Dalam keberlangsungan hidup seseorang, setiap individu harus melaksanakan berbagai upaya dalam memenuhi kebutuhan salah satunya dengan menjalani kewirausahaan. Agar kebutuhan hidup seseorang dapat tercapai, perlu adanya usaha yang nantinya akan memberikan dampak positif antar individu. Dengan adanya pekerjaan di berbagai sektor kehidupan, setiap individu dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan keahlian dan potensi masing-masing individu.
Menurut Menteri Keuangan RI, empat sektor yang paling tertekan akibat pandemi Covid-19 yaitu rumah tangga, korporasi, UMKM, dan sektor keuangan (Republika.co.id). Salah satu bidang yang dapat terlihat langsung interaksi antar individu adalah kewirausahaan. Adanya timbal balik antara pembeli dan penjual memberikan dampak positif bagi masing-masing individu, yaitu terpenuhinya kebutuhan hidup. Setiap masyarakat memiliki potensi dan keahlian masing-masing dalam berwirausaha. Diantaranya, bidang kesehatan, makanan, teknik, toko kelontong, dan sebagainya.
Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki kewirausahaan yang dapat meningkatkan perkembangan dimasing-masing desa. Namun, adanya hambatan di suatu desa dapat mempengaruhi keberlangsungan kewirausahaan di desa tersebut. Sebagian besar, kewirausahaan semakin besar dan pesat karena adanya suatu alasan di daerah tersebut, seperti adanya tempat wisata, daerah pabrik, perempatan jalan yang merupakan pertemuan dari berbagai sudut daerah, sekolah, pasar, atau daerah tersebut dikenal dengan kewirausahaan di berbagai bidang.
Salah satu daerah yang terlihat sekali perbedaannya dengan alasan-alasan tersebut yaitu Desa Salakopi, walaupun Desa Salakopi memiliki jalan utama yaitu jalan provinsi yang merupakan jalan penghubung antar daerah, namun karena tidak adanya alasan bagi konsumen untuk berhenti di Desa Salakopi ini. Desa Salakopi memiliki bidang kewirausahaan yang beragam seperti toko refleksi, makanan khas Sukabumi yaitu mochi, toko kelontong yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, apotek, warung makan, dan lain-lain.
Adanya pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh kehidupan bermasyarakat. Penurunan penjualan membuat terhambatnya perekonomian masyarakat. Penjualan menjadi menurun karena masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah dan interaksi antar individu. Salah satunya adalah toko mochi yang menjadi tempat oleh-oleh bagi para wisatawan yang berwisata ke daerah Kabupaten Sukabumi atau Kota Sukabumi. Pandemi Covid-19 membuat tempat wisata menjadi tutup dan akhirnya mengurangi tingkat penjualan.
Menurut pendapat pemilik toko mochi di desa Salakopi, tingkat penjualan menurun sangat drastis bahkan pernah mencapai angka 90% sesudah adanya pandemi Covid-19. Secara lebih terperinci, ia mengatakan bahwa pendapatanya sebelum pandemi bisa mencapai Rp 3 juta hingga Rp 25 juta dalam seminggu.
Sedangkan dalam kondisi pandemi ini, pendapatan menurun drastis bahkan tidak mencapai Rp 10 juta untuk per minggunya. Sejauh ini, solusi yang dilakukan oleh pemilik toko untuk menangani masalah tersebut hanya dengan menawarkan barang dagangan nya langsung ke pembeli.
Semakin meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 memberikan dampak besar bagi para pedagang. Hal tersebut membuat pemerintah mengeluarkan peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Salah satu nya seperti Pembatasan waktu atau jam usaha hanya diperbolehkan beroperasi dari pukul 8.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB waktu setempat. Hal ini menyebabkan terjadi penurunan penjualan karena aturan yang dibuat oleh pemerintah.
Maka dari itu, agar kewirausahaan masyarakat dapat berjalan dengan semestinya, perlu adanya perubahan mengikuti keadaan di masyarakat. Salah satu yaitu dengan memanfaatkan media sosial atau marketplace yang dapat menjangkau berbagai daerah tidak hanya di Desa Salakopi. Menjaga kesehatan adalah salah satu upaya agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Dimulai dengan mematuhi protokol kesehatan.
Sumber:
Rambang, Seltus. 2021. Menumbuhkan dan Menguatkan Jiwa Wirausaha di Tengah Pandemi Covid-19 (Sebuah Upaya Menuju Normal Baru).
Diakses pada 22 Agustus 2021 melalui
http://lppm.unpam.ac.id/2020/06/11/menumbuhkan-dan-menguatkan-jiwa-wirausaha-ditengah-pandemi-covid-19-sebuah-upaya-menuju-normal-baru/
Penulis Artikel Mutiara Nabila Futri, Mahasiswa Universita Nusa Putra Jurusan Manajemen