Perkembangan Kewirausahaan Masyarakat di Desa Salakopi

Jumat 27 Agustus 2021, 02:00 WIB
 Salah satu bidang yang dapat terlihat langsung interaksi antar individu adalah kewirausahaan.

Salah satu bidang yang dapat terlihat langsung interaksi antar individu adalah kewirausahaan.

Dalam keberlangsungan hidup seseorang, setiap individu harus melaksanakan berbagai upaya dalam memenuhi kebutuhan salah satunya dengan menjalani kewirausahaan. Agar kebutuhan hidup seseorang dapat tercapai, perlu adanya usaha yang nantinya akan memberikan dampak positif antar individu. Dengan adanya pekerjaan di berbagai sektor kehidupan, setiap individu dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan keahlian dan potensi masing-masing individu.

Menurut Menteri Keuangan RI, empat sektor yang paling tertekan akibat pandemi Covid-19 yaitu rumah tangga, korporasi, UMKM, dan sektor keuangan (Republika.co.id). Salah satu bidang yang dapat terlihat langsung interaksi antar individu adalah kewirausahaan. Adanya timbal balik antara pembeli dan penjual memberikan dampak positif bagi masing-masing individu, yaitu terpenuhinya kebutuhan hidup. Setiap masyarakat memiliki potensi dan keahlian masing-masing dalam berwirausaha. Diantaranya, bidang kesehatan, makanan, teknik, toko kelontong, dan sebagainya.

Setiap daerah di Indonesia pasti memiliki kewirausahaan yang dapat meningkatkan perkembangan dimasing-masing desa. Namun, adanya hambatan di suatu desa dapat mempengaruhi keberlangsungan kewirausahaan di desa tersebut. Sebagian besar, kewirausahaan semakin besar dan pesat karena adanya suatu alasan di daerah tersebut, seperti adanya tempat wisata, daerah pabrik, perempatan jalan yang merupakan pertemuan dari berbagai sudut daerah, sekolah, pasar, atau daerah tersebut dikenal dengan kewirausahaan di berbagai bidang.

photoKewirausahaan di Desa Salakopi yang semakin turun akibat Covid-19. - (Pixabay)</span

Salah satu daerah yang terlihat sekali perbedaannya dengan alasan-alasan tersebut yaitu Desa Salakopi, walaupun Desa Salakopi memiliki jalan utama yaitu jalan provinsi yang merupakan jalan penghubung antar daerah, namun karena tidak adanya alasan bagi konsumen untuk berhenti di Desa Salakopi ini. Desa  Salakopi memiliki bidang kewirausahaan yang beragam seperti toko refleksi, makanan khas Sukabumi yaitu mochi, toko kelontong yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, apotek, warung makan, dan lain-lain.

Adanya pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh kehidupan bermasyarakat. Penurunan penjualan membuat terhambatnya perekonomian masyarakat. Penjualan menjadi menurun karena masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah dan interaksi antar individu.  Salah satunya adalah toko mochi yang menjadi tempat oleh-oleh bagi para wisatawan yang berwisata ke daerah Kabupaten Sukabumi atau Kota Sukabumi. Pandemi Covid-19 membuat tempat wisata menjadi tutup dan akhirnya mengurangi tingkat penjualan.

Menurut pendapat pemilik toko mochi di desa Salakopi, tingkat penjualan menurun sangat drastis bahkan pernah mencapai angka 90% sesudah adanya pandemi Covid-19. Secara lebih terperinci, ia mengatakan bahwa pendapatanya sebelum pandemi bisa mencapai Rp 3 juta hingga Rp 25 juta dalam seminggu. 

Baca Juga :

Sedangkan dalam kondisi pandemi ini, pendapatan menurun drastis bahkan tidak mencapai Rp 10 juta untuk per minggunya. Sejauh ini, solusi yang dilakukan oleh pemilik toko untuk menangani masalah tersebut hanya dengan menawarkan barang dagangan nya langsung ke pembeli.

Semakin meningkatnya jumlah pasien positif Covid-19 memberikan dampak besar bagi para pedagang. Hal tersebut membuat pemerintah mengeluarkan peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Salah satu nya seperti Pembatasan waktu atau jam usaha hanya diperbolehkan beroperasi dari pukul 8.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB waktu setempat. Hal ini menyebabkan terjadi penurunan penjualan karena aturan yang dibuat oleh pemerintah.

Maka dari itu, agar kewirausahaan masyarakat dapat berjalan dengan semestinya, perlu adanya perubahan mengikuti keadaan di masyarakat. Salah satu yaitu dengan memanfaatkan media sosial atau marketplace yang dapat menjangkau berbagai daerah tidak hanya di Desa Salakopi. Menjaga kesehatan adalah salah satu upaya agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Dimulai dengan mematuhi protokol kesehatan.

