Jika Gempa Megathrust Selat Sunda Terjadi, Tsunami 20 Meter Terjang Pesisir Sukabumi

Jumat 27 Agustus 2021, 02:00 WIB
Peta pemodelan dampak tsunami dari potensi gempa megathrust selatan selat sunda pada pesisir Sukabumi

Peta pemodelan dampak tsunami dari potensi gempa megathrust selatan selat sunda pada pesisir Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Sukabumi merespon kajian potensi tsunami megathrust yang dipicu gempa dahsyat di selatan Selat Sunda. Jika gempa dengan pemodelan magnitudo 8,7 terjadi, istana negara atau Jakarta tidaklah terlalu riskan, namun warga pesisir Sukabumi wajib waspada karena dalam waktu 20 menit ombak setinggi lebih dari 20 meter sapu pantai selatan dari Cisolok hingga Tegalbuleud.

BPBD dan BMKG, mulai melakukan uji coba alat deteksi tsunami yang sudah terpasang di sejumlah titik di Palabuhanratu. Tanggal 26 setiap bulan, sirine peringatan tsunami akan dibunyikan pada pukul 10.00 WIB sebagai salah satu upaya untuk memastikan alat tersebut berfungsi.

"Ini kan baru ada 2 lokasi, kedepannya kita berharap bisa memasang di beberapa titik lagi karena Palabuhanratu adalah ibu kota Kabupaten Sukabumi dengan jumlah penduduk tinggi. Satu alat jangkauan suaranya hingga radius dua kilometer terdengar," jelas Anita Mulyani, Plt kalak BPBD Kabupaten Sukabumi kepada awak media, usai uji coba sirine tsunami di Citepus Palabuhanratu, Kamis kemarin, 26 Agustus 2021.

Anita juga menegaskan ini adalah salah satu upaya mitigasi dari ancaman tsunami di pesisir Sukabumi. Selain alat deteksi, jalur evakuasi warga dari pemukiman pinggir pantai menuju tempat aman juga menjadi pekerjaan rumah pemerintah baik pusat maupun daerah.

photoPemodelan tsunami dari gempa di zona megathrut selatan selat sunda dengan magnitudo 8.7 - (BMKG)</span

 "Megathrust itu cepat atau lambat akan terjadi, pada saat terjadi itulah bagaimana kita harus mewaspadainya. Ini yang masih kita juga sama-sama berpikir, mengefektifkan alat deteksi tsunami, kemudian menyusun program mitigasi bencana termasuk edukasi pada masyarakat, seperti saat kejadian mereka harus lari kemana," sambung Anita.

Lalu seperti apa pemodelan tsunami megathrust dari selatan selat sunda tersebut berdampak pada pesisir Sukabumi. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG melalui Kabid mitigasi gempabumi dan tsunami Dr Daryono menyebut pesisir pantai Sukabumi akan dihantam gelombang tsunami dari megathrust selatan Selat Sunda dalam 20 menit.

Dr Daryono memposting beberapa tulisan terkait potensi tsunami megathrust ini. "Tsunami di Selat Sunda dapat dipicu oleh erupsi gunungapi dan gempa tektonik yang bersumber di zona megathrust," tulis Daryono yang sudah mengizinkan sukabumiupdate.com, mengutip postingan media sosialnya, pada Jumat (27/8/2021).

Dalam tulisan tersebut ia fokus membahas dampak tsunami tersebut pada pantai-pantai di Jakarta. Namun ia juga memposting gambar hasil kajian dan penelitian BMKG yang memperlihatkan jika pemodelan tsunami Selat Sunda akibat gempa magnitudo 8,7 itu terjadi, dampaknya tidak hanya Jakarta, bahkan pesisir selatan Banten dan Jawa dan barat Sumatera akan lebih terdampak.

photokajian pemodelan dampak tsunami dari gempa di zona megathrust selatan selat sunda - (BMKG)</span

Dalam gambar tersebut memperlihatkan bahwa pesisir selatan Sukabumi seluruhnya terdampak dari potensi tsunami megathrust. Ada 9 kecamatan yang berada di pesisir pantai selatan Sukabumi mulai dari Cisolok hingga Tegalbuleud.

Dalam peta pemodelan tsunami megathrust yang mengambil data dari BATNAS dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dan ASRI tersebut, dijelaskan detail waktu dan waktu dan ketinggian tsunami di seluruh wilayah terdampak . Untuk wilayah pesisir Sukabumi ombak dengan ketinggian rata-rata 3 hingga 20 meter. 

Gelombang tsunami mencapai teluk palabuhanratu, yang meliputi wilayah Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu hingga Simpenan dalam 20 menit. Dengan ketinggian ombak di pantai mencapai 3 hingga 20 meter, Kecamatan Palabuhanratu menjadi titik terparah karena berada di teluk.

Kemudian Ciemas dan sebagian Ciracap, Surade, Cibitung dan Tegalbuleud tsunami akan datang dalam interval waktu 10 hingga 20 menit. Ketinggian ombak di pantai di sejumlah kecamatan ini bervariasi dari 8 hingga 20 meter.

Baca Juga :

Menurut Daryono Pemodelan tsunami diukur dari muka air laut rata-rata (mean sea level). Dalam kasus terburuk, jika tsunami terjadi saat pasang, maka tinggi tsunami dapat bertambah. 

Pemodelan tsunami memiliki ketidakpastian (uncertainty) yang sangat tinggi, lanjutnya. Hal ini disebabkan karena persamaan pemodelan sangat sensitif dengan data dan sumber pembangkit gempa yang digunakan.

"Beda data yang digunakan maka akan beda hasilnya, bahkan jika sumber tsunaminya digeser sedikit saja, maka hasilnya juga akan berbeda. Inilah sebabnya maka selalu ada perbedaan hasil di antara pembuat model tsunami," sambung Daryono.

Ia juga kembali menegaskan bahwa kajian potensi bencana seperti tsunami megathrust ini bukan bertujuan menakut-nakuti, namun untuk memperkuat mitigasi bencana yang harus dibangun bersama. 

"Kajian potensi bahaya dengan menggunakan skenario terburuk penting untuk rujukan mitigasi, jadi kita ambil pahitnya agar kita lebih siap, meski kapan terjadinya tidak ada yang tahu, bahkan bisa jadi skenario terburuk tersebut belum tentu terjadi," tegas Daryono.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Food & Travel17 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Kayu Manis untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 7 Langkahnya!

Updaters yang Mengalami Diabetes Dapat Mencoba Membuat Air Rebusan Kayu Manis Berikut di Rumah. Minuman Herbal ini Dipercaya Dapat Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah dalam Tubuh.
Ilustrasi. Teh Kayu Manis, Cara Membuat Air Rebusan Kayu Manis untuk Menurunkan Gula Darah | Sumber: Freepik.com (azeirbaijan_stockers)
Science17 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 17 April 2024, Pagi Cerah dan Siang Potensi Diguyur Hujan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 17 April 2024.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 17 April 2024. (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi17 April 2024, 00:24 WIB

Tol Bocimi Kembali Ditutup, Polisi Lakukan Hal Ini Atasi Padatnya Kendaraan di Jalan Arteri

Kapolres Sukabumi, AKBP Tony Prasetyo mengatakan, dampak Tol Bocimi dari arah Cigombong hingga Exit Tol Parungkuda dalam perbaikan, diperkirakan akan meningkatkan volume kendaraan yang melintasi jalur arteri
Kapolres Sukabumi, AKBP Tony Prasetyo usai penutupan Tol Bocimi seksi 2, di Pos Terpadu Parungkuda, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life16 April 2024, 21:46 WIB

Tingkatkan Kualitas Tidur, Ini 8 Cara yang Harus Kamu Lakukan

Tidur adalah kegiatan yang alami dan penting bagi kesehatan manusia. Ini adalah periode istirahat yang diperlukan oleh tubuh untuk memperbaiki dan memulihkan diri setelah beraktivitas sepanjang hari.
Ilustrasi tidur. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi16 April 2024, 21:36 WIB

Saber Pungli Gelar Kordinasi Pencegahan Praktik Pungli di Sukabumi

Pungutan liar (Pungli) masih menjadi masalah serius di beberapa wilayah di Kabupaten Sukabumi.
Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) Saber Pungli Kabupaten Sukabumi, sedang melakukan rapat kordinasi | Foto : Ilyas Supendi
Kecantikan16 April 2024, 21:21 WIB

Cara Mudah Agar Kulit Bersinar dengan Alami, Ini yang Harus Dilakukan

Kulit yang bersinar dan sehat adalah impian setiap orang. Namun, dengan banyaknya produk perawatan kulit di pasaran, seringkali kita lupa bahwa alam menyediakan segala yang kita butuhkan untuk merawat kulit kita dengan baik.
Ilustrasi kulit wajah bersinar. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih16 April 2024, 21:20 WIB

Habib Mulki Resmi Daftar di PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada Sukabumi 2024

Habib Mulki resmi mendaftarkan diri ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai Bacalon Bupati / Wakil Bupati pada Pilkada 2024.
Habib Mulki, resmi mendaftar di PDIP untuk maju di Pilkada Sukabumi 2024 | Foto : Ist
Sehat16 April 2024, 21:00 WIB

8 Manfaat Kacang Kedelai Bagi Kesehatan, Salah Satunya Turunkan Kolesterol

Kacang kedelai adalah jenis kacang-kacangan yang berasal dari tanaman kedelai (Glycine max), yang merupakan bagian dari keluarga kacang-kacangan (Fabaceae).
Ilustrasi kacang kedelai. (Sumber : Pixabay)
Sehat16 April 2024, 21:00 WIB

Mengatur Kadar Gula Darah! Alasan Mengapa Anda Harus Tidur Nyenyak di Malam Hari

Alasan tidur nyenyak di malam hari membantu mengatur kadar gula darah dalam tubuh.
Ilustrasi - Alasan tidur nyenyak di malam hari membantu mengatur kadar gula darah dalam tubuh. (Sumber : Freepik.com/@wavebreakmedia_micro).
Sukabumi Memilih16 April 2024, 20:49 WIB

Jadi Pendaftar Ketiga di Demokrat, Zaenul Siap Maju di Pilkada Sukabumi 2024

Mantan Kadis Perizinan Kabupaten Sukabumi, Zaenul, secara resmi mendaftar menjadi peserta dalam konstestasi Pilkada Sukabumi 2024 melalui Partai Demokrat, hari ini, Selasa (16/4/2024).
Zaenul resmi mendaftar sebagai calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari Partai Demokrat, Selasa (16/4/2024) | Foto : Ist