Angklung Buncis dan Gondang Buhun Peninggalan Mbah Durak di Ciletuh Sukabumi

Minggu 27 Juni 2021, 09:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kesenian tradisional angklung buncis dan gondang buhun yang masih dilestarikan di wilayah Pajampangan Sukabumi Selatan disebut warga setempat merupakan seni budaya jejak peninggalan Mbah Durak, sosok yang pertama kali membuka kawasan Ciletuh Kecamatan Ciemas tepatnya di Kampung Cikalong yang kini masuk wilayah Desa Mekarsakti.

Kesenian angklung buncis dan gondang buhun ini masih bisa ditemukan di Kecamatan Ciemas, Kecamatan Waluran, serta Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Juga :

Angklung buncis sendiri adalah salah satu jenis variasi kesenian dari alat musik angklung. Istilah buncis berasal dari satu teks lagu yang terdapat dalam kesenian buncis dan memiliki lirik "cis kacang buncis nyengcle". Sehingga masyarakat saat itu menyebut kesenian ini angklung buncis.

Kesenian ini menjadi ciri khas Jawa Barat, terutama di daerah Pajampangan yang memiliki pola kehidupan agraria, karena pada awalnya angklung buncis ini digunakan sebagai salah satu pertunjukan petani untuk persembahan upacara menghormati padi (Nyi Pohaci Sanghyang Sri atau Dewi Sri) saat panen tiba. Namun seiring perkembangan zaman berubah menjadi pertunjukan hiburan.

photoAtraksi Angklung Buncis. - (Istimewa)</span

Sementara itu Gondang Buhun merupakan salah satu jenis tradisi gondang berupa seni tetabuhan (tutunggulan). Dalam pelaksanaannya, seluruh pemain Gondang Buhun ini mayoritas perempuan 11 orang, yang bertugas sebagai pemukul lesung (gondang) dan juga merangkap sebagai juru kawih (sinden).

Instrumen yang mereka gunakan berupa alu yang tingginya mencapai 2 meter, dan lesung yang panjangnya 2,5 meter berisi dua ikat padi yang biasa disebut dua "geugeus pare". Padi tersebut kemudian ditalu sehingga suara lesung menghasilkan ritme bunyi yang teratur, diiringi dengan nyanyian para pemainnya. Biasanya tradisi Gondang Buhun ini memiliki beberapa ritual seperti ritual Nyi Pohaci Sanghyang Sri (mapag sri), ritual minta hujan, dan sebagai undangan kenduri.

photoAtraksi Seni Gondang Buhun. Foto sebelum Pandemi Covid-19. - (Istimewa)</span

"Pada hakikatnya kesenian gondang buhun dan buncis pada zaman dahulu, digunakan untuk acara-acara ngunjal (membawa padi) hasil panen dari sawah atau huma ke lumbung sebagai tempat penyimpanan padi. Seni buncis sendiri digunakan saat panen tiba," kata Kepala Desa Cibenda, Adi Rizwan kepada Sukabumiupdate.com, Sabtu (26/6/2021).

Adi mengatakan, untuk melestarikan kedua kesenian tradisional tersebut, di Desa Cibenda tepatnya di Kampung Wado RT 04/06 ada grup Sintung Mekar yang berdiri sejak tahun 1975 dan terdiri dari 12 pemain yang dipimpin oleh Napudin. Sedangkan gondang buhun, berada dinaungan Sanggar Panglayungan Budaya Desa Cibenda pimpinan Ayi Wiratman. Sanggar yang menaungi kedua kesenian itu dibentuk tahun 2015 dan baru ditetapkan berbadan hukum tahun 2020.

"Kedua kesenian tradisional tersebut, sebenarnya sudah ada sejak berdirinya Desa Cibenda pada tahun 1920. Keduanya berada di bawah naungan Sanggar Panglayungan Budaya. Dan ini sangat erat hubungannya dengan Mbah Durak, orang pertama membuka wilayah Ciletuh, Kecamatan Ciemas," jelas Adi yang juga pembina sanggar.

Sebelum pandemi COVID - 19, lanjut Adi, pertunjukan kesenian angklung buncis dan gondang buhun sering diadakan. Baik secara rutin di Wisata Puncak Manik, acara pemerintahan, acara hajatan, hingga kenaikan kelas atau samenan. 

"Kini belum bisa tampil, karena masih masa Pandemi. Hanya melakukan latihan saja, itupun terbatas dan tanpa penonton," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 23:51 WIB

KPU Sukabumi Diduga Salah Tulis Sub Tema Debat: Pertahanan Atau Pertanahan?

Sebuah insiden menarik perhatian di Debat Publik Terakhir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi, yang diselenggarakan di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/11/2024).
KPU Sukabumi diduga salah tulis sub tema "Pertanahan" menjadi "Pertahanan" di Debat Publik Cabup-Cawabup | Foto : Capture Youtube
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)