Sumber:

Rambang, Seltus. 2021. Menumbuhkan dan Menguatkan Jiwa Wirausaha di Tengah Pandemi Covid-19 (Sebuah Upaya Menuju Normal Baru).

Diakses pada 22 Agustus 2021 melalui

http://lppm.unpam.ac.id/2020/06/11/menumbuhkan-dan-menguatkan-jiwa-wirausaha-ditengah-pandemi-covid-19-sebuah-upaya-menuju-normal-baru/

Penulis Artikel Mutiara Nabila Futri, Mahasiswa Universita Nusa Putra Jurusan Manajemen

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Science16 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 16 Mei 2024, Termasuk Sukabumi, Cianjur, Bogor dan Sekitarnya

Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 16 Mei 2024 termasuk Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 16 Mei 2024 termasuk Sukabumi dan sekitarnya. | Foto: Pixabay
Sukabumi16 Mei 2024, 01:53 WIB

Pria ODGJ Ngamuk di Surade Sukabumi, Lempar Genting ke Jalan hingga Tendang Warga

Seorang pria ODGJ resahkan warga Surade Sukabumi karena mengamuk hingga tendang warga. Kini diamankan oleh TNI.
Sosok pria ODGJ yang diamankan di Koramil Surade Sukabumi karena sempat ngamuk. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi16 Mei 2024, 00:10 WIB

Warga Swadaya Cor Jalan Rusak di Cidahu Sukabumi, Ini Tanggapan PU

Ruas jalan Caringin-Cidahu rusak, warga dan komunitas di Cidahu Sukabumi swadaya perbaiki dengan pengecoran.
Warga dan komunitas di Cidahu Sukabumi swadaya cor jalan rusak. (Sumber : SU/Ibnu)
Sukabumi15 Mei 2024, 22:50 WIB

Diduga Kesal Sering Dimarahi, Motif Rahmat Tega Bunuh Ibunya di Kalibunder Sukabumi

Polisi mengungkap motif anak bunuh ibu kandung di Kalibunder Sukabumi. Diduga karena pelaku kesal sering dimarahi korban.
Rahmat (25 tahun), Pelaku pembunuhan ibu kandung di Kalibunder Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi15 Mei 2024, 21:09 WIB

Utusan Gyeongsangnam-do Temui Bupati Sukabumi, Program Beasiswa Kuliah di Korsel Berlanjut

Kerjasama Pemkab Sukabumi dan Provinsi Gyeongsangnam-do terkait program beasiswa kuliah di Korsel berlanjut di 2025.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat menerima utusan provinsi Gyeongsangnam-do di Pendopo. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Food & Travel15 Mei 2024, 21:00 WIB

Seafood! 8 Rekomendasi Makanan Laut yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Berikut beberapa makanan laut yang relatif aman untuk dikonsumsi oleh penderita asam urat.
Ilustrasi. Seafood Rekomendasi Makanan Laut yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat | Foto: Pixabay/ShenXin
Sehat15 Mei 2024, 20:30 WIB

Teri Termasuk 4 Ikan Laut yang Tinggi Purin dan Tidak Aman untuk Penderita Asam Urat

Ikan laut ini sebaiknya dihindari karena kandungan tinggi purin yang tidak aman dikonsumsi penderita asam urat.
Ilustrasi - Ikan laut ini sebaiknya dihindari karena kandungan tinggi purin yang tidak aman dikonsumsi penderita asam urat. (Sumber : Pixabay.com/@Jinhahahaha).
Sukabumi15 Mei 2024, 20:22 WIB

Usai Autopsi, Jenazah Korban Pembunuhan di Kalibunder Sukabumi Dimakamkan

Korban pembunuhan anak kandung dimakamkan di kampung halamannya di Kalibunder Sukabumi.
Puluhan warga, sanak saudara hingga pemerintah kewilayahan setempat mengiri pemakaman jenazah korban pembunuhan anak kandung di Kalibunder Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Life15 Mei 2024, 20:00 WIB

Kenali 8 Ciri Anak Mengalami Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua!

Anak yang stres karena sering dimarahi orang tua mungkin menunjukkan rasa takut atau kecemasan yang berlebihan, terutama terhadap situasi yang terkait dengan orang tua atau lingkungan rumah.
Ilustrasi. Ciri Anak Mengalami Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua. (Sumber : Pexels/JuanPhotoAndVideo)
Sukabumi15 Mei 2024, 19:13 WIB

9 PPK Bermasalah di Pileg 2024 Lolos 10 Besar Penyelenggara Pilkada di Kota Sukabumi

Terdapat 9 nama PPK yang bermasalah di Pileg 2024 dinyatakan lolos 10 besar calon PPK Pilkada Serentak 2024, ini kata KPU Kota Sukabumi.
Ilustrasi PPK Pilkada Serentak 2024. | Foto : Sukabumi Update