepatnya pulang ke kampung halaman. Saat ini kondisi kami berlima sehat di Mess Pelabuhan Perikanan Kota Tual. Kami juga masih menunggu kabar dari 25 ABK lain yang dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian," tegas Ardian kepada sukabumiupdate.com, melalui sambungan telepon, Senin (13/9/2021).
Menurut Ardian, proses pencarian sendiri masih terkendala cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi di perairan Maluku Tenggara. Dia belum mendapatkan informasi sampai kapan proses pencarian dilakukan oleh BASARNAS dan unsur terkait.
Ia mengakui jika saat ini BASARNAS fokus menemukan 25 awak KM Hentri yang bersama-sama meloncat dari atas kapal saat kebakaran terjadi. Saat itu, jelas Ardian 30 orang termasuk dia melompat ke air, karena sebagian besar badan kapal mulai terbakar.
"2 lainnya sepengetahuan saya terjebak di ruang mesin yang terbakar, mereka saat itu tengah tertidur, kejadian kebakaran itu sebelum pukul 05.00 WIT. Saat kita berkumpul di bagian depan sebelum loncat ke air, dua orang itu tidak ada, kemungkinan masih terjebak di kapal," lanjutnya.
Kedua orang yang terjebak didalam ruang mesin itu, tegas Ardian adalah warga Sukabumi yaitu Indra dan Damar. Sedangkan 25 yang masih dicari BASARNAS dipastikan berada di perairan karena sudah meloncat bersama 5 ABK yang diselamat oleh nelayan Tanimbar Kei termasuk Adrian.
"Kami berenang tak tau arah, kondisi gelombang saat itu juga cukup tinggi. Kami berlima diselamatkan oleh nelayan yang mencari ikan," sambungnya.
Adrian dan empat ABK selamat berhadap secepatnya bisa dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. Ia mengaku selama ini hanya berkomunikasi dengan keluarga, belum ada informasi bantuan untuk memulangnya ke Sukabumi bersama Angga dan Asep.
"Kami ingin pulang tapi belum ada komunikasi dari perusahaan dan pemerintah daerah. Kami diterima baik oleh warga dan pemerintah daerah disini," tegasnya.
Baca Juga :
Sementara mengutip rilis Basarnas Maluku, bahwa Kantor Pencarian dan Pertolongan Ambon pada Sabtu Sabtu 11 September 2021 melakukan evakuasi korban selamat dari tanimbar ke Kota Tual. Dijelaskan dalam proses tersebut juga dilakukan Ops SAR terhadap 25 korban yg hilang akibat terbakarnya KM.HENTRI di perairan Kepulauan Tanimbar dan Pulau Tanimbar Maluku Tenggara terus dilakukan
Pencarian menggunakan Kapal PSDKP Tual. Hingga pukul 1300 WIT, Tim Gabungan belum menemukan Tandas keberadaan korban.