SUKABUMIUPDATE.com - Masih ingat dengan Guru perempuan asal Cisolok Kabupaten Sukabumi bernama Susan yang sempat mengalami kelumpuhan usai mendapat vaksin Covid-19? Kondisi Susan kini terlihat sudah membaik. Susan terlihat sudah bisa duduk dan menggerakkan kedua tangannya.
Kabar ini diketahui dari video berdurasi 1 menit 22 detik yang dikirimkan oleh Herdy Bima, Kabid Komunikasi Publik Dinas Kominfosan (Komunikasi, Informatika dan Persandian) Kabupaten Sukabumi ke Media Center Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi hari ini, Kamis 10 Juni 2021.
Dalam video tersebut, sesekali Susan melemparkan senyum didepan kamera sambil mengucapkan pesan kepada masyarakat untuk tidak takut disuntik vaksin Covid-19 sesuai anjuran dari pemerintah.
Berikut pesan lengkap dari Bu Guru Susan kepada masyarakat:
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Untuk masyarakat semuanya, dalam kondisi Covid-19 sekarang jangan takut untuk melakukan vaksin, karena pemerintah tahu yang terbaik untuk kita semua, untuk apa? untuk kembali normal lagi seperti sedia kala.
Vaksin itu bukan sesuatu yang menakutkan, karena itu semua sebenarnya tergantung dari kondisi tubuhnya masing-masing, semisal untuk kita melakukan vaksin itu kan di cek dulu ya, kalau lulus oke berarti melakukan vaksin, adapun semisal saya lulus kemarin ternyata kondisi saya seperti ini, ya tadi sudah disampaikan sebelumnya bahwa kondisi lah yang berbeda dari yang lain.
Jadi untuk masyarakat semuanya, dari kalangan apapun, ikuti anjuran pemerintah, karena insyaallah pemerintah tidak menjerumuskan ke hal yang tidak baik. Ini semua untuk kestabilan kita semua. Jangan lupa Vaksin. Terimakasih. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Seperti diketahui, Susan Antela (31 tahun) adalah warga Kampung Pasir Talaga RT 03/06 Desa Cicadas, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang mengalami gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis kedua.
Berdasarkan hasil investigasi Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) awal Mei 2021 lalu, diketahui ternyata guru Susan mengidap guillain barre syndrome (GBS).
Dikutip dari laman CDC, sindrom Guillain-Barre (GBS) adalah kelainan langka di mana sistem kekebalan tubuh merusak sel saraf, menyebabkan kelemahan otot dan terkadang kelumpuhan. Meskipun penyebabnya tidak sepenuhnya dipahami, sindrom ini sering kali terjadi setelah infeksi virus atau bakteri.