SUKABUMIUPDATE.com - Iday, YouTuber asal Surade, Kabupaten Sukabumi, menemukan seekor kukang di perkebunan kelapa sekitar Pantai Minajaya pada Kamis, 2 September 2021 malam sekira pukul 23.00 WIB. Hewan itu tampak sedang di atas pohon.
"Ada di atas pohon harendong, dekat lokasi sadap gula merah kelapa," kata Iday, Jumat, 3 September 2021. Saat itu, Iday dan temannya sedang membuat konten YouTube soal burung. "Sepertinya berjenis kelamin laki-laki yang usianya sekira delapan bulan," imbuh YouTuber yang pemilik channel Wongso Galur.
Kukang tersebut, kata Iday, tidak ditangkap. Sebab saat didekati, ia bereaksi dan mulai pergi. "Tertangkap cahaya senter ada kukang di atas pohon. Kami juga takut gigitannya," ujar Iday. Menukil penjelasan di website kukangku.id, kukang Jawa memiliki nama latin Nycticebus Javanicus.
Di kawasan Priangan Sunda, kukang Jawa sering disebut dengan beragam nama, seperti Muka, Malu-malu, Aeud, dan Oces. Kukang Jawa terdaftar dalam jenis satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 dan didukung Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.
Kukang sebenarnya sudah dilindungi sejak 1973 melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 66/Kpts/Um/2/1973. Saat itu, semua kukang di Indonesia masih merujuk kepada spesies Nycticebus Coucang.
Berdasarkan tingkat kepunahannya, organisasi internasional untuk konservasi sumber daya alam (IUCN), menempatkan kukang ke dalam kategori kritis (Critically Endangered). Kategori ini berada satu tingkat di bawah kepunahan. Hal ini disebabkan karena selama rentang 24 tahun terakhir atau tiga generasi, populasi kukang Jawa diperkirakan telah menurun hingga 80 persen.
Sementara mengutip laporan internationalanimalrescue.com melalui Tempo, kukang Jawa menjadi salah satu hewan asli Pulau Jawa yang terancam punah.
Disebutkan juga, hewan ini merupakan binatang nokturnal atau aktif pada malam hari. Karena aktif pada malam hari, hewan ini dilengkapi dengan mekanisme bertahan hidup yang cukup unik. Kukang Jawa memiliki kelenjar racun di bawah ketiaknya yang digunakan untuk mempertahankan diri dari pemangsa.
Kukang Jawa menjadi satu dari empat hewan asli Pulau Jawa yang disebutkan hampir mengalami kepunahan. Tiga lainnya adalah Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus), Macan Tutul Jawa (Panthera Pardus Melas), dan Banteng Jawa (Bos Javanicus Javanicus